4 Kasus Pembunuhan Dalam Sepekan - Wanita Tewas di Lemari Hingga Mayat Dalam Drum

kasus pembunuhan tersebut terjadi dalam kurun waktu sepakan sejak tanggal 13 hingga 21 November 2018.

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Tribun Bogor/Istimewa/Tribunnews/Kompas
Kolase foto deretan kasus pembunuhan selama bulan november 2018 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dalam sebulan terjadi empat kasus pembunuhan sadis yang terjadi diwilayah Jakarta, Bekasi dan Bogor.

Dua diantaranya terjadi di wilayah Bogor yakni mayat dalam drum dan yang baru saja terjadi diwilayah Caringin, Kabupaten Bogor pada Rabu (21/11/2018) seorang wanita ditemukan tewas mengenaskan di kamar.

Dari empat kasus yang terjadi, tiga kasus diantaranya sudah berhasil ditangkap pelakunya oleh polisi.

Aparat kepolisian hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan kepada para pelaku dan mendalami motif pembunuhan disejumlah lokasi yang berbeda itu.

Data yang dihimpun TribunnewaBogor.com, kasus pembunuhan tersebut terjadi dalam kurun waktu sepakan sejak tanggal 13 hingga 21 November 2018.

Berikut ini deretan kasus yang berhasil dihimpun.

1. Satu Keluarga Dibantai

Pembunuhan sadis menimpa satu keluarga di wilayah Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (13/11/2018).

Satu keluarga dibantai lantaran pelaku merasa sakit hati kepada korban.

Keempat korban yakni pasangan suami istri yakni Diperum Nainggolan (38) dan Maya Boru Ambarita (37) serta kedua anaknya Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) yang tewas dirumahnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) pagi.

BREAKINGNEWS - Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Drum di Klapanunggal Ditangkap di Bekasi

HS kerabat korban yang juga jadi tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi
HS kerabat korban yang juga jadi tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi (kolase Tribunnews/Kompas)

Tersangka pelaku pembunuhan taidak lain masih memiliki hubungan keluarga dengan korban yakni Haris Simamora yang saat ini sudah diamankan oleh polisi.

Haris mengaku tersinggung dengan ucapan korban dan sakit hati lantaran rumah kontarakn yang sebelumnya di kelola olehnya itu kini dikelola oleh keluarga Diperum Nainggolan.

Haris pun membunuh Diperum Nainggolan dan istrinya dengan linggis yang diambilnya dari dapur.

Setelah itu, ia mencekik kedua anak Diperum hingga tewas di kamar tidurnya.

Haris ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

Sempat dikatakan jika motif HS membunuh satu keluarga di Bekasi lantaran sakit hati karena sering dihina dan dimarahi.

"Sering dimarah-marahin," kata Argo Yuwono kepada wartawan, seusai apel Tanggap Musim Penghujan Tahun 2018/2019 di Lapangan Promoter Dit Lantas Polda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).

Ternyata, tak sebatas itu yang memicu kemarahan Haris hingga nekat menghabisi empat nyawa sekaligus.

Ternyata HS sakit hati karena pekerjaannya sebagai penjaga kosan diambil oleh Diperum Nainggolan.

Haris merasa penghasilannya diambil alih oleh korban.

Pemilik kosan itu sendiri adalah kakak korban Douglas Nainggolan.

"Pelaku sakit hati karena korban ini pengelola kos. Beberapa waktu yang lalu pengelolanya pelaku," ujar Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/11/2018) melansir Tribunnews.com.

2. Mayat Dalam Drum

Temuan mayat dalam drum di kawasan Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor sempat menghebohkan warga pada Minggu (18/11/2018).

Identitas mayat tersebut diketahui bernama Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi pertama kali ditemukan seorang pemulung berinisial SA.

Dufi diduga tewas dibunuh setelah ditemukan sejumlah bekas luka di tubuh korban.

