Tsunami di Banten dan Lampung

Kisah Anak Korban Tsunami Selat Sunda, Menangis Dipelukan Polisi: Nanti Kita Bisa Main Lagi, Ya?

Seorang anak korban tsunami Selat Sunda saat ini bingung mencari keberadaan orangtua hilang dihantan dahsyatnya terjangan tsunami.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Twitter/@sutopo_pn
Momen anggota polri peluk anak korban Tsunami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bencana tsunami yang menerjang wilayah Banten dan Lampung menyisakan duka cukup mendalam dibenak hati masyarakat, terutama keluarga korban.

Tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu itu menelan korban jiwa hingga ratusan orang dan ribuan warga terpaksa harus mengungsi lantaran tempat tinggalnya hancur diterjang tsunami.

Seorang anak korban tsunami Selat Sunda saat ini bingung mencari keberadaan orangtuanya yang hilang dihantam dahsyatnya terjangan tsunami.

Anak tersebut diketahui bernama Adit yang kini hidup sebatang kara mencari keberadaan keluarganya yang belum ditemukan.

Bocah yang bercita-cita ingin menjadi pemain sepakbola ini berharap keluarganya bisa ditemukan dalam keadaan selamat.

Bahkan, saat datangi petugas Adit tampak sedang termenung.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (28/12/2018) mencatat sebanyak 426 orang meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda yang menyapu wilayah Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018).

Tergulung Tsunami Banten saat Nonton Seventeen, Slamet Mengaku Dengar Suara Bisikan Hingga Tersadar

51 jenazah korban gelombang tsunami Anyer yang berada di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (23/12/2018).
51 jenazah korban gelombang tsunami Anyer yang berada di Puskesmas Carita, Kabupaten Pandeglang, Minggu (23/12/2018). (istimewa)

Angka tersebut menurun dari data yang disampaikan Rabu (19/12/2018) yang menyebut 430 orang meninggal dunia yang tersebar di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Lampung Selatan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan penurunan angka korban meninggal dunia disebabkan adanya data ganda.

"Setelah kita lakukan cross check identitas korban meninggal, ada didata yang double. Sehingga data yang kami perolah dari masing-masing posko tanggap darurat total 426 meninggal dunia per siang Jumat ini jam 13.00," kata Sutopo saat konferensi pers di Kantor Graha BNPB, Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2018).

Cerita Ifan Seventeen: 2 Jam Terkatung di Laut Hingga Rasakan Sakaratul Maut

Sebelum Dylan Sahara, Ifan Seventeen Nikahi Dokter Cantik, Ini Kabar Ghea Gayatri Sang Mantan Istri

Sementara untuk data korban yang mengalami luka-luka sebanyak 7.202 orang dan 23 orang masih hilang.

"Data masih sementara dan memungkinkan akan bertambah, namun tidak terlalu banyak," ujar dia.

Terkait jumlah pengungsi, hingga kini terdata sebanyak 40.386 orang mengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian.

Selain itu, tercatat juga 1.296 unit rumah usak, 78 penginapan atau warung rusak, 434 kapal dan perahu rusak, 69 kendaraan roda empat rusak, dan 38 kendaraan roda dua rusak.

Kisah Pilu Adit, Pesepakbola Cilik Asal Lampung yang Lolos dari Tsunami Banten dan Lampung
Kisah Pilu Adit, Pesepakbola Cilik Asal Lampung yang Lolos dari Tsunami Banten dan Lampung (instagram/@sutopopurwo)

Disisi lain, Sutopo pun memposting video Adik bocah korban tsunami yang orangtuanya diduga meninggal dunia akibat tragedi tsunami Selat Sunda.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved