Pilpres 2019
Jokowi Ajak Anak Muda untuk Hijrah, 'Dari yang Senang Marah-marah, ke yang Sabar Tapi Kerja Keras'
Presiden Jokowi mengajak anak muda untuk hijrah ke arah yang lebih baik, yakni dari yang senang marah-marah ke yang sabar.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Presiden Jokowi mengatakan bahwa anak muda dan para pengusaha muda di Indonesia untuk hijrah ke arah yang lebih baik.
Hijrah yang dimaksud Jokowi salah satunya yakni hijrah dari yang sering marah-marah ke yang sabar.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di kawasan Senayan, Jakarta, pada Sabtu (3/11).
Dilihat dari siaran langsungnya di TV One siang tadi, para relawan Repnas itu mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi pun tampak memberikan sambutan di acara tersebut, dan ia teringat akan masa mudanya saat masih menjadi pengusaha.
Ia mengungkapkan sempat menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
"Saya jadi ingat waktu masih jadi pengusaha di usia 30-an, waktu itu masih di Hipmi Solo," kata Jokowi.
Jokowi berpesan, pengusaha muda harus pandai memanfaatkan setiap peluang yang ada, dan mampu menghasilkan produk bernilai dari sebelumnya tidak memiliki nilai.
"Itu pengusaha," ucap Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyinggung beberapa poin isu yang dituduhkan kepadanya, yakni mulai dari isu antek aseng, harga sembako mahal, hingga isu PKI.
Jokowi mengatakan, di Indonesia ini memang ada tenaga kerja asing, yang mana mengisi pekerjaan yang belum bisa dikerjakan oleh masyarakat kita.
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa banyak juga orang Indonesia yang bekerja di China.
Bahkan kata dia, jumlahnya lebih banyak dibanding dengan jumlah tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia.
• Keluarga Korban Lion Air JT610 Menangis Saat Bertemu Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok
• Kasus Novel Baswedan Tak Kunjung Terungkap, Ini Tanggapan Jokowi: Masa Dikit-dikit Saya Ambil Alih
"Padahal kalau kita lihta, TKA yang masuk di Indonesia itu kecil sekali, nggak ada satu persen, hanya 0,03 persen," kata Jokowi.
Jokowi kemudian menjelaskan, TKA dari China yang ada di Indonesia itu 24 ribu.
"24 ribu, hati-hati jangan ada yang bicara lagi 10 juta, TKI yang ada di Tiongkok itu 80 ribu, ditambah Hong Kong hampir 200 ribuan, Taiwan juga hampir 200ribu, yang antek asingnya di mana? Kalau dibalik tenaga kerja kita yang lebih banyak di sana, berarti di sana antek Indonesia, kalau bicara antek-antek-an," ujarnya disambut tawa.
Kemudian untuk harga sembako, kata dia, inflasi harga saat ini di bawah 3,5 persen.
"Kalau mau liat harga masuk aja ke pasar, terkendali gak, kalau inflasi di bawah 3,5 persen pasti terkendali. Kalau ribuan barang naik satu ya biasa. Kalau saya bukan pengusaha ya gak bakal ngerti, kalau pengusaha ya ngerti kayak gitu, iya ndak?," ujarnya lagi.
Sementara untuk isu PKI, Jokowi kembali mengatakan kalau PKI dibubarkan pada Tahun 1965, saat dirinya masih berusia empat tahun.
"Presiden Jokowi itu PKI, lho lho lho lho, masa ada PKI balita? Yang bener aja, buat isu tuh yang cerdas gitu loh, isu-isu gak masuk akal itu dilempar, tapi ada yang percaya itu," jelasnya.
Jokowi kemudian membahas mengenai isu foto seseorang mirip dirinya tengah mendampingi Ketua PKI, DN Aidit saat berpidato.
"Coba lihat di medsos gambar saya, itu pidatonya Tahun 1955, saya lahir aja belum, kok sudah mendampingi dia coba? Tapi yang saya seneng kok ya mirip gitu?," ujarnya sambil tertawa.
Jokowi pun tampak menghela napas panjang dan mengucapkan istighfar.
"Astaghfirullah, tapi ada yang percaya," katanya.
Untuk itu, Jokowi mengajak para anak muda dan pengusaha muda untuk hijrah.
• Pihak Istana Minta Novel Baswedan Tak Bawa Kasusnya ke Jokowi : Jangan Semua ke Presiden
"Saya mengajak kepada semuanya marilah anak muda dan pengusaha muda mari kita hijrah dari pesimisme ke optimisme, dari konsumtif ke yang produktif, dari yang marah-marah hijrah ke yang sabar, sabar tapi kerja keras, ini ciri-ciri pengusaha muda," ujarnya disambut tawa para relawan Repnas.
Jokowi kemudian melanjutkan hijrah yang ia maksud.
"Hijrah ke yang seneng perpecahan ke yang seneng persatuan, hijrah dari yang senengnya monopoli ke yang seneng kompetisi, hijrah dari individualistik ke kolaborasi, kerja bersama-sama," tandasnya.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengajak para relawan untuk meramaikan tagar #01IndonesiaMaju.
"Tagar kita #01IndonesiaMaju, kalau ketemu salamnya satu jempol, bukan gini (mengacungkan telunjuk), tapi gini (mengacungkan jempol), salam satu jempol," katanya diikuti para relawan.