Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Warga Bilang Komplek Perumahan Ketua KPK Agus Rahardjo Minim Pengamanan

Rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Agus Rahardjo, di Perumahan Graha Indah, Jatiasih Kota Bekasi, mendapatkan ancaman teror

Editor: Damanhuri
WARTA KOTA/MUHAMMAD AZZAM
Puslabfor Mabes Polri mendatangi rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi, yang mendapatkan ancaman teror berupa tas berisi paralon dan paku, Rabu (9/1/2019) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -  Rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Agus Rahardjo, di Perumahan Graha Indah, Jatiasih Kota Bekasi, mendapatkan ancaman teror bom paralon, Rabu (9/1/2019).

Pantauan Warta Kota, kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo menempati lahan dua kavling dengan luas sekitar 300 meter per segi.

Rumahnya berbentuk bangunan lama dua lantai dengan cat dinding abu-abu itu sementara rumah disampingnya yang juga miliki Agus Rahardjo sedang direnovasi.

Rumah Ketua KPK itu masuk kompleks dari Jalan Raya Jatikramat.

Saat memasuki perumahan tersebut, tidak ada pengamanan ketat dari petugas keamanan setempat meskipun terlihat pos pengamanan.

Memang saat menuju ke rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Blok A9, RT 04 RW 14, diportal di sisi selatan dan harus melewati bagian utara.

Di sana pun tidak nampak petugas keamanan setempat.

Kondisi itu dikuatkan Ana (39), warga sekitar, mengatakan, lokasi perumahan itu sering disantroni maling.

"Pengamanannya memang minim. Jadi membuat daerah perumahan itu sering terjadi aksi pencurian. Tombak-tombak besi pagar hilang, itu lihat saja pada ompong, kendaraan motor juga pernah ada yang hilang, burung saya juga dimalingin di sini," kata Ana saat ditemui di rumahnya.

Ana mengatakan, selain itu dilokasi perumahan ini minim kamera CCTV.

"CCTV juga minim. Dari kompleks engga ada. Kalau rumah warga paling beberapa saja yang pasang," katanya.

Selain perangkat CCTV, hanya ada satu petugas keamanan yang bertugas untuk memantau keamanan di area kompleks.

Bahkan, pekerjaan pengamanan itu dilakukan seharian penuh.

"Dari pukul 12.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB terus ke pukul 05.00 WIB pagi. Satpamnya kasihan kerjanya sendiri, dia sendiri. Seharian dia doang," katanya.

Atas kejadian teror benda diduga bom, Ana mengaku baru mengetahui informasi sekira pukul 07.00 WIB.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved