Ahok Tak Terpilih di Pilkada DKI 2017 Lalu Dipenjara, Ini Pesannya pada Para Pembenci Jelang Bebas
Selain bersyukur karena tak terpilih di Pilkada DKI 2017, Ahok juga menuliskan pesan ini pada para pembencinya.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Dalam suratnya itu, Ahok mengumumkan kepada para pendukungnya soal hari kebebasannya.
Disamping itu, Ahok juga sudah mendapat kabar bahwa para pendukungnya, Ahokers akan menyambutnya saat bebas.
Tak hanya itu, Ahok juga berpesan ini pada para pembencinya.

Bahkan bila waktu bisa diulang, Ahok tetap memilih ingin dipenjara ketimbang terpilih lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 lalu.
Disamping itu, Ahok juga bercerita bahwa dirinya bersyukur bisa menghabiskan waktu di balik jeruji besi Mako Brimob karena banyak perubahan positif yang ia alami.
• Debat Pilpres 2019 - Akui Tak Keluar Biaya saat Pilkada DKI, Jokowi Curhat Anaknya Tak Diterima CPNS
Berikut surat lengkapnya :
terimakasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya,
Tidak pernah dalam oengalaman hidup saya, bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buaham pakaian, buky-buku dan lain-lain dari saudara-saudara.
Sayam erasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yangbesar
saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di mako brimob. Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob.
Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis.
Hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan depan Lapas cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kira yang mau mencari nafkah.
Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untik ditahan di Mako Brimob. Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih Pilkada DKI 2017,
Jika saya terlipih lagi di Pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja.