Kepada Media AS, Pangeran Mohammed bin Salman Sebut Jamal Khashoggi Tokol Radikal Berbahaya

Pernyataan Pangeran Mohammed bin Salman saat melawat ke Gedung Putih ini ditulis ulang dua harian terkemuka Amerika Serikat

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Arab News
Pangeran Mohammed bin Salman, putra mahkota baru Kerajaan Arab Saudi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, jurnalis Jamal Khashoggi adalah seorang tokoh radikal yang berbahaya.

Pangeran Mohammed bin Salman atau MBS, panggilan akrab sang pangeran, dikabarkan mengatakan hal itu dalam pembicaraan teleponnya dengan Gedung Putih.

Pembicaraan ini terjadi tak lama setelah Jamal Khashoggi dinyatakan hilang dan sebelum Arab Saudi mengakui terlibat dalam pembunuhan sang jurnalis.

Namun, pemerintah Arab Saudi membantah kabar yang dilaporkan dua harian terkemuka AS yaitu The Washington Post dan The New York Times.

Menurut harian The Washington Post mengabarkan, pembicaraan telepon itu dilakukan dengan menantu Presiden Donald Trump, Jared Kushner dan penasihat keamanan John Bolton.

Dalam pembicaraan itu Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, Jamal Khashoggi adalah anggota Ikhwanul Muslimin, organisasi yang dilarang di Arab Saudi.

Pembicaraan itu dikabarkan terjadi pada 9 Oktober atau sepekan setelah Khashoggi dinyatakan hilang.

Pangeran Mohammed bin Salman, masih dalam pembicaraan itu, disebut mendesak Gedung Putih agar tetap menjaga aliansi Washington dan Riyadh.

Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, Sang Tunangan Hatice Cengiz Buka Suara

Dalam Kondisi Sudah Rusak, Potongan Wajah Jamal Khashoggi Ditemukan di Rumah Konjen Saudi

Di sisi lain, kepada harian yang sama, keluarga Jamal Khashoggi membantah jurnalis itu adalah anggota Ikhwanul Muslimin.

Pihak keluarga menegaskan, Jamal Khashosggi dalam beberapa tahun terakhir juga membantah kabar kedekatannya dengan Ikhwanul Muslimin.

"Jamal Khashoggi bukan orang berbahaya dalam berbagai hal. Sehingga menyebutnya berbahaya adalah hal yang tak masuk akal," ujar pihak keluarga.

Jamal Khashoggi, yang merupakan kolumnis The Washington Post, dikenal amat vokal mengkritik rezim Arab Saudi lewat tulisan-tulisannya.

Sejak memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu dan sudah dipastikan tewas dibunuh, jenazah Jamal Khashoggi belum ditemukan hingga saat ini.

Sementara itu, pemerintah Arab Saudi membantah keluarga kerajaan terlibat dalam pembunuhan itu dan berjanji untuk membeberkan semua fakta.

Akhir bulan lalu, Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan, peristiwa pembunuhan Khashoggi adalah hal yang amat menyakitkan bagi seluruh rakyat Saudi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepada AS Pangeran MBS Sebut Jamal Khashoggi Orang Berbahaya"
Penulis : Ervan Hardoko

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved