Keretakan Tanah di Riung Gunung Puncak Bogor, Pengerjaan Proyek Tetap Berjalan
Ia menambahkan, selain penguatan struktur tanah, Jalan Raya Puncak di kawasan Riung Gunung ini akan diperlebar.
Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Terjadi keretakan tanah pada pengerjaan penguatan struktur tanah di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, tepatnya di kawasan Riung Gunung pada Rabu (28/11/2018) sore.
Petugas proyek, Suprapto mengatakan, struktur tanah di Jalan Raya Puncak, tepatnya di kawasan Riung Gunung memang labil.
Keretakan tanah, menurut Suprapto terjadi karena pondasi tanah tak kuat.
Meski mengalami keretakan tanah, Suprapto memastikan pengerjaan proyek penguatan struktur tanah tetap dilanjutkan.
Saat ini pengerjaan fokus pada pemasangan retaining wall.
"Posisi retaining wall ini di bawah dan sebagai pondasi jalan. Jadi, pergeseran yang terjadi ini tidak berpengaruh," katanya, di Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (28/11/2018).
Ia menambahkan, selain penguatan struktur tanah, Jalan Raya Puncak di kawasan Riung Gunung ini akan diperlebar.
Agar Jalan Raya Puncak di kawasan Riung Gunung bisa diperlebar, dilakukan pengecoran.
"Oleh karenanya, persegeran tanah yang terjadi tidak akan berpengaruh ke pengerjaan proyek ini. Kemungkinan, pergeseran tanah masih bisa terjadi lagi," ungkapnya.
Pergeseran tanah yang terjadi ini, dikatakannya, diketahui saat akan dilakukan pengerjaan lanjutan, yakni land clearing.
Hal ini dilakukan untuk membuang puing-puing berupa tanah yang tidak terpakai, bebatuan, atau akar-akar pohon.
"Sebagian jalan kan ditutup terpal untuk memproteksi dari air hujan. Saat terpal dibuka kemarin (Selasa, 27/11/2018), baru diketahui adanya pergeseran tanah. Kemungkinan sudah lama keretakan ini," tuturnya.
Penyebab terjadinya pergeseran tanah hingga sekira 15 meter (m) ini, karena hujan yang datang terus menerus di kawasan Riung Gunung.
Selain itu, hal ini juga dikarenakan adanya kendaraan besar, yakni truk dan bus yang melintas.
Terpantau, keretakan jalan hanya sekira satu meter dari tepi badan jalan.
Mobil dan motor bisa melintas di kedua arah.
Namun, dari keretakan ini, jalanan di kawasan ini hanya cukup untuk dilalui satu bus atau truk.