Wanita yang Tewas di Dalam Lemari Dikenal Berparas Cantik, Motifnya Masalah Uang

Lokasi penemuan mayat laki-laki di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor
Lokasi penemuan mayat laki-laki di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor (Istimewa/Humas Polres Bogor)

Hal itu juga menguatkan kecurigaan pihak keluarga Dufi lantaran mobil yang biasa diparkirkan Dufi di Stasiun Rawabuntu saat ia hendak bekerja hilang.

Pada Selasa (20/11/2018) siang, polisi menangkap terduga pembunuh Dufi di wilayah Keluarahan Bantar Gebang, Bekasi yakni M Nurhadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya mengamankan terduga pelaku di kawasan Bekasi.

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang diduga milik korban yakni HP, KTP, SIM kartu ATM hingga buku tanbungan.

"Iya ditangkap di Bekasi," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (20/11/2018) malam.

Namun, Argo enggan memberikan penjelasan lebih rinci perihal penangkapan pelaku yang menurutnya berjumlah satu orang.

"Satu orang yang kami amankan," kata Argo melanjutkan.

Agro menerangkan, terduga pelaku akan segera diserahkan ke penyidik Polres Bogor untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Selengkapnya nanti di Polres Bogor, karena Polres Bogor yang menangani," imbuhnya.

3. Jasad Wanita Muda di Dalam Lemari

Seorang wanita muda bernama Ciktuti Iin Puspita ditemukan tewas di dalam lemari di kamar kostnya yang berlokasi rumah Kost 21 Jalan Mampangprapatan VIII Gang Senang Kompleks Bapenas RT 03 RW 01, Tegal Parang, Mampangprapatan, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).

Wanita berusia 22 tahun itu diduga dibunuh oleh temannya sendiri.

Saat ditemukan, tubuh korban tewas di dalam lemari sudah mengeluarkan bau busuk dan banyak lalat berterbangan.

Wanita Muda yang Tewas di Dalam Lemari Berprofesi Sebagai Pemandu Lagu, Segini Harga Sewa Kosnya

Rumah Kost 21, tempat ditemukan mayat wanita di lemari.
Rumah Kost 21, tempat ditemukan mayat wanita di lemari. (Warta Kota/Feryanto Hadi)

Awal mulanya ditemukan jasad Iin Puspita oleh pekerja di rumah kosan tesebut.

"Pembantu curiga karena ada bau busuk. Setelah ditelusuri asalnya dari kamar yang bersangkutan. Kami curiga terjadi apa-apa dengan korban," jelas Nazir, seorang penjaga rumah kos itu, Selasa (20/11/2018) petang.

Benar saja, setelah dibuka menggunakan kunci cadangan, bau busuk makin menusuk berasal dari dalam lemari.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi tidak bernyawa di dalam lemari kamar kosannya itu.

Polisi pun sudah mengamnakn dua orang pelaku pembunuhan Ciktuti Iin Puspita yang ditemukan tewas di dalam lemari kamar kosannya tersebut.

Pelaku ditangkap dikawasan Jambi saat hendak melarikan diri usai membunuh korban.

Dua orang terduga pelaku yakni NR (17) dan Y (24), sepasang kekasih yang tinggal di Jakarta.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengungkapkan, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi termasuk rekaman kamera CCTV, pihaknya menemukan titik terang terduga pelaku pembunuhan.

Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Dalam Lemari Pakaian, Berawal Dari Bau Busuk dan Banyak Lalat

Polisi pun melacak keberadaan pelaku. Ternyata, pelaku sudah kabur ke daerah Jambi.

"Jadi kemudian kita melakukan pendalaman ternyata kita tahu bahwa keberadaan pelaku ada di wilayah hukum Polres Marangi, Polda Jambi," ujar Kombes Indra Jafar, Selasa (20/11/2018) malam melansir Warta Kota.com.

Pelaku dua orang yakni lelaki berinisial IYP dan perempuan berinisial R diamankan pukul 17.30 saat berada di perjalanan, sebut Kombes Indra.

