Kaleidoskop 2018 : 5 Kasus Pembunuhan Sadis, Mayat Dalam Drum Hingga Jenazah Tanpa Kepala
Sepanjang tahun 2018 banyak terjadi kasus pembunuhan sadis yang cukup menyita perhatian dari masyarakat.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Pembunuhan tersebut dilakukan karena keduanya kesal ditipu korban.
Kepada petugas, Y mengatakan pada malam kejadian, Senin (19/11/2018), korban pulang ke indekosnya sembari marah-marah dan bertengkar hebat dengan pacarnya.
Pertengkaran itu dipicu masalah uang cas. NR yang juga bekerja sebagai wanita pendamping tamu klub malam itu, dijanjikan uang cas Rp 1,2 juta oleh korban. Tapi, nyatanya NR hanya diberi Rp 500 ribu.
Kesal dengan pertengkaran itu, Y kemudian memukul korban dengan sebuah palu di bagian kepalanya. Karena pukulan itu, korban mengeluarkan banyak darah.
Diduga kehabisan darah, akhirnya korban tewas di tempat.
Karena panik, kedua pelaku mencoba menyembunyikan korban di dalam lemari pakaian.
Tak lama kemudian, kedua pelaku melarikan diri menggunakan bus antar kota antar provinsi dengan tujuan Padang, Sumatera Barat.
Hal itupun dibenarkan oleh Kapolres Merangin AKBP I Kade Utama Wijaya.
"Saat ini pelaku masih di Polres Merangin. Rencana hari ini akan kita antar ke Jakarta," bilang Kapolres.
4. Mayat Tanpa Kepala
Temuan mayat tanpa kepala membuat heboh warga Kabupaten Banjar, Kalimatan Selatan.
Identitas mayat tanpa kepala itu diketahui bernama Rahmadi bin Sahrudin warga Tatah Layap RT 2, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar.
Temuan mayat tanpa kepala itu ditemukan warga di semak yang berlokasi di Lok Baintan RT 2, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar pada Selasa (22/11/2018).

Saat ini polisi telah mengamankan terduga pelaku yang telah memenggal kepala korban.
Sosok mayat tanpa kepala itu pertama kali ditemukan oleh warga yang melintas kawasan tersebut sekitar pukul 14.00 Wita.
Mayat tanpa kepala tersebut diduga korban hasil perkelahian dan diketahui berjenis kelamin laki-laki.
"Tadi ditemukan oleh warga yang melintas. Setelah itu dia mau kencing dengan suaminya, ternyata melihat mayat. Dan langsung lari melapor ke warga sekitar," kata Kapolsek Sungaitabuk AKP H Idit Aditya melansir Banjarmasinpost.
• Kepalanya Tersenggol Motor, Anggota TNI Ini Malah Dikeroyok Tukang Parkir
Menurutnya, mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tertelungkup.
"Di sekitar lokasi kami menemukan pisau kecil di luar TKP. Ini masih dalam penyelidikan, kemungkinan besar memang pembunuhan karena kondisinya mengenaskan," ungkapnya.
Setelah aparat kepolisian melakukan penyelidikan, pelaku pun berhasil dibekuk.
Pelaku MS alias A ciciduk petugas gabungan Tim Anti Preman (Tekap), Reserse Mobile (Resmob), unit Ranmor Polda Kalsel dan Reserse Polres Tanahlaut di sekitar daerah Bati-Bati Kabupaten Tala sekitar pukul 01.00 Wita dinihari.
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete ketika dikonfirmsi, Kamis (22/11/2018) pagi membenarkan penangkapan pelaku pembunuhan Rahmadi tersebut.
"Ia telah ditangkap tim gabungan," papar Takdir mengiyakan korbannya bernama Rahmadi.
Pelaku yang masih berusia 19 tahun itu kini masih menjalani pemeriksaan dikantor kepolisian Mapolda Kalsel.
"Kita telah bawa ke Polda Kalsel," ucap AKBP Takdir.
Sementara itu, petugas hingga saat ini masih mencari keberadaan kepala korban yang belum ditemukan.
Sesuai informasi yang didapat Banjarmasinpost.co.id, kepala korban Rahmadi dibuang pelaku di Sungai Barito tepatnya di sekitar Jembatan Barito.
Direktur Kriminal Umum Polda Kalsel Kombes Sofyan Hidayat Kamis (22/11/2018) pagi membenarkan bahwa saat ini pencarian kepala korban tengah berlangsung.
"Anggota masih melakukan pencarian kepala di Sungai Barito di Jembatan Barito," ucap Sofyan menjelaskan.
Menurutnya pelaku sempat di bawa ke lokasi katanya membuang kepala dan karena malam dan air pasang makan pencarian baru dilakukan pagi ini.
