Guyonannya Dibalas Ketus oleh Said Didu, Gus Nadir: Anda Saja Merasa Berhak Kritik Pemerintah
Said Didu merasa tak terima dikomentari oleh Gus Nadir soal pemecatannya, ia pun meminta Gus Nadir untuk belajar lagi.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Curhatan Said Didu di Twitter soal pemecataannya ditanggapi humor oleh Nadirsyah Hosen, atau Gus Nadir.
Menurut Gus Nadir, dengan cara Said Didu memeposting di Twitter soal pemecatan itu, ia sesungguhnya terluka dengan keputusan yang diterimanya itu.
Hal itu disampaikan oleh Gus Nadir di akun Twitter miliknya, @na_dirs, Sabtu (29/12/2018) pagi.
Agar mencairkan suasana, Gus Nadir mengibaratkan kasus yang menimpa Said Didu ini seperti seorang jomblo yang dipecat oleh calon mertuanya.
Meski sang jomblo bilang ia kuat atau ia tangguh, tapi ketika diposting di media sosial, sesungguhnya ia ingin mengatakan kalau dirinya terluka.
Bahkan, guyonan dari Gus Nadir itu malah dianggap serius oleh Said Didu dan dijawab ketus.
Bahkan, guyonan itu disebut hiperbolik oleh Said Didu.
Ini cuitan Gus Nadir :
Pak @saididu pernah lihat jomblo patah hati diPECAT krn tak sejalan dg camer-nya?
Meski dia blg:”Aku kuat. Aku tangguh.”
Tapi kalau dia tereak apdet status soal dia dipecat camer, kita tahu lho, dia sebetulnya pengen nulis: “Aku terluka. Aku tuh gak bisa diginiin”
Gitu, Pak!
Kemudian cuitan itu langsung dibalas oleh Said Didu, bahkan ia menyuruh Gus Nadir untuk belajar lagi.
"Saya santai aja kok.
Tapi saya sarankan anda belajar dulu filosofi BUMN baru komentar.
Ini sedikit saja pelajaran Awal BUMN itu Milik NEGARA, bukan milik PENGUASA.
Semoga paham," balasnya.
Tak hanya itu, Said Didu juga menyayangkan komentar yang disampaikan oleh Gus Nadir.
"Anda gunakan kata2 hiperbolik.
Seorang ilmuwan tdk boleh lakukan hal seperti itu memberikan perbandingan yg kasusnya sangat berbeda.
Belajar lagi di sana ya," tulisnya.
Jawaban itu kemudian dibalas lagi oleh Gus Nadir.
Menurut Gus Nadir, komentarya itu hanya sekedar guyon santai.
• SBY Respon Said Didu Soal Freeport : Tidak Gegabah Menyalahkan Pemerintah Pak Harto, SBY dan Jokowi
• Fahri Hamzah Sindir Jokowi Soal Habib Bahar bin Smith, Gus Nadir: Presiden Gak Komen, Ente Teriak
Jika seorang Said Didu merasa berhak mengkritik pemerintah, kenapa dikomentari guyonan santai malah emosi.
"Aduuh Pak @saididu gak asyik ah.
Anda merasa berhak kritik pemerintah, tapi saya komen nyantai sambil guyonan aja, anda sdh emosi.
Balas guyon lagi, Pak.
Tunjukkan anda kuat. Anda tangguh. Anda gak terluka dipecat.
Humor itu menyembuhkan. Percaya deh, Pak," balasnya.
Kemudian, Said Didu meminta maaf jika salah mengartikan guyonan dari Gus Nadir.
"Saya orang sangat suka guyon, maaf kalau saya salah baca maksudnya.
Guyonannya seakan menuduh saya cengeng pdhl hal spt ini sdh biasa bagi saya - saya sdh 14 kali alami spt ini - demi pertahankan value hidup saya," jawabnya lagi.
Gus Nadir lagi-lagi membalas cuitannya itu, dan meminta Said Didu mempertahankan aura positifnya.
"Nah gitu Pak @saididu
Nyantai aja.
Mou dipecat berkali-kali juga nyantai.
Besok kita guyon lagi Pak.
Tangguh dan teguh, bukan rapuh.
Tunjukkan aura positif, bahwa bapak cepat move on, biar para jomblo bisa ambil pelajaran," guyonnya lagi.
Said Didu Dipecat
Diberitakan sebelumnya, dalam rapat pemberhentian, Said Didu dianggap sudah tak sejalan dengan aspirasi dan kepentingan pemegang saham.
Pemberhentian itu terhitung sejak rapat ditutup, Jumat (28/12/2018).
Sebelum diberhentikan pada rapat yang diadakan pada pukul 09.00 WIB di Jakarta itu Said Didu mulanya menjabat komisaris di emiten.
Selain Said Didu, ada pula nama yang tak lagi menduduki jabatan komisaris seperti Purnomo Sinar Hadi dan Johan O Silalahi.
PT Bukit Asam menyatakan mengukuhkan pemberhentian Purnomo dengan hormat sebagai komisaris terhitung sejak yang bersangkutan diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN tertanggal 13 Desember 2018.
Sementara itu, Johan disebut telah mengundurkan diri secara tertulis pada 15 September 2018 kepada Menteri BUMN, dengan tembusan Deputi Menteri BUMN, Direktur Utama (Dirut) Holding PT Inalum (Persero), Komisaris Utama (Komut) Bukit Asam, dan Dirut Bukit Asam.
Untuk penggantinya, Perseroan mengangkat Soenggoel Pardamean Sitorus sebagai komisaris independen menggantikan Johan O Silalahi serta mengangkat Taufik Madjid dan Jhoni Ginting sebagai komisaris menggantikan Purnomo Sinar Hadi dan Muhammad Said Didu. (*)