Kombes Indra menyebut, dua orang tersebut sebelumnya sempat bertamu dan menginap di kamar kos korban.

"Untuk kondisi korban, ada luka di bagian kepala karena pukulan benda tumpul. Tapi untuk lebih detilnya kita tunggu hasil dari autopsi. Nanti dari forensik akan mengidentifikasi lebih jauh, hasilnya kita lihat dari labnya sehingga nanti kita cocokan dan kita sesuaikan hasil keterangan saksi-saksi kemudian juga tersngka yang sudah kita amankan," imbuh Indra.

Pembunuhan tersebut dilakukan karena keduanya kesal ditipu korban.

Kepada petugas, Y mengatakan pada malam kejadian, Senin (19/11/2018), korban pulang ke indekosnya sembari marah-marah dan bertengkar hebat dengan pacarnya.

Pertengkaran itu dipicu masalah uang cas. NR yang juga bekerja sebagai wanita pendamping tamu klub malam itu, dijanjikan uang cas Rp 1,2 juta oleh korban. Tapi, nyatanya NR hanya diberi Rp 500 ribu.

Kesal dengan pertengkaran itu, Y kemudian memukul korban dengan sebuah palu di bagian kepalanya. Karena pukulan itu, korban mengeluarkan banyak darah.

Diduga kehabisan darah, akhirnya korban tewas di tempat.

Karena panik, kedua pelaku mencoba menyembunyikan korban di dalam lemari pakaian.

Tak lama kemudian, kedua pelaku melarikan diri menggunakan bus antar kota antar provinsi dengan tujuan Padang, Sumatera Barat.

Hal itupun dibenarkan oleh Kapolres Merangin AKBP I Kade Utama Wijaya.

"Saat ini pelaku masih di Polres Merangin. Rencana hari ini akan kita antar ke Jakarta," bilang Kapolres.

4. Wanita tewas di Kamar

Seorang wanita ditemukan tewas didalam kamarnya di wilayah Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor, Rabu (21/11/2018)

Wanita bernisial S (35) tahun itu diduga menjadi korban pembunuhan.

Dari foto yang diterima TribunnewsBgor.com, saat ditemukan korban dalam kondisi tergeletak serta berlumuran darah.

Wanita Tewas Di Caringin, Polisi Dalami Sidik Jari di Gelas yang Terdapat Bercak Darah

Wanita ditemukan tewas di sebuah rumah di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Diduga korban pembunuhan
Wanita ditemukan tewas di sebuah rumah di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Diduga korban pembunuhan (ISTIMEWA)

Kapolsek Caringin, AKP Suseno membenarkan penemuan wanita tewas tersebut.

"Langsung ke Kanitreskrim mas, saya sedang melayat. Dugaan pembunuhan, sedang dalam penyelidikan," katanya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Rabu (21/11/2018).

Sementara itu, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti lokasi kejadian untuk mengungkap kasus tersebut termasuk gelas yang terdapat bercak darah.

Kanit Reskrim Polsek Caringin, Iptu Yunli Pangestu mengatakan, korban berinisal S (35) saat ini sudah dibawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.

"Sekarang sedang dalam proses otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban. Jadi belum bisa dipastikan penyebab kematiannya," katanya, di Polsek Caringin, Rabu (21/11/2018).

Ia melanjutkan, jasad korban pertama ditemukan oleh ibu kandungnya saat pulang dari pasar.

Saat ini, kata dia, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti dari dalam kamar korban yang terdapat bercak darah.

"Barang bukti yang diamankan itu kain seprai, bantal, kasur, dan gelas. Barang-barang ini diamankan karena ada bekas bercak darah. Penyelidikan masih dilakukan," ungkapnya.

Tak hanya itu, polisi juga akan melakukan pemeriksaan sidik jari di gelas yang berada di kamar korban lantaran terdapat bercak darah.

"Sidik jari ini akan dicari apakah dari tangan korban atau pelaku," ungkap Iptu Yunli.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved