Harga Beras Semua Jenis Naik, Presiden Jokowi Dimintai Segera Lakukan Langkah Ini
Di sisi lain, di berbagai pemberitaan, Mentan Amran menegaskan stabilnya harga pangan dan ketersediaan yang cukup, bahkan swasembada.
Terpisah, peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Assyifa Szami Ilman di kesempatan berbeda menyoroti, jumlah produksi beras secara nasional sejatinya tidak dapat dihitung secara pasti. Pasalnya, selain adanya perhitungan konversi dari gabah menjadi beras, terdapat sejumlah faktor lain yang dapat mempengaruhi, seperti kondisi cuaca.
"Menghitung beras itu susah, ditambah lagi ada faktor cuaca. Belum tentu per hektar bisa menghasilkan satu ton padi," ujarnya, saat dihubungi.
"Menurut saya, data Kementan tidak valid, perlu perbaikan kembali sistem estimasi produksi beras. Namanya beras, tidak dapat dihitung secara akurat. Tapi kalau sudah diserap dan masuk gudang Bulog, itu baru pasti," imbuhnya.
Per 5 Oktober ini, menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga beras berada di kisaran Rp9.800—13.300 per kilogram. Lebih tinggi dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga semua jenis beras periode September 2018 naik di tingkat penggilingan. Kepala BPSSuhariyanto mengatakan kenaikan harga beras kualitas premium per September mencapai 1,20% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.572 per kilogram," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (1/10/2018).
(Ahmad Sabran/Warta Kota )
