Debat Kubu Jokowi dan Prabowo, Arteria Dahlan Geram Esemka Disebut Jadi Kebijakan Strategi Nasional
Jubir Jokowi-Ma'ruf Amin tak terima saat kubu Prabowo-Sandi menyebut Esemka jadi mobil politik
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Juru bicara dari dua kubu capres-cawapres terlibat debat panas ketika bicara soal mobil Esemka.
Juru bicara Jokowi-Ma'ruf Amin dan jubir Prabowo-Sandiaga Uno berdiskusi soal mobil Esemka yang disebut-sebut akan mulai diproduksi pada bulan Oktober 2018.
Rencana mobil Esemka akan diproduksi bulan Oktober 2018 dicetuskan oleh Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin.
"Bulan Oktober nanti akan diluncurkan mobil nasional bernama Esemka, yang dulu pernah dirintis oleh Pak Jokowi. Akan diproduksi besar-besaran," kata Ma'ruf Amin.
Juru Bicara Jokowi-Ma'ruf Amin, Arteria Dahlan menegaskan bahwa mobil Esemkan bukan komoditas politik.
Menurut Arteria Dahlan, mobil Esemka merupakan bentuk konkrit dari political will dari Jokowi.
"pertama esemka bukan komidatas politik, esemka itu buktik political will pak Jokowi, esemka bagaimana politikal hukum negara yang memberi pondasi dan mengingatkan kita semua.
hey kita 260 juta umat lho, Malaysia saja yang ga sampai 40 juta aja sampai punya mobil nasional.
Jokowi mengingaykan kita semua bahwa kita harus punya mobil nasional," kata Arteria Dahlan.
Soal mobil Esemka akan diproduksi pada Oktober 2018, Arteria Dahlan mengatakan dalam produksi membutuhkan banyak hal.
"kita sudah siap memproduksi, kapan ? akan kita kasih tahu.
faktanya akan sangat sulit untuk membawa produksi ini private sektor atau pihak swasta.
5 tahun kemarin ini kita berusaha, alahmadulilla ada, bisa diproduksi. mau memporduksi kan tidak hanya bicara desain, prototipe, komponen, baru kita bicara produksi massal, dari situ baru
jangan dibangun pesimisme, kita bangun optimisme," kata Arteria Dahlan.
• Pakar Otomotif Sebut Pabrik Esemka Tak Terlacak, Begini Kondisi 2 Pabriknya yang Sepi Karyawan
• Mobil Esemka Diluncurkan Oktober, Pakar Otomotif Bingung : Ini Pabrik Websitenya Kok Gak Ada?
• Pakar Otomotif: Kalau Rp 2 T untuk Investasi Esemka Diberikan ke Habibie, Kita Sudah Punya Pesawat
• Cawapres Maruf Amin Optimis Esemka Bisa Menjadi Mobil Nasional
Sementara itu, Juru Bicara Muhammad Kholid menganggap bahwa Esemka bukan mobil nasional, melainkan mobil politik.
Pasalnya, pada tahun 2012 pada pilkada DKI Jakarta Jokowi juga sempat menghembuskan soal mobil Esemka.
"kalau menuurut saya ini bukan mobil nasional yah, tapi mobil politik.
2012 kita sudah menyaksikan ini pada pilgub DKI, luar biasa janjinya luar biasa tapi faktanya ga ada,
produksinya ga ada kan.
kedua 2014 juga ditawarkan," kata Kholid.
Ada sejumlah orang yang lantas bertanya soal tahun 2014 tersebut.
• Delapan Unit Mobil Esemka Sudah Lulus Uji Tipe
• Ditanya Soal Nasib Mobil Esemka di IIMS 2018, Begini kata Jokowi
• Bupati Bilang Presiden Jokowi Akan Bangun Pabrik Mobil Esemka di Bogor
Kholid menjelaskan 2014 memang bukan terucap langsung dari Jokowi, melainkan peredaran isu soal mobil Esemka.
"terjadi isu seperti itu kan, terjadi isu akan adanya mobil Esemka dan sebagianya.
kalau ini mempunyai konsern political will ya lakukan dengan konsep yang matang
industrial dikonsep dengan sangat matang, kalau kita cek data dalam tepri ekonomi ada tahapan industrial otomotif ini kalau sudah sudah selesai impor semua tinggal ganti merek saja. kita lihat data bps terakhri impor terbesar adalah barang modal. ini sehingga otomatif jangan sampai kita merakit saja kemudian dikasih merek kemudian diklaim.
membuat mobil nasional jadi kebijakan strategi nasional," kata Kholid.
Belum selesai bicara, Arteria Dahlan lantas memotongnya.
Arteria Dahlan meminta Kholid menunjukkan data BPS tersebut.
"bicaranya gak faktula jangan asumsi, datanya medsos. mana saya lihat mana data anda ?
data kamu mana ? kita bicara pakai data.
fakta kamu jangan pakai prasangka.
saya mau buktiin kamu, kamu bicara di depan publik kok.
kamu mendalilkan kamu buktikan jangan lempar ke orang," kata Arteria Dahlan.