Siswi SMK Tewas
Sahabat Sempat Komentari Foto yang Diposting Siswi SMK Sebelum Tewas dibunuh, Respon Korban Dingin
Ratih (18) merupakan sahabat Andriana Yubelia Noven menceritakan komunikasi terkhir saat pagi hari dengan korban sebelum terbunuh
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sahabat Siswi SMK yang tewas dibunuh di Bogor sempat berkomunikasi dengan korban sebelum mendapat kabar Andriana Yubelia Noven tewas.
Ratih (18) merupakan sahabat Andriana Yubelia Noven sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) ketika di Bandung dan masih menjalin komunikasi hingga keduanya menjadi Siswi SMK.
Seperti diketahui, Andriana Yubelia Noven yang merupakan Siswi SMK di Bogor tewas dibunuh saat pulang dari sekolahnya.
Korban yang masih menggunkan seragam sekolahnya itu ditemukan tewas belumuran darah dengan luka tusukan di dadanya.
Senjata tajam yang ditikamkan oleh pelaku masih menempel di dada sebelah kiri korban saat ditemukan oleh warga.
peristiwa nahas itu terjadi di Gang belakang Masjid Raya Bogor, Jalan Riau RT 4/3, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Selasa (8/1/2019) sekitar pukul 15.55 WIB.

Ratih sahabat korban bercerita jika ia sempat berkomunikasi dengan Andriana Yubelia Noven pagi harinya.
Menurutnya, saat itu korban memposting sebuah foto dalam status Whatsapp-nya.
Ratih pun mengomentari gambar yang diposting oleh sahabatnya itu.
"Terakhir kali komunikasi dengan Noven (nama panggilan Andriana Yubelia Noven) itu sekira pukul 07.00 WIB pada Selasa (8/1/2019)," kata Ratih kepada Tribun Jabar di Rumah Duka RS Borromeus Bandung, Rabu (9/1/2019) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar.
• Pisau Masih Menancap di Dada Korban, Pelaku Pembunuh Siswi SMK di Bogor Terungkap Dari Rekaman CCTV
• Guru dan Wali Kelas Tabur Bunga di Lokasi Pembunuhan Siswi SMK di Bogor
Menurutnya, respons korban saat itu tak seperti biasanya alias dingin saat berkomunikasi dengan Ratih melalui aplikasi pesan Whatsapp.
Saat itu, Ratih melihat status Whatsapp Noven yang mengunggah foto bergambar termometer.
Ratih pun menanyakan alasan Noven mengunggah foto termometer itu.
Korban mengatakan jika ia sedang sakit.
Menurut Ratih, respon sahabatnya tak ceria seperti yang ia kenal selama ini.
"Katanya lagi demam. Ya, saya usulkan supaya makan obat dan banyak minum tetapi 'chat' kami tidak seperti biasa, respons dari Noven sangat tidak biasa, tidak ada kesan ceria dan tidak seperti biasanya," kata Ratih.

Pagi hari masih 'chat' dengan Noven, pada malam harinya sekira pukul 21.00 WIB, Ratih mendapat kabar duka dari temannya tentang Noven.
Melansir Tribun Jabar, Ratin mengaku menangis sejak Selasa malam (8/1/2019) usai mendengar kabar duka mengenai sabahatnya, Andriana Yubelia Noven.
• Ayah Siswi SMK yang Tewas Dibunuh di Bogor Ungkap Permintaan Terakhir Putrinya: Sudah Kami Kabulkan
Setelah melihat langsung jenazah Noven, tangisan Ratih kembali terdengar.
Ia mengaku belum sanggup memberikan doa di depan jenazah Noven karena masih belum percaya dan sangat sedih atas kepergian temannya itu.
Polisi Kejar Pelaku
Pihak kepolisian Polresta Bogor Kota sampai saat ini masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku penusukan siswi SMK Baranangsiang Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya.
Kaporesta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan bahwa dari hasil penelusuran dan pemeriksaan saksi-saksi pihaknya sudah mendapatkan identitas terduga pelaku.
"Berdasarkan mediasosial korban, dari hasil keterangan si S ini kemudian kita cocokan dengan hasil cctv,CCTV itu kan gambarnya tidak terlalu jelas namun kan ciri-ciri fisik cara berjalan itu memiliki kemiripan yang diduga S ini," katanya, Rabu (9/1/2019) di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat
• Merasa Dituduh Atas Info Hoaks Pelaku Pembunuh Siswi SMK, Pria yang Ada Di Foto Ungkap Fakta Ini

Kombes Pol Hendri menjelaskan bahwa saat ini tim dari Polresta Bogor Kota sedang melakukan pengejaran.
"Sekarang ini tim sedang bergerak mencari S," ujarnya.
Sementara itu mengenai hard disk yang menyimpan rekaman CCTV, pihak kepolsian sudah menyerahkan kepada Polda Jabar.
"Itu sedang dilakukan sedang di proses, saya belum cek keberadaannya, kita sudah ambil CCTV-nya kemudian kita sudah lakukan scientific identification," katanya.