'Surat Tuhan' Albert Einstein Laku Terjual Rp 41 Miliar, Ini Isinya !
Barang milik Albert Einstein yang laku dan dihargai sangat mahal adalah sebuah surat yang disebut ‘God Letter’ atau ‘Surat Tuhan’.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Meskipun telah meninggal dunia 63 tahun lalu, Albert Eisntein tetap menjadi salah satu ilmuan yang sangat berjasa.
Berkat teori relativitasnya, ia menyumbang banyak hal untuk dunia pendidikan.
Tak heran, apapun yang berkaitan dengan dirinya masih sangat diminati oleh banyak orang, termasuk barang-barang miliknya.
Salah satu barang milik Albert Eisntein yang laku dan dihargai sangat mahal adalah sebuah surat yang disebut ‘God Letter’ atau ‘Surat Tuhan’.
Dilansir dari CNN pada Kamis (6/12/2018), ‘God Letter’ adalah sebuah surat yang ditulis sendiri oleh Albert Einstein.
Isinya adalah di mana dia menentang konsep agama dan dia kirimkan kepada filsuf religius Erik Gutkind.
• Wow! Tiga Remaja Ini Mengalahkan Kejeniusan Albert Einstein, Miliki IQ Sempurna
• TERPOPULER - Baim Wong Mobilnya Hilang Saat Bulan Madu, Paula Verhoeven Ingatkan Salat Subuh
Surat tersebut dijual bersama buku-buku bagus lainnya, termasuk buku dari Charles Darwin berjudul "On the Origin of Species by Means of Natural Selection”.
Namun untuk surat milik Albert Eisntein laku dengan harga sangat fantastis, yaitu 2.892.500 US Dollar (sekitar Rp41 miliar) pada hari Selasa (4/12/2018).
Surat ini juga menjadi barang Albert Eisntein yang dilelang dengan harga termahal.
Sebab, buku lain termasuk buku Charles Darwin hanya laku 162.500 US Dollar (Rp2,3 miliar).
"Kolektor di seluruh dunia berkompetisi dengan sangat kuat, di dalam ruangan, melalui telepon dan online. Sebab ini adalah lelang dari mahakarya beberapa ilmuwan popular di dunia," kata Sven Becker, kepala buku dan manuskrip di Christie's dilansir dari Intisari Online.
• TERPOPULER - Video Rekaman Angin Puting Beliung Lintasi Pamoyanan dan Wilayah Cipaku Bogor
• Deddy Corbuzier Protes Soal Hinaan untuk Jokowi, Singgung Kesuksesan Ria Ricis dan Atta Halilintar
Surat tersebut ditulis tahun 1854 setahun sebelum kematiannya menggunakan bahasa Jerman.
Di mana surat itu berisi reaksi terhadap buku Gutkind tahun 1952 yang berjudul “Choose Life: the Biblical Call to Revolt”.
Sebelumnya, Albert Eisntein mengakui bahwa ia dan Gutkind memiliki banyak kesamaan.
Terutama yang berkaitan dengan sikap faktual terhadap kehidupan dan komunitas manusia.