Puting Beliung Bogor
Warga yang Mengungsi Akibat Puting Beliung Butuh Obat, Selimut, Perlengkapan Bayi, Asbes dan Terpal
di posko BPBD Kota Bogor sendiri, belum ada stok obat-obatan yang nantinya akan diberikan kepada warga
Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Warga yang mengungsi akibat terdampak angin puting beliung yang terjadi Kamis (6/12/2018) kemarin di lima kelurahan di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, sangat membutuhkan delapan perlengkapan mendesak serta obat-obatan.
Anggota BPBD Kota Bogor, Asri mengatakan, kebutuhan mendesak yang paling dibutuhkan warga adalah abses atau terpal.
"Asbes atau terpal sangat dibutuhkan untuk menutupi rumah. Kondisi cuaca di sini itu hujan terus. Warga pun tidak bisa merapikan atau membersihkan barang-barang di rumahnya karena ketika sudah rapi, barang tersebut akan basah kembali akibat rumahnya yang bocor dan jebol," katanya, di Posko Pusat Informasi dan Penerimaan Barang Bantuan BPBD Kota Bogor, Minggu (9/12/2018).
Ia menambahkan, ada tujuh kebutuhan lain yang dibutuhkan warga.
Satu di antaranya, adalah selimut yang akan digunakan untuk tidur atau beristirahat.
Hal ini karena barang tersebut, sulit didapat akibat atap rumah warga yang jebol.
Dari data yang dihimpun BPBD Kota Bogor, kebutuhan lainnya adalah makanan, perlengkapan bayi, bumbu dapur, alat kebersihan, sayuran, dan lauk pauk.
"Untuk enam kebutuhan sisanya itu masih bisa mencukupi. Namun, asbes dan selimut sangat dibutuhkan," tambahnya.
Lainnya, Asri mengatakan, warga yang mengungsi akibat angin puting beliung pun, sangat membutuhkan stok obat-obatan atau P3K.
Sebab dari posko BPBD Kota Bogor belum ada stok obat-obatan yang nantinya akan diberikan kepada warga.
Dari data yang diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bogor, sambung Asri, ada 21 perlengkapan obat-obatan yang dibutuhkan.
Barang itu yakni kassa gulung, kassa steril, pembalut cepat, salicyl, betadine, balsem, MKP, hipavks, NACL 500 ml, dan handscoen.
Lalu ada antasidadoen, asamefenamat, paracetamol, panadil flu dan batuk, ambroxol, mylantha cair, tolak angin, minyak kayu putih, oxycan, CTM, dan trombopop.
Terpantau, baru beberapa rumah sudah dilakukan perbaikan sementara, yakni dengan diterpal atau pemasangan seng.
Banyak warga pun yang masih mengungsi di posko yang ada.
Dari data yang dihimpun BPBD Kota Bogor, ada seribuan rumah yang terkena dampak akibat angin puting beliung kemarin, yakni di Kelurahan Batutulis, Pamoyanan, Cipaku, Ranggamekar, dan Lawanggintung.
Rinciannya, di Kelurahan Pamoyanan sebanyak 452 rumah, Kelurahan Batutulis 472 rumah, Kelurahan Cipaku 305 rumah, Kelurahan Lawanggintung 130 rumah, dan Kelurahan Ranggamekar sebesar 88 rumah.
"Total rumah yang mengalami kerusakan ada 1.348 rumah, yang di antaranya ada yang mengalami kerusakan kecil, sedang, sampai berat," pungkas Asri.