Budiman Sudjatmiko Sindir Cara Lawan Kalahkan Jokowi, Kubu Prabowo: Gajimu dari Pajak Kami Loh Mas

Menurutnya, sebagai seorang wakil rakyat, tak pantas jika Budiman Sudjatmiko menuliskan kata kasar itu.

Ia juga menyindir bahwa selama ini Budiman Sudjatmiko digaji oleh rakyat, termasuk dirinya.

"Anggota DPR bilang rakyat sendiri menjadi bego.

Ini tidak layak disampaikan oleh seorang anggota parlemen, Mas.

Gajimu dari pajak kami loh.

Mungkin karena terlalu asik, kamu lupa etika parlemen," sindirnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada balasan lagi dari Budiman Sudjatmiko soal sindiran dari Faldo Maldini tersebut.

Debat Pertama

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin akan diterpa beban moral saat melakoni debat Pilpres 2019 perdana pada tanggal 17 Januari 2019 mendatang.

Karena menurutnya, masa pemerintahan Jokowi saat ini sudah dicap memiliki rapor merah di bidang hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme.

“Di bidang hukum, HAM, korupsi, dan terorisme pemerintahan Jokowi saat ini memiliki rapor merah, orang kalau maju debat dengan rapor merah akan terbebani moralnya,” ungkap Habiburokhman di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).

Menurutnya beban moral itu hadir karena dalam debat, pasangan capres dan cawapres petahana tak hanya berhadapan dengan lawan politik tapi berhadapan dengan kinerja.

“Jadi dengan mudah orang akan menilai itu,” imbuhnya.

Habiburokhman menyatakan faktor yang akan menjadi beban moral terberat bagi Jokowi adalah masalah korupsi.

“Masalah korupsi apalagi, target pemerintah 2019 indeks persepsi korupsi kita adalah 50 tapi sampai sekarang masih 37, belum lagi ada sejumlah kementerian seperti Kemenpora dan Kementerian PUPR yang kena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK,” tegasnya.

Selain itu masalah pengungkapan kasus penyerangan kepada penyidik KPK, Novel Baswedan juga akan menjadi beban bagi Jokowi-Ma’ruf Amin di debat perdana.

“Belum lagi tindakan pemerintah menggunakan istilah tempat ibadah radikal yang membuat proses generalisasi istilah terorisme di tengah masyarakat,” pungkasnya.(*)