Pilpres 2019

Karni Ilyas : Setiap Minggu Saya Dituduh, Kadang Disebut Cebong Kadang Dibilang Kampret

Karni Ilyas menyampaikan curhat colongannya di tayangan ILC, Selasa (16/10/2018) malam, ia mengatakan setiap minggu dirinya dituduh pro capres.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kolase/Instagram Prabowo/Tribunnews.com
Jokowi dan Prabowo (kiri), Karni Ilyas (kanan). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jurnalis senior Karni Ilyas menceritakan tuduhan yang datang kepadanya jelang Pilpres 2019.

Menurutnya, setiap minggu ia mendapat tuduhan-tuduhan pro kepada salah satu pasangan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Karni Ilyas di tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (17/10/2018).

Dalam tayangan itu, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof. Salim Said menyarankan agar masa jabatan para politisi hanya satu kali.

"Jadi presiden satu kali, cuma waktunya yang diubah, kalau nggak salah Perancis juga begitu, Philipina juga begitu. Jadi bukan lima tahun, tapi enam atau tujuh tahun, tapi satu kali. Jadi nggak ada lagi beban KPU ngurusin petahana yang ikut untuk pemilihan lagi," jelasnya dilansir dari tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Rabu (17/10/2018).

Ia pun mengingatkan, meskipun petahana mendapatkan fasilitas, tidak semua petahana terpilih lagi.

Untuk itu ia menyarankan kemungkinan amandemen mengubah masa jabatan elected politition.

"Presiden, gubernur, wali kota, bupati, masa jabatan satu kali, tapi waktunya diubah jadi diperpanjang, karena buat saya itu lebih konkrit," jelasnya lagi.

Ia juga mengungkapkan kekagumannya kepada para politisi muda yang hadir pada ILC malam kemarin.

Prof. Salim Said juga menjelaskan, dirinya sebagai independent observer yang berkawan dengan kalangan politisi, posisinya sangat sulit.

"Karena kalau kita ngomong objektif, pasti akan dituduh pro Prabowo atau pro Jokowi," tandasnya.

Tekanan yang Diterima Karni Ilyas karena Undang Rocky Gerung ke ILC

Video Debat Ali Ngabalin Tak Terima Pernyataan Rocky Gerung, Karni Ilyas Sampai Tak Bisa Bendung

Ia pun menjelaskan, saat Prabowo mengatakan Indonesia akan bubar di tahun 2030, ia malah menyebut Indonesia bisa bubar lebih cepat kalau Indonesia tidak dijaga dan diurus dengan baik.

"Tidak sampai 2030 bubar, sebentar lagi bubar, kalau kerja you main-main, kerjanya korupsi, nggak bisa dipertahankan. Saya dituduh pro Prabowo, nggak ada urusan, itu pendapat saya, dan itu saya ajarkan sebagai guru besar Ilmu Politik," bebernya.

Di tengah penjelasan Prof. Salim Said itulah Karni Ilyas curhat colongan.

Ia mengatakan, dirinya juga sering kali dituduh pro salah satu pasangan capres.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved