Lioan Air JT610 Jatuh
Daftar Identitas Korban Lion Air JT 610 yang Teridentifikasi, KNKT Beberkan Hasil Investigasi
Korban Lion AIr JT610 yang sudah berhasil diidentifikasi langsung diserahkan oleh petugas ke keluraganya masing-masing untuk segera dimakamkan.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tim DVI Polri telah berhasil mengidentivikasi 27 jenazah korban jatuhnya Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang Jawa Barat.
Saat ini, korban pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Tanjung Karawang yang telah teridentifikasi langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Dari total 27 korban Lion Air JT 610 yang jatuh di Tajung Karawan itu terdiri dari perempuan 9 penumpangan dan laki-laki 18 penumpang,
Tim DVI Polri pun sudah melakukan pengabilan sampel DNA dari masing-masih keluarga korban untuk mengidentifikasi jasad yang saat ini belum diketahui identitasnya secara jelas.
WAKIL Kepala DVI Rumah Sakit Polri Kombes Triawan mengungkapkan, saat ini pihaknya telah mengambil semua sample DNA, baik antemortem maupun postmortem.
Untuk hasil identifikasi, kata dia, pihak RS Polri akan melihat apakah ada kecocokan antara antemortem dan postmortem yang sudah terkumpul.
"Pengambilan sampel semua sudah. Jadi untuk pengambilan sampel DNA semua sudah. Tergantung PM-nya berapa yang ada kesamaan, itu akan dicocokkan," kata Kombes Triawan, Selasa (6/11/2018), melansir Warta Kota.
Ia menjelaskan, saat ini sudah sebanyak 189 sampel DNA yang diambil dari pihak keluarga.
Sedangkan sampel DNA postmortem sebanyak 429, dari 163 kantong jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit Polri Kramat Jati hingga hari kedelapan.
• Curhat Keluarga Korban Soal Sikap Pihak Lion Air : Jangankan Empati, Menelepon Pun Tidak

Penggunaan sampel DNA, akhirnya berbuah hasil untuk dapat mengindetifikasi para korban yang notabene seluruh jenazah tidak dalam kondisi utuh.
• Misteri Jatuhnya Lion Air JT 610 di Perlahan Mulai Terkuak, KNKT Ungkap Fakta Sebenarnya
• Di Hadapan Keluarga Korban Lion Air JT 610 - Rusdi Kirana Menunduk dan Diam
• Ini Diduga Penyebab Tewasnya Penyelam Relawan Lion Air JT 610, Harusnya Naiknya Pelan-pelan
Dengan metode sampel DNA, hingga saat ini sudah 27 jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang telah teridentifikasi.
"Saat ini kita sudah mengidentifikasi 27 korban, di antaranya perempuan sembilan penumpang, dan laki laki 18 penumpang," ucapnya.
Berikut ini identitas 27 korban Lion Air JT 610 yang telah teridentifikasi:
1. Jannatun Cintya Dewi (24)
2. Candra Kirana (29)
3. Monny (41)
4. Hizkia Jorry Saroinsong (23)
5. Endang Sri Bagus Nita (20)
6. Wahyu Susilo (31)
7. Fauzan Azima (25)
8. Rohmanir Pandi Sagala (23)
9. Dodi Junaidi (40)
10. Muhamad Nasir (39)
11. Janry Efryanto Sianturi (26)
12. Karmin (68)
13. Harwinoko (54)
14. Verian Utama (31)
15. Reni Aryanti (51)
16. Muhammad Ravi Andrian (24)
17. Eryanto (41)
18. Vera Junita (22)
19. Resti Amelia (27)
20. Fifi Hajanto (42)
21. Dede Anggraini (40)
22. Petrous Rudolf Sayer (58)
23. Ega Suganda (49)
24. Niar Soegiyono (39)
25. Sudibyo Onggo Wardoyo (40)
26. Hendra (39)
27. Mito (37).
Mesin Pesawat Hidup saat Jatuh ke Laut
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap mesin pesawat JT 610 hidup saat jatuh ke perairan Tanjung Karawang Jawa Barat.
Basarnas bersama sejumlah relawan hingga saat ini masih mencari korban Lion Air JT 610 yang belum ditemukan setelah jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) lalu.
Sebagian puing pesawat Lion Air JT 610 dan tubuh korban sudah ditemukan oleh Basarnas yang melakukan pencarain di Tanjung Karawang.
Begitu juga dengan satu bagian kotak hitam yang berisi catatan data penerbangan (FDR) Lion Air JT 610.
Basarnas pun memutuskan untuk menambah jangka waktu pencarian korban selama tiga hari hingga 7 November 2018.
Tim DVI Polri juga sudah berhasil mengidentifikasi 27 jenazah penumpang Lion Air JT 610.
Sementara itu, dari sejumlah barang yang ditemukan KNKT mengaku telah berhasil mengunduh data penerbangan pesawat Lion Air berjenis Boeing 737 Max 8 ini.
Dengan ditemukannya potongan pesawat yang besar, bagian roda dan turbin pesawat, misteri jatuhnya Lion Air JT 610 mulai terkuak.
Masyarakat sempat berspekulasi bahwa pesawat Lion Air JT 610 ini meledak di udara dan saat mencapai laut sudah berupa puing-puingnya saja.

Namun, fakta berbeda diungkapkan oleh KNKT setelah melakukan serangkaian penyelidikan penyebab jatuhnya peswat.
Menurut KNKT, pesawat tersebut masih dalam keadaan mesin yang aktif sesaat sebelum jatuh ke laut.
"Mesin dalam keadaan hidup dan putarannya cukup tinggi saat menyentuh air," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono pada Senin (5/11/2018) melansir Tribunnews.com
Data tersebut, didapat KNKT dari investigasi di bagian mesin Lion Air yang berhasil ditemukan oleh Basarnas.
"Dilihat dari hasil temuan itu, mesin dalam keadaan hidup dan RPM tinggi. Mesin berputar tinggi saat menyentuh air," lanjutnya.
Soerjanto menegaskan bahwa pesawat Lion Air JT 610 tidak meledak di udara.
Investigasi sementara KNKT menunjukkan adanya kemungkinan pesawat hancur saat bertubrukan dengan laut.
"Berbeda ya. Kalau meledak di atas, (sebelum menyentuh air), tentu serpihan pesawatnya luas. Tapi ini tidak. Jadi, pesawat ini jatuh dan hancur saat bersentuhan dengan air," tegas Soerjanto.
Untuk lebih jelasnya, KNKT masih harus menganalisa data unduhan dari kotak hitam Lion Air.
Analisa akan dilakukan mulai hari ini, Senin (5/11/2018). Proses analisa ini akan berjalan cukup lama agar semua data bisa dipastikan validitasnya.
Pihaknya juga berharap data dari kotak hitam itu akan bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat secara jelas.
Disisi lain, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati hingga Senin (5/11/2018), berhasil mengidentifikasi 13 jenazah korban pesawat Lion Air PK-LQP.
Komandan Tim DVI Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan total, hingga saat ini, Tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 27 jenazah.
"Sampai dengan kemarin DVI telah berhasil mengindentifikasi 14 penumpang. Alhamdulillah hari ini lebih dari 10 penumpang berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi yang kita lakukan tadi sore," ujar Lisda dalam jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Senin (5/11/2018).