Pilpres 2019
Ramalkan Prabowo-Sandi Menang, Amien Rais: Saya Sudah Melihat Tanda-tanda Dari Langit
Menurut, Amien Rais tanda-tanda kemenangan pasangan Capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sudah terlihat olehnya dari kode alam.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mantan Ketua Umum DPP PAN, Amien Rais mengaku seolah melihat gambaran jika pasangan Capres Prabowo-Sandi akan menang dalam pertarungan Pilpres 2019 mendatang.
Menurut, Amien Rais tanda-tanda kemenangan pasangan Capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sudah terlihat olehnya dari kode alam.
Hal itu dikatakan Amien Rais saat menghadiri acara Tabligh Akbar Persaudaraan Alumni 212 di Gladag, Kota Solo, Jateng, Minggu (13/1/2019) siang.
Seperti diketahui, PAN merupakan salah satu partai koalisi pendukung pasangan Capres Prabowo-Sandi untuk melawan petahana yakni Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019 mendatang.
Pasangan Prabowo-Sandi didukung sejumlah partai yakni Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan Partai Berkarya.
Sementara itu, pasangan Capres nomor urut 01 Jokowi_maruf Amin didukung oleh PDI-P, Golkar, PPP, PKB, Hanura, NaDdem, Perindo, PKPI, dan PSI.

Meski jumlah partai pendukung lebih sedikit dibandingkan dengan kubu lawan, namun Amien Rais yakin Prabowo-Sandi akan menang di Pilpres 2019.
Ia pun seolah meramalkan jika petahana pasangan Jokowi-Maruf Amin akan tumbang dan digantikan dengan pasangan Presiden baru yakni Prabowo-Sandi.
• Minta Maaf ke Gatot Nurmantyo, BPN Prabowo-Sandiaga Uno Minta Relawan di Solo Musnahkan Baliho
• Posko BPN Prabowo-Sandi & Jokowi-Maruf di Solo Tetanggaan, Karangan Bunga dari PDI-P Curi Perhatian
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais mengaku telah melihat puluhan ribu masyarakat bangsa berkumpul untuk menyampaikan aspirasinya.
"Jadi, jangan dianggap remeh," katanya dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Solo, Minggu (13/1/2019).
Politikus senior yang juga tokoh Persaudaraan Alumni 212 dan pendukung capres Prabowo Subianto ini mengaku sudah melihat tanda-tanda akan ada kemenangan.
"Saya sudah melihat tanda-tanda dari langit saya kira."
"Di manapun sudah ada tanda (tentang pergantian Presiden), bahkan dari bawah insya Allah saya lihat juga," katanya seusai acara Tabligh Akbar Persaudaraan Alumni 212.
Amien Rais mengatakan gelombang keinginan mengganti Presiden sangat kuat dan tidak dapat dihentikan.
"Jadi untuk itu lebih baik jangan digunakan dengan cara-cara yang keras, yang tidak demokratis," katanya.
Bawaslu Pantau kegiatan Tabligh Akbar PA 212
Demi mengantisipasi adanya kegiatan berbalut politik, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jateng memantau kegiatan Tabligh Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212, Minggu (13/1/2019) siang.
"Untuk melihat adanya pelanggaran di kegiatan, pasca kegiatan ini kita kumpulkan nantinya," kata Ketua bawaslu Provinsi Jateng, Fajar Saka, Minggu (13/1/2019) siang.

Bawaslu sendiri mengerahkan tim untuk memantau Tabligh Akbar tersebut.
"Karena kita menyebar ke semua titik ya, panwacam, panwaslu kelurahan juga," katanya.
"Nanti kami kumpulkan semua di kantor Bawaslu Solo, kami rapatkan, kami lihat fakta-faktanya, ada atau tidak," katanya.
Sehingga saat ini, pihaknya belum bisa menilai adanya pelanggaran apapun.
"Semua punya rekamannya, akan kami cek satu per satu," katanya.
"Semua kegiatan kampanye kita awasi dan untuk penanganan ada di Solo," katanya.
• Polemik Soal Dana Kampanye Prabowo-Sandi,Partai Pendukung: Memang Gerindra Bisa Mencalonkan Sendiri?
• Saran Sudjiwo Tedjo untuk yang Nagih Janji Luhut Cium Kaki Fahri Hamzah : Tagih Juga Janji Pak Amien
Acara ini dihadiri sejumlah pembicara seperti Ustadz Haikal Hasan, Slamet Maarif, Fadlan Garamatan dan Miunudinillah Basri.
Ketua Persaudaraan Alumni 212 Soloraya, Raden Jayendra Dewa, mengatakan Tabligh Aakbar PA 212 digelar untuk membangun spirit 212 di Monas, Jakarta.
Ia ingin mengimplementasikan spirit tersebut di Solo.
Namun, ia menyayangkan sikap aparat yang melakukan penyekatan peserta dari daerah lain yang masuk ke Solo.
Akibatnya, banyak peserta tabligh akbar dari luar kota yang tidak bisa mengikuti tabligh akbar.
"Kami sangat menyayangkan banyak teman-teman kami, saudara kami yang tidak bisa ikut."
"Ada dari Madiun, Sragen, Yogyakarta dan lainnya. Ini sangat disayangkan," kata dia, dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Ia mempertanyakan alasan aparat melakukan penyekatan terhadap peserta tabligh akbar yang masuk Solo.
Pihaknya mengaku telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada aparat kepolisian.
"Perlu kita ketahui aksi seperti ini cukup pemberitahuan," ujarnya.
"Semua aksi yang melibatkan ratusan ribu orang juga hanya pemberitahuan," kata dia. (*)