Tsunami di Banten dan Lampung

Jokowi Usul Bencana Masuk Kurikulum, Andi Arief Berkicau : Pengetahuan Manusia Tergambar Di Hatinya

Beberapa kepala negara seperti Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin juga ikut mengucapkan bela sungkawa.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase Twitter Jokowi/Kompas.com
Andi Arief mengkritik postingan Presiden RI, Jokowi soal kebencaan masuk dalam kurikulum saat kunjungi bencana tsunami Banten dan Lampung 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bencana tsunami Banten dan Lampung membuat semua pihak turut ikut merasakan duka.

Banyak tokoh-tokoh nasional maupun internasional yang mengucapkan belasungkawa terhadap para korban tsunami di Banten dan Lampung.

Beberapa kepala negara seperti Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin juga ikut mengucapkan bela sungkawa.

Dalam sebuah kicauan di Twitter, Minggu (23/11/2018), Donlad Trump menyebut bencana tsunami sebagai kehancuran tidak bisa dibayangkan.

"Lebih dari dua ratus orang tewas dan hampir seribu orang terluka atau hilang. Kami berdoa untuk pemulihan dan penyembuhan. Amerika bersamamu," kicaunya.

Pada bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Donald Trump juga sempat menampaikan belasungkawa kepada Indonesia.

Dengan mengutip salah satu temannya yang meneliti bencana alam, pria berusia 72 tahun itu mengatakan tsunami merupakan bencana paling buruk di antara bencana alam lainnya.

Rumah-rumah warga dan fasilitas umum hancur pasca tsunami yang melanda pesisir Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Rumah-rumah warga dan fasilitas umum hancur pasca tsunami yang melanda pesisir Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam. (BNPB)

Selain Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan duka cita kepada Presiden Joko Widodo atas bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu malam lalu.

"Rusia juga bersedih terhadap negara sahabat, Indonesia," katanya seperti dikutip dari TASS.

"Saya menyampaikan simpati dan dukungan yang tulus kepada kerabat dan teman-teman yang tewas dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka dalam bencana alam ini," imbuhnya.

Presiden RI, Jokowi melakukan pemantauan langsung ke lokasi terdampak tsunami di Anyer, Banten.

Istri Ifan Seventeen Ternyata Caleg Gerindra, Sehari Sebelum Tsunami Sempat Kampanye Bareng Sandiaga

Marc Marquez Ikut Berduka Atas Bencana Tsunami di Banten dan Lampung : Tetap Kuat dan Terus Semangat

Selain itu, di akun Twitter-nya, Jokowi memposting foto saat melakukan peninjauan langsung ke Pantai Carita, Pandeglang.

Dalam postingannya, Jokowi juga menekankan kalau kebencanaan sudah saatnya masuk dalam kurikulum pendidikan.

"Pantai Mutiara Carita di Pandeglang yang luluh-lantak diterjang tsunami. Sampai pagi ini, tercatat 281 orang meninggal dunia, 57 orang hilang, dan lebih 10.000 pengungsi.

Melihat potensi bencana di Tanah Air sudah waktunya ada pendidikan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan."

Menanggapi kicauannya itu, politisi Partai Demokrat, Andi Arief pun berkomentar.

Andi Arief membandingkan Jokowi dengan presiden negara lain yang mengucapkan duka cita atas musibah tsunami di Anyer dan Banten.

Ia juga mengkritik soal kebencanaan masuk dalam kurikulum pendidikan.

"Pemimpin-pemimpin dunia mengucapkan duka cita ataa tsunami selat sunda. Presiden Jokowi mengirim foto sembari bilang bencana harus masuk kurikulum. Pengetahuan manusia tergambar dalam hatinya."

Jokowi Sampaikan Duka

Presiden Joko Widodo menyampaikan dukacita bagi para korban bencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda yang terjaidi pada Sabtu ( 22/12/2018) malam.

"Saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam kepada korban di Provinsi Banten, Serang dan Pandeglang. Semoga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran," ujarnya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (23/12/2018) dalam keterangan yang diterima Tribun.

Didi Riyadi Tak Sangka Bisa Lolos dari Tsunami, Berjanji Lakukan Hal Ini Bareng Nagita & Raffi Ahmad

Istri dan Rekan Bandnya Meninggal Dunia Jadi Korban Tsunami Banten-Ivan Seventeen: Pamit Terimakasih

Pagi tadi, Kepala Negara juga sudah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial, Panglima TNI dan jajaran terkait lainnya untuk bersegera melakukan penanganan darurat sekaligus mendata kerusakan dan korban jiwa yang ditimbulkan.

"Tadi saya mendapat laporan ada beberapa yang meninggal karena tsunami ini. Tetapi memang datanya masih dalam proses berkembang. Kemudian tadi siang saya telepon lagi sudah tambah sehingga kita tunggu saja nanti laporan dari Banten," ucapnya.

Mengutip siaran pers Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, bencana tsunami terjadi di wilayah pantai Selat Sunda, di antaranya pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami terjadi pada Sabtu Malam, 22 Desember 2018, sekitar pukul 21:27 WIB.

Jokowi Perintahkan BMKG Beli Alat Deteksi Dini Tsunami

Jokowi : Tsunami Selat Sunda Betul-betul di Luar Perkiraan BMKG

Hingga pukul 07:00 WIB hari ini, Minggu, 23 Desember 2018, jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat sebanyak 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka, dan 2 orang hilang. Sementara Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat, dan puluhan lainnya mengalami kerusakan.

"Penanganan darurat terus dilakukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum, dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat," tulis Sutopo.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved