Polemik Ratna Sarumpaet

Sindir Kubu Prabowo, Guntur Romli: Tertipu Ratna Sarumpaet Juga Terbohongi Emak-emak di Pasar

Menyindir perihal ucapan Sandiaga Uno yang melebih-lebihkan terkait harga di pasar, Guntur Romli lantas menghubungkannya dengan kasus Ratna Sarumpaet.

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
kolase Youtube @NajwaShihab
Guntur Romli dan Dahnil Anzar 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Guntur Romli anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyindir mengenai perkataan-perkataan Sandiaga Uno, cawapres pasangan Prabowo yang selalu mengeluarkan kata-kata heboh terkait ekonomi.

Menurutnya, pernyataan Sandiaga Uno, cawapres nomor urut 02 terkait masalah ekonomi ini adalah hiperbola atau melebih-lebihkan.

Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga menyebut kritikan Sandiaga Uno ini tak berdasarkan data yang akurat.

"Misalnya kritik Bang Sandi terkait masalah ekonomi ternyata tidak berdasarkan data yang akurat bahkan terkesan hiperbolis alias lebay," tutur Guntur Romli seperti yang dikutip dari Youtube Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Rabu (10/10/2018).

Guntur Romli pun menjabarkan untuk memperkuat pernytaannya.

"Misalnya tempe setipis kartu ATM, itu lebay. Kemaren jelas ketika bilang bahwa chicken rice di Indonesia atau di Jakarta katanya Rp 50 ribu, Singapura Rp 35 ribu," sambungnya.

Lanjut Guntur Romli, ia pun sudah sidak ke restoran di Jakarta yang didatangi Sandiaga Uno untuk membuktikan ucapan Sandi.

Ternyata, justru yan dikatakan Sandi itu pun tak terbukti.

"Saya bawa menunya resto ka yang disebut Pak Sandi, bahwa ternyata paket ayam di resto Ka yang kata Pak Sandi itu Rp 50 ribu, ternyta paket ayam termahal itu cuma Rp 27.500. Itu ayam kampung dan nasi merah,"

Guntur juga menjelaskan bahwa ini narasi ekonomi jangan dibuat narasi sastra.

Gerindra Sebut 2019 Pemilu Terberat bagi Prabowo, Timses Jokowi: Gak Kebalik Nih?

Dahnil Anzar selaku jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) pun membantahnya.

Manurutnya, data yang diperoleh Sandiaga Uno langsung diperoleh dari masyarakat.

"Itu adalah hasil survei, pendapat publik, rasa publik dan suara rakyat.

Rakyat bilang harga-harga mahal, itu suara rakyat dan mereka (kubu Jokowi) bantah.

Kedua rakyat mengatakan pekerjaan sulit, dan mereka (kubu Jokowi) bantah,

Jadi mereka (kubu Jokowi) sedang membantah rakyat," tutur Dhanil Anzar.

"Saya bilang Sandiaga Uno yang saya bantah," balas Guntur Romli geram.

program Mata Najwa
program Mata Najwa, Rabu (10/10/2018) (Youtube @NajwaShihab)

Sandiaga Sebut Harga Nasi Ayam Jakarta Lebih Mahal dari Singapura, Kubu Jokowi Bongkar Fakta Lain

Mendengar hal tersebut, Irma Suryani jubitr TKN Jokowi -Ma'ruf Amin membeberkan beberapa fakta lainnya.

"Saya kasih tahu harga cabe 2009 Rp 10 ribu, tahun 2013 Rp 34 ribu, naik 200%, tapi di tahun 2018 harga cabe itu cuma Rp 15 ribu. Kalau mau dibantah, ini bakul catering lho," tutur Irma Suryani.

Irma Suryani menyebutkan angka-angka tersebut karena dirinya adalah pengusaha catering sehingga tahu mengenai harga-harga tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Dahnil Anzar pun membela.

Ia menyebut bahwa Sandiaga Uno sering kali pergi ke pasar dan mendengarkan curhatan emak-emak di pasar terkait harga-harga sembako.

"Mbak Nana, Bang Sandi itu belakang ini dan sejak lama ini terbiasa datang ke pasar dan berdialog dengan emak-emak.

Dan emak-emak itu reaksinya selalu lucu. Misalnya menyebutkan 'bang Sandi tempe ini setipis ATM' dan itu bukan dari Bang Sandi tapi datang dari emak-emak.

Bang Sandi itu kebiasaan mendengar emak-emak, kemudian mengekspresikan gurauan emak-emak," lanjut Dahnilo Anzar.

Bawaslu Selidiki Dugaan Pemakaian Mobil Dinas Saat Kampanye Sandiaga di Kediri

Mendengar hal tersebut, Guntur Romli pun menyindir dan menyangkutpautkan dengan kasus Ratna Sarumpaet.

Menurutnya, penyataan Dahnil Anzar ini menjadi bukti bahwa tim Prabowo ini bisa tertipu dengan kebohongan Ratna Sarumpaet kerana juga terbohongi dengan gurauan emak-emak di pasar.

"Memang sudah terbukti, kenapa tim ini (kubu Prabowo) tertipu Ratna Sarumpaet ternyata juga terbohongi emak-emak di pasar," tutur Guntur Romli yang menuai tawa dari para narasumber yang hadir.

Lantas, Rahayu Saraswati yang anggota BPN Prabowo-Sandi membalas Guntur Romli.

Menurutnya, tak etis Guntur Romli mengkritik hal tersebut.

Pasalnya, apa yang dikatakan Dahnil Anzar tentang Sandiaga Uno ini langsung bersumber dari rakyat, emak-emak di pasar.

Rahayu pun memohon agar jangan menyalahkan rakyat jika bebicara mengenai harga-harga dan perumpamaan barang sembako tersebut.

"Mohonlah bang, mengkritik paslon itu gak apa-apa. Mau panas seperti apapun gak apa-apa. Tapi itu adalah suara rakyat yang kita dengar

Kalau kita salah menyampaikan itu, silakan salahkan kita, jangan rakyatnya, gitu loh," kata Rahayu tegas.

Berikut video selengkapnya:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved