Said Aqil Sirad Inginkan Imam masjid, Khotib dan KUA Harus Dari NU

jamaah NU juga diminta untuk berperandi bidang pendidikan, akhlak, budaya, peradaban, kesejahteraan, kesehatan, sosial dan masyarakat.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUN/HO
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Harlah Muslimat yang ke-73 Nahdlatul Ulama (NU) telah digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (271/2019).

Meski sempat diguyur hujan, ratusan ribu jamaah NU tetap antusias mengikuti acara yang dihadiri para tokoh NU dan juga Presiden RI, Jokowi.

Dalam Harlah Muslimat NU, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj memberikan sambutan di depan ratusan sibu jamaah.

Ada yang menarik dalam sambutan Said Aqil Siradj.

Dalam video siaran ulang Harlah Muslimat NU yang diunggah oleh akun NU Lover, Said Aqil Siradj mengatakan kalau para imam masjid, khotib dan petugas KUA harus berasal dari jamaah NU.

Awalnya, Said Aqil Siradj menjelaskan kalau jamaah NU harus memiliki peran di tengah-tengah masyarakat.

"Di Al-Quran, perintah kepada nabi Muhammad agar membentuk organisasi, namanya ummat. ummat apakah yang diperintah ole Al-Quran? mohon maaf dalam Al-Quran tidak ada penjelasan yang namanya ummat islam. Yang ada harus membentuk orgianisasi namanya ummat yang keren, yang berperan, ummat yang berkualitas," katanya dalam sambutannya.

Lanjutnya, peran-peran penting harus dilakukan jamaah NU di berbagai aspek, salah satunya agama.

"Agar berperan di tengah masyarakat. Peran apa? peran agama. harus kita pegang imam masjid, khotib-khotib, KUA, harus dari NU. Kalau dipegang selain NU salah semua. Nanti banyak bid'ah kalau selain NU," ucapnya.

Selain itu, jamaah NU juga diminta untuk berperandi bidang pendidikan, akhlak, budaya, peradaban, kesejahteraan, kesehatan, sosial dan masyarakat.

Ketua PBNU, Said Aqil Siradj saat memberi sambutan dalam Harlah Muslimat ke-73 Nahdlatul Ulama (NU), Minggu (27/1/2019)
Ketua PBNU, Said Aqil Siradj saat memberi sambutan dalam Harlah Muslimat ke-73 Nahdlatul Ulama (NU), Minggu (27/1/2019) (YouTube NU Lover)

2019 Harus Menang

Said Aqil Siradj meminta kepada jamaah NU juga turut serta berperan dalam bidang politik.

"Yang belom satu, peran politik. Maka tahun 2019 harus Menang. supaya NU berperan syuhudan syiayah. Alhamdulillah paham," ucapnya.

Prabowo Akui Nyaman dengan Nahdlatul Ulama

Sebelum Tewas Ditembak, Perwira TNI Letkol Dono Sempat Bagikan Video Yenny Wahid Ampuni Aku Tuhan

Acara Harlah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-73 digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (27/1/2019).

Dalam acara Harlan NU tersebut dihadiri oleh ribuan jemaah NU dari berbagai daerah.

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga hadir dalam acara ini.

Pelaksanaan Harlah Muslimah NU tahun ini diketuai oleh Yenny Wahid.

Beberapa hari lalu, Khofifah mengatakan, acara ini akan dihadiri ratusan ribu jemaah NU.

Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Harlah ke-73 Muslimat NU, di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (27/1/2019)
Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Harlah ke-73 Muslimat NU, di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (27/1/2019) (KOMPAS.com/JESSI CARINA)

"Jadi Insya Allah lebih dari 100 ribu yang sudah mendaftar hadir," ujar Khofifah di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak dini hari tadi dimulai dengan shalat tahajud dan shalat subuh berjamaah.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirad juga dijadwalkan akan memberikan sambutan pagi ini.

Dalam acara ini, Presiden Jokowi juga turut hadir di acar Harlam Muslimat NU dan turut memberikan sambutannya.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan kalau jemaah NU harus bersyukur karena Indonesia memiliki keberagaman suku, agama dan ras.

