Puting Beliung Bogor

Rumahnya Rusak Terkena Puting Beliung, Warga Trauma Bila Hujan Deras

Warga RT 2/7 Kelurahan Batutulis. Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Mulyadi (28) mengatakan, ia dan keluarganya takut bila hujan turun.

Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu
Rumah warga Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang terdampak angin puting beliung 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Warga Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang terdampak angin puting beliung kemarin mangaku trauma bila hujan turun.

Warga RT 2/7 Kelurahan Batutulis. Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Mulyadi (28) mengatakan, ia dan keluarganya takut bila hujan turun.

Apalagi, bila hujan tersebut disertai angin.

"Sabtu kemarin, di waktu yang sama, turun hujan yang disertai angin. Saya dan keluarga masih takut, ngeri angin puting beliung susulan," katanya, ketika di temui rumahnya, Minggu (9/12/2018).

Ia menambahkan, dirinya dan keluarganya sedang berada di rumah ketika angin puting beliung datang pada Kamis (6/12/2018) kemarin.

Mulyadi mengaku trauma karena ia dan keluarganya melihat langsung angin puting beliung yang terjadi.

TERPOPULER - Video Rekaman Angin Puting Beliung Lintasi Pamoyanan dan Wilayah Cipaku Bogor

"Saya dan keluarga paling hanya istighfar bila ada hujan yang disertai angin. Ibu saya saja kakinya gemetaran bila ada hujan angin," jelasnya.

Dari Kamis kemarin hingga sekarang, Mulyadi mengungsi ke Masjid Nurul Hidayah, yang berlokasi tak jauh dari rumahnya.

Namun, sambungnya, ia akan pindah kontrakan ke tempat lain, yakni di daerah Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Kepindahannya itu, dikarenakan kondisi masjid yang penuh.

Selain itu, ia dan keluarganya akan pindah karena rumahnya belum juga diperbaiki.

Bantuan untuk membetulkan rumahnya, dikatakan Mulyadi, belum juga datang.

Korban Tewas Karena Puting Beliung Ternyata Sedang Jalani Puasa, Ini Pesan Terakhir Untuk Anaknya

"Tidak enak juga kalau mengungsi terus. Saya hari ini pindah kontrakan, sudah dapat juga kontrakannya," sambung Mulyadi.

Lainnya, Mulyadi mengatakan rumah yang ditinggalinya mengalami kerusakan di bagian atap.

Karena rumahnya rusak, pakaian dan kasurnya basah.

"Saya harap ada bantuan secepatnya dari pemerintah setempat. Untuk makan masih mencukupi, hanya terpal, asbes, pakaian, dan selimut saja yang paling dibutuhkan warga sekitar," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved