Ini 5 Fakta Jamal Khashoggi, Jurnalis Arab Saudi yang Hilang di Turki Diduga Dibunuh dengan Brutal
Jamal Khashoggi dikenal sebagai jurnalis yang memiliki idealisme tinggi. Ia kerap mengkritik Pemerintah Arab Saudi melalui tulisan-tulisannya.
Bagi dia, Arab Saudi merupakan satu-satunya rumah yang ia tahu dan inginkan.
Konsistensinya dalam memperjuangkan idealisme, membuat Khashoggy banyak dimusuhi.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri ke Amerika Serikat.
• Jurnalis Arab Saudi Hilang Diduga Akibat Dilenyapkan Pakai Cairan Asam
Mengasingkan diri
Keputusan Khashoggi untuk pindah ke Washington DC pada musim panas 2017 bukan tanpa alasan.
Ia meninggalkan Arab Saudi untuk menghindari kemungkinan adanya penangkapan.
Keteguhan hatinya untuk tetap mengkritisi pemerintahan Arab Saudi demi terciptanya negara yang lebih baik, berbuntut pada banyak ketidaknyamanan.
Kepindahannya ke Amerika menyusul Pangeran Mohammed yang memulai penindakan antikorupsi di seluruh kerajaan, namun juga memberangus pihak yang dianggap menentang pemerintah.
Kolumnis The Washington Post
Khashoggi terdaftar sebagai salah seorang kolumnis di media internasional yang berbasis di ibu kota Amerika Serikat, The Washington Post.
Ia sudah menulis banyak artikel kolom di media itu sejak Maret 2018.
• Timnas U-19 Indonesia vs Taiwan, Pelatih Lawan Puji 3 Pemain Garuda Muda
Ia menulis banyak kritikan terhadap Pemerintah Saudi Arabia, yang kebanyakan ditujukan kepada Putra Mahkota, Mohammed bin Salman.
Artikelnya diunggah dalam dua bahasa, yakni Inggris dan Arab.
Khashoggi pun bersyukur atas hal ini, karena masyarakat Arab tetap dapat memahaminya dengan mudah.
Menulis tiga buku