Ia juga mengatakan kalau jemaah NU harus mampu menghargai orang-orang pemeluk agama lain.

Selain itu, ia juga menyampaikan pesan kepada jemaah NU memasuki tahun politik ini.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya titip, menjelang tahun politik, pemilihan bupati, walikota, gubernur, presiden, kalau sudah masuk hal yang bersidfat poltik kita sering lupa," kata Jokowi dalam tayangan Live Streaming Harlah Muslimat NU ke-73 yang disiarkan akun YouTube NU Channel.

Acara Pembagian Sertifikat Jokowi Sepi, Fadli Zon Sarankan Dititip ke Kepala Desa atau RT

Warga Ngaku Bayar Rp 3 juta untuk Urus Sertifikat Tanah, Jokowi Persilahkan Lapor Polisi

Ia melanjutkan, biasanya di tahun politik orang-orang yang berbeda pandangan politik akan berubah dna bahkan tak saling sapa.

Misal, seperti warga yang sebelumnya saling kenal karena berbeda pandangan politik malah jadi tak saling tegur.

"Antar kampung, antar desa tidak saling ngomong karena pilihan bupati. Antar tetangga tak saling sapa, tidak saling omong gara-gara pilihan gubernur. Dalam majelis taklim yang sama, tak saling omong karena piliha presiden, loh loh loh. apakah ini bener?" ungkap Jokowi.

Ia pun meminta agar jamaah NU tak bersikap seperti itu.

Jokowi juga meminta agar jamaah NU tidak saling mencela meskipun berbeda pandangan politik.

"kita ini adalah saudara sebangsa setanah air, sudah hukum Allah kalau kita berbeda-beda," ucap Jokowi.

Jokowi Tertawa

Dikutip dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo tertawa saat mendengar para wartawan bertanya kepada Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa mengenai arah dukungan Muslimat NU pada Pemilihan Presiden 2019.

Pertanyaan ini dilontarkan kepada Khofifah seusai peringatan Hari Lahir Ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (27/1/2019).

Ketua Panitia Harlah Muslimat NU Yenny Wahid juga ada saat berlangsung tanya jawab ini.

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri), Menko Polhukam Wiranto (kedua kanan) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding (kanan) menghadiri Harlah ke-20 PKB di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (22/7/2018). Acara tersebut dihadiri juga oleh sejumlah pimpinan partai politik dan menteri Kabinet Kerja. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri), Menko Polhukam Wiranto (kedua kanan) dan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding (kanan) menghadiri Harlah ke-20 PKB di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (22/7/2018). Acara tersebut dihadiri juga oleh sejumlah pimpinan partai politik dan menteri Kabinet Kerja. (ANTARA FOTO/Reno Esnir) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Khofifah hanya tersenyum saat mendengar pertanyaan ini. Sementara, Jokowi terkekeh sampai bahunya naik-turun saat tertawa. "He-he-he-he," tawa Jokowi.

Pada peringatan Harlah ke-73 ini, Muslimat NU tak menyampaikan secara eksplisit mengenai dukungannya meski mantan Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin mendampingi Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.

Pengamat Sarankan Ahok Tidak Terbuka Memberikan Dukungan kepada Jokowi di Pilpres

Fahri Hamzah : Ini Ada Kayak Langkah Penggembosan kepada Pak Jokowi

Menanggapi pertanyaan soal dukungan ini, Yenny Wahid yang angkat bicara.

Ia mengatakan, secara pribadi, ia mendukung Jokowi-Ma'ruf. "Saya Muslimat NU, secara pribadi saya mendukung Pak Jokowi," kata Yenny.

Namun, Yenny tidak menegaskan bahwa seluruh keluarga besar Muslimat NU mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Dia mengatakan, keluarga NU punya kedekatan dengan Jokowi. Menurut dia, seluruh warga NU sudah memahami eratnya hubungan Jokowi dengan NU.

"Banyak keluarga NU yang memang merasa dekat sekali, merasa ada kedekatan dengan Pak Jokowi baik keluarga NU maupun keluarga Muslimat NU, karena memang keluarga Pak Jokowi selalu dekat dengan NU. Saya rasa itu sikap yang dihargai oleh banyak warga NU," ujar Yenny.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved