Pilpres 2019
Akhir Pertemuan Prabowo dan Demokrat, SBY: Tolong Kami Jangan Diganggu
Pertemuan yang dilakukan antara SBY dan Prabowo Subianto tersebut membahas rencana strategis jelang Pileg dan Pilres 2019.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).
Pertemuan antara Prabowo Subianto dan SBY pun berlangsung tertutup.
Pertemuan yang dilakukan antara SBY dan Prabowo Subianto tersebut membahas rencana strategis jelang Pileg dan Pilres 2019.
Pertemuan yang berlangsung selama 3 jam 20 menit itu dihadiri sejumlah petinggi partai.
Melansir Tribunnews.com, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tiba dikediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan sekitar pukul 15.00 WIB.
Prabowo langsung disambut oleh SBY beserta anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menjabat Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat dan Sekjen Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan.
Suasana ceria dan akrab pun tersaji di teras rumah SBY saat rombongan yang dibawa Prabowo menyalami unsur Partai Demokrat dan SBY.
Bahkan SBY dan Prabowo pun kompak mengenakan kemeja batik bernuansa coklat berlengan pendek.
• Prabowo Subianto dan Tim Sukses Bertemu SBY

Bedanya kemeja batik yang dikenakan SBY berwarna coklat tua sementara milik Prabowo berwarna coklat muda.
Lalu AHY tampak mengenakan kemeja batik hitam berwarna dominan hitam berlengan panjang.
Sejumlah tokoh yang ikut bersama Prabowo adalah Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, dan juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak.
• Pidato Prabowo Depan Driver Ojek Online : Terima Duitnya, Nyoblos Sesuai Hati Nuranimu
• SBY Yakin Jokowi Tak Terlibat Perusakan Bendera Demokrat : Pengungkapan Jujur Akan Selamatkan Beliau
Hinca Panjaitan mengatakan dalam pertemuan itu Prabowo dan SBY akan membahas evaluasi kampanye yang telah dilakukan selama tiga bulan dan strategi menghadapi kampanye Pemilu Januari sampai April 2019.
Usai pertemuan, SBY mengatakan jika pihaknya akan menerapkan sistem 'Double Track Strategy' untuk pileg dan Pilpres 2019.
“Seperti ditanyakan banyak media, Partai Demokrat menerapkan 'Double Track Strategy' yaitu memenangkan pemilihan calon anggota legislatif dengan target suara lebih tinggi dari sebelumnya sekaligus memenangkan Prabowo-Sandiaga Uno menjadi presiden dan wakil presiden lima tahun mendatang,” kata SBY seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube Kompas TV, Jumat (21/12/2018).
Menurut SBY, Partai Demokrat baik secara moral maupun secara politik dalam 4 bulan ini fokus satu titik berat yang dilaksanakan Partai Demokrat mengarah kepada mencapai suara yang lebih baik bagi Partai Demokrat di parlemen.
"Tanpa meninggalkan kontribusi kami untuk pemenangan pemilihan presiden, Januari sampai April tentu rasio ini akan berubah dan berkembang lagi sesuai dengan timeline januari-februari kemudian pamungkasnya Maret-April"
"Kami punya rencana, kami punya strategi dan Insyaallah akan kami jalankan nanti," tutur SBY.
• Kondisi Terkini Habib Bahar bin Smith Setelah 3 Hari Ditahan di Tahanan Mapolda Jabar
• Cerita Ibunda Siska Icun Sulastri saat Pertemuan Terakhir Dengan Putrinya: Saya Langsung Pingsan
Diakhir kalimatnya, SBY juga meminta tidak ada yang mengganggunya.
SBY menegaskan, jika pihaknya pihaknya ingin melakukan kampanye pemilu Kami ingin berjuang baik-baik akan menjalankan politik dan kampanye pemilu sebagaimana yang digariskan oleh konstitusi undang-undang sistem dan peraturan yang berlaku.
"Tolong kami jangan diganggu, karena kami tidak akan pernah mengganggu siapapun"
"Biarlah semua mendapatkan ruang dan jalan untuk pergi. Biar masing-masing berjuang sekuat tenaga," ungkapnya
Menurutnya, pemilu yang indah dan damai serta demokrasi yang jujur dan adil merupakan dambaan seluruh rakyat.
"Kalau itu terjadi rakyat akan bisa menerima dengan ikhlas siapapun yang terpilih nanti. Tetapi kalau tidak itu yang terjadi 4 bulan kedepan tentu keikhlasan dari siapapun untuk menerima hasil pemilu menjadi berkurang dan ini harus kita cegah bersama-sama," tutup SBY mengakhiri ucapannya.