Sastrawan NH Dini Meninggal Dunia, Cita-citanya Waktu Kecil Bukan Penulis, Tapi Masinis Kereta
Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin atau akrab disapa NH Dini dikabarkan meninggal dunia Selasa (4/12/2018) sore.
Tapi ia tak kesampaian mewujudkan obsesinya itu hanya karena tidak menemukan sekolah bagi calon masinis kereta api.
• Roger Danuarta Ditolak Ayah Cut Meyriska, Beri Pesan untuk Aktor : Kita Sama Sekali Enggak Setuju
• Perceraian Gisel dan Gading Marten, Roy Marten Doakan Sang Menantu Temukan Kebahagiaan Lain
Kalau pada akhirnya ia menjadi penulis, itu karena ia memang suka cerita, suka membaca dan kadang-kadang ingin tahu kemampuannya.
Misalnya sehabis membaca sebuah karya, biasanya dia berpikir jika hanya begini saya pun mampu membuatnya.
Dan dalam kenyataannya ia memang mampu dengan dukungan teknik menulis yang dikuasainya.
Dini ditinggal wafat ayahnya semasih duduk di bangku SMP, sedangkan ibunya hidup tanpa penghasilan tetap. Mungkin karena itu, ia jadi suka melamun.
Bakatnya menulis fiksi semakin terasah di sekolah menengah. Waktu itu, ia sudah mengisi majalah dinding sekolah dengan sajak dan cerita pendek.
Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun.
Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar.
Artikel ini sudah tayang di Suar.id dengan judul innalillahi-sastrawan-nh-dini-meninggal-dunia-karena-kecelakaan?page=all