Untuk motif. Sofyan mengatakan karena dendam. "Nanti dijelaskan Kapolda," paparnya
5. Anak Penggal Leher Ibu Kandungnya
Aksi sadis dilakukan oleh seorang anak yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri saat berada di sawah.
Perlakukan kejam itu dikakukan oleh Sumudi (35) kepada ibu kandungnya.
Insiden nahas yang menimpa warga Desa Bocor, kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa tengah itu terjadi ditengah pematang sawah.
Saat itu Sutarmi (50) yang tidak lain adalah ibu kandung dari tersangka dihabisi nyawanya oleh putranya sendiri menggunakan senjata tajam.
TribunnewsBogor.com melansir Tribun Jateng, aparat kepolisian Polres Kebumen sudah melakukan rekonstruksi ulang kasus pembunuhan anak terhadap ibu kandungnya pada Kamis (19/4/2018) kemarin.

Ada sekitar 34 adegan yang diperagakan oleh pelaku saat menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri di sawah.
Bahkan, saat rekonstruksi dilakukan terungkap jika Sumudi berniat membawa kepala sang ibu yang sudah terputus dari jasadnya dengan tas ransel yang ia bawa.
• Ibu Kandung Dibacok Hingga Kepalanya Terputus Oleh Putranya Sendiri, Pengakuan Tersangka Bikin Geram
Dalam adegan pertama saat rekonstruksi berlangsung, diawali saat Sumudi mengasah golok di rumah korban di Desa Bocor.
Setelah mengasah golok dan memastikannya sudah tajam, pelaku kemudian bergegas mencari Ibunya di pematang sawah desa setempat dengan mengendarai sepeda ontel.
Setibanya di sawah, dalam adegan itu, SM meminta uang sebesar Rp 500 ribu kepada ibunya, namun permintaannya itu tidak dituruti.
Tersangka yang marah akhirnya gelap mata dan mengayunkan golok ke arah ibunya.
Dalam adegan itu, korban sempat menangkis ayunan golok tersangka. Perlawanan korban membuat rersangka semakin brutal.
"Selanjutnya korban ditendang hingga tersungkur di sawah," jelas Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Masngudin, dari hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh oleh Polsek Buluspesantren dan Sat Reskrim Polres Kebumen.
Saat korban tersungkur, tersangka kembali mengayunkan goloknya yang ia persiapkan di tas ranselnya sebanyak lima kali.
Akibat perbuatan sadisnya itu, kepala korban sampai terputus. Korban pun tewas seketika di TKP.
Setelah kepala terputus, dalam adegan nomor 27, tersangka berusaha akan memasukan kepala ibunya ke dalam tas ransel. Karena tidak muat, kepala korban akhirnya hanya ditutup tas ransel.
SM yang panik, selanjutnya meninggalkan korban dan melarikan diri mengendarai sepeda ontel. Sementara jasad Ibunya ditinggalkan terkapar di pematang sawah.
Insiden pembunuhan sadis itu terjadi pada Jumat (9/3/3018) siang sekitar 13.00 WIB lalu.
Seorang saksi, Jumadi (49), tetangga korban Sutarmi (50), mengatakan awal mula kejadian, pelaku Sumudi (35) datang meminta uang kepada ibunya.
Karena tidak dituruti, akhirnya pelaku menebas leher Sutarmi memakai parang di pematang sawah.
Parang itu dimasukkan Sumudi ke dalam tas ranselnya.
"Korban datang minta uang kepada ibunya. Oleh ibunya tidak dituruti. Korban minta uang 500 ribu. Selanjutnya korban dibunuh oleh Sumudi," kata Jumadi yang mengetahui persis kejadian itu.
Sejumlah barang bukti juga disita polisi, di antaranya parang yang digunakan untuk memenggal kepala korban, baju korban, tas ransel tersangka, dan sepeda kayuh milik tersangka.
Akibat perbuatannya itu, Sumudi disangkakan melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Sementara itu, pelaku mengaku tak menyesal usai menghabisi nyawa wanita yang telah melahirkannya itu.
Kepada polisi yang menangkapnya, Sumudi mengaku sedikit pun tidak merasa menyesal membunuh ibu kandungnya sendiri.
Pemuda penuh tato di wajah itu juga merasa sadar saat mengayunkan parang yang memenggal kepala sang ibunda, Sutarmi (50).
Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar mengatakan akan melakukan tes kejiwaan kepada pelaku.
Informasi yang diperoleh kepolisian, tersangka pernah mengalami gangguan jiwa beberapa tahun lalu.
Kesaksian Slamet (51), Kepala Desa Bocor yang hadir di Mapolres Kebumen, mengungkap sedikit kepribadian tersangka.
Dalam kesehariannya, pelaku dikenal temperamental.
"Kalau di rumah, Sumudi orangnya temperamen. Suka marah-marah. Terutama kepada ibu dan adik perempuannya. Sumudi biasanya marah kalau tidak dikasih uang," jelas Slamet.