Wakil Dekan FEM IPB : Belasan Ribu Koperasi di Indonesia Bubar
Mahasiswa memiliki kewajiban untuk membangkitkan semangat berkoperasi di era digitalisasi 4.0.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Menurunnya minat masyarakat yang terjun di bidang koperasi di era digital kian memprihatinkan.
Belasan ribu koperasi yang berdiri di Indonesia, dibubarkan karena sudah tidak aktif lagi.
Hal tersebut merupakan bukti nyata terjadinya penurunan eksistensi koperasi di kalangan masyarakat Indonesia.
Demikian diungkap Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEM IPB sekaligus pembina Kopma IPB, Dr. Ir. Lukman M. Baga dalam Seminar Nasional Gebyar Koperasi bertema ‘Tantangan Berkoperasi di Era Digital untuk Memajukan Perekonomian Indonesia’ di Kampus IPB Dramaga, Minggu (14/10/2018).
Kegiatan ini digelar Koperasi Mahasiswa, Institut Pertanian Bogor (Kopma IPB).
Mahasiswa memiliki kewajiban untuk membangkitkan semangat berkoperasi di era digitalisasi 4.0. Penyuluhan ke masyarakat mengenai keuntungan berkoperasi perlu dicanangkan agar masyarakat memahami manfaat berkoperasi.
Seminar ini juga bertujuan untuk mencetak kader yang mampu memperkenalkan koperasi ke masyarakat luas.
Banyak hal yang menyebabkan penurunan minat masyarakat dalam berkoperasi.
Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang koperasi.
Selain itu, munculnya oknum yang hanya memanfaatkan koperasi untuk mendapatkan fasilitas, memperburuk citra koperasi di Indonesia.
Berita yang beredar di masyarakat tentang koperasi didominasi sisi negatifnya saja.
Padahal banyak sekali keuntungan yang didapatkan ketika menjadi anggota koperasi.
Sesuai dengan tujuan utama koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya.
Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat yang menjadi anggotanya.
Lebih lanjut, Dr. Ir. Lukman mengatakan bahwa usaha mikro yang beromset Rp 1-3 juta per hari memiliki produktivitas tertinggi dalam koperasi.