Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ingin Buat Jalur Alternatif di Puncak, Pemkab Bogor Terkendala Lebar Jalan yang Sempit

Jalur Alternatif Lingkar Utara , Kabupaten Bogor, yang dibangun untuk mengurangi kemacetan di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, akan dilanjutkan.

Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Sachril Agustin Berutu
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Jalur Alternatif Lingkar Utara , Kabupaten Bogor, yang dibangun untuk mengurangi kemacetan di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, akan dilanjutkan.

Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, jalur alternatif utara yang sebelumnya dibangun dari Pasir Angin sampai Desa Megamendung, akan diperpanjang sampai ke Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Namun, kata Iwan, proses ini masih dalam pengkajian.

"Yang mau diselesaikan itu dan mulai dikaji adalah lintas utara sampai masuk di Cilember dulu," katanya, usai rapat minggon Rebo Keliling, di Grandco Smesco Hill, di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (16/1/2019).

Iwan menambahkan, pengkajian perlu dilakukan karena di kawasan tersebut, banyak pemukiman.

Dikarenakan banyaknya pemukiman, sambungnya, maka perlu dilakukan pembebasan lahan.

"Disitu cukup sempit jalannya dan sedang dibuat kajian pembebasan lahannya. Banyak rumah-rumah di akses jalan," terang Iwan.

Senada dengan Iwan, Camat Cisarua, Bayu Rahmawanto mengatakan, pelebaran jalur alternatif utara dari Desa Megamendung sampai Desa Cilember memiliki masalah di lebar jalan.

"Trouble-nya dari Megamendung ke Cilember. Sebenarnya aksesnya ada, cuma jalannya terlalu sempit. Kalau dimanfaatkan malah menimbulkan permasalahan baru, yaitu penumpukan kendaraan dari kedua arah karena sulit melintas," terangnya.

Camat Cisarua pun mengatakan, bila ingin dilakukan pelebaran jalur alternatif utara dari Desa Megamendung ke Desa Cilember, perlu dilakukan pembebasan lahan.

"Penduduk dan pemukiman sudah sangat padat. Mau tidak mau harus dilakukan pembebasan lahan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved