Mayat Dalam Drum

Tersangka Utama Kasus Pembunuhan Dufi 'Pulang' ke Kontrakannya, Drum Plastik Biru Ikut Dibawa

Tersangka utama pembunuhan Dufi kembali 'pulang' ke kontrakan nya di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor

Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Rekontruksi pembunuhan Dufi di kontrakan salah satu pelaku di Kampung Bubulak, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tersangka utama pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi kembali 'pulang' ke kontrakan nya di Kampung Bubulak, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Senin (10/12/2018).

MN bersama istrinya yakni SR mendatangi kontrakannya yang menjadi lokasi dibunuhnya Dufi oleh tersangka.

Pelaku tidak sendirian mendatangi kontrakan tempat mereka tinggal selama ini, namun bersama sejumlah aparat kepolisian Polres Bogor.

Kedatangan pelaku bersama polisi ini untuk menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan mayat dalam drum yang ditemukan di wilayah kawasan industri Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

Ada Tiga orang tersangka yang dibawa oleh polisi ke kontrakan pelaku di wilayah Gunungputri Kabupaten Bogor.

Termasuk pasangan suami istri yakni MN dan Istrinya berinisial SR yang diduga sebagai tersangka utama kasus pembunuhan Dufi.

Informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com rekonstruksi dilakukan di tiga lokasi yakni di rumah kontrakan pelaku di Gunungputri dan di lokasi penemuan mayat dalam drum diwilayah Klapanunggal serta lokasi penemuan sejumlah barang milik korban di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Rumah kontrakan di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor yang diduga menjadi TKP pembunuhan Dufi.
Rumah kontrakan di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor yang diduga menjadi TKP pembunuhan Dufi. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Jalannya rekonstruksi atau reka adegan kasus pembunuhan mayat dalam drum ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Pantauan Tribunnewsbogor.com, pelaku MN tiba dirumah kontrakannya sekitar pukul 10.00 WIB dengan pengawalan dari polisi.

M Nurhadi tiba di lokasi pembunuhan menggunakan mobil patroli Polsek Klapanunggal.

Sementara istrinya yakni SR dan seorang pelaku lain berinisial YD datang menggunakan mobil inova putih milik korban dikawal oleh aparat kepolisian.

Mobil Inova putih milik korban juga digunakan dalam proses rekonstruksi yang digelar aparat kepolisian.

Sempat Kritik Jokowi Soal Foto Karya Tompi, Sudjiwo Tedjo Minta Maaf : Ternyata Aku yang Salah

5 Fakta Mayat Dalam Drum - Dufi Dimakamkan Di Hari Ulangtahun Anaknya Hingga Bekas Luka di Tubuh

Namun, Sari tampak kerap menutup wajahnya saat didekati para awak media dengan tangannya yang masih berbalut perban akibat terkena sabetan benda tajam saat dilakukan pembunuhan.

M Nurhadi tampak dipegang erat oleh dua aparat ketika ia turun dari mobil meski pun kedua tangannya diborgol.

Ketiganya tampak memakai baju tahanan mengikuti jalannya proses rekonstruksi.

YD diketahui membantu pelaku utama membuang mayat Dufi menggunakan drum diwilayah Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Proses rekonstruksi pertama dilakukan di dalam kontrakan tempat pembunuhan terjadi.

Dalam rekonstruksi yang dilakukan, ada sekitar 28 adegan yang diperagakan oleh tersangka dihadapan penyidik.

Dalam rekonstruksi yang dilakukan, adegan lebih banyak dilakukan didalam rumah kontrakan pelaku yang menjadi lokasi pembunuhan korban.

pelaku pembunuhan Dufi setelah melakukan rekontruksi
pelaku pembunuhan Dufi setelah melakukan rekontruksi (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Namun, ketatnya penjagaan membuat awak media dilarang mendekat dan melihat secara langsung proses rekonstruksi yang dilakukan didalam ruangan itu.

Jalannya rekonstruksi kasus pembunuhan Dufi ini menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran dengan wajah pelaku.

"Saya mah pengen liat aja, pelakunya, karena warga lain juga rame di sini," kata salah satu warga, Ma'sum (40) kepada TribunnewsBogor.com, Senin (10/12/2018).

Terlihat juga, Drum plastik berwarna biru yang digunakan untuk membuang jasad Dufi ikut dibawa oleh polisi saat proses rekonstruksi.

Rekonstruksi terpantau dilakukan sekitar 1 jam sampai akhirnya aparat kepolisian dari Polsek Klapanunggal dan Polres Bogor meninggalkan lokasi dan warga membubarkan diri.

Namum, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait jumlah adegan pasti dalam rekonstruksi tersebut.

Sebab, Polres Bogor enggan memberikan keterangannya kepada awak media.

Usai rekonstruksi ini dilakukan, Kapolsek Klapanunggal, AKP Bimantoro enggan memberikan keterangan terkait rekonstruksi kasus pembunuhan Dufi tersebut.

"Harus izin Kapolres dulu. Ke kapolres aja, takut salah," kata Bimantoro saat ditemui awak media di Klapanunggal Bogor, Senin (10/12/2018).

Saat dikonfirmasi, Kapolres Bogor, AKBP A.M Dicky juga enggan berbicara terkait perkembangan kasus tersebut.

Bahkan, Dicky mengintruksikan untuk meminta keterangan ke pihak Polda Jawa Barat.

"Ke Kabid Humas Polda aja untuk kasus yang itu," kata Dicky.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved