Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Soal Puisi 'Doa yang Ditukar', Putra Mbah Moen: Santri Marah & Fadli Zon Harus Diberi Peringatan

Awalnya Taj Yasin Maimoen mengaku sudah beberapa kali membaca puisi 'Doa yang Ditukar'.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Repro Kompas TV
Taj Yasin Maimoen 

Dalam puisi yang ditulis di Parung, Bogor itu, Fadli Zon menyinggung soal doa yang sakral, agama yang diobral hingga kepemimpinan.

"Doa sakral, seenaknya kau begal, disulam tambal, tak punya moral, agama diobral," demikian bunyi bait pertama pada puisi Fadli Zon itu.

Pada bait kedua, Fadli Zon menuliskan kata 'kau' dalam puisi Doa yang Ditukar.

"Doa sakral, kenapa kau tukar, direvisi sang bandar, dibisiki kacung makelar, skenario berantakan bubar, pertunjukan dagelan vulgar," lanjut Fadli.

Karni Ilyas Minta Fadli Zon Berhenti Baca Puisi tentang Ahmad Dhani, Akbar Faizal Langsung Terbahak

Disebut Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Sindir Prabowo Lewat Puisi : Kamu Menuduh Aku !

Nah, kata 'kau' inilah yang memantik beberapa komentar dari warganet termasuk para tokoh nasional.

Satu di antaranya Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang langsung mengklarifikasi siapakah sosok 'kau' pada puisi.

Menag Lukman pun terang-terangan menanyakan sosok 'kau' pada puisi Fadli Zon adalah Kiai Maimoen Zubair?

"Pak @fadlizon Yth."

"Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi):

apakah yg dimaksud dengan 'kau' pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar," tulis Menag Lukman.

Bukan tanpa alasan kenapa politisi PPP itu menanyakan pada Fadli Zon apakah sosok 'kau' adalah Kiai Maimoen Zubair.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, ada insiden Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen salah sebut nama saat memanjatkan doa.

Dikutip Tribunnews.com dari akun YouTube NU Lovers Jumat (1/2/2019), saat itu Mbah Moen tampak sedang membaca sebuah kertas yang isinya adalah lantunan doa.

Dalam doa yang dipanjatkan menggunakan bahasa Arab tersebut, ia salah menyebut nama Jokowi dan mengucapkan nama Prabowo.

Hingga doa selesai dipanjatkan, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang tersebut tampak tak menyadari kesalahannya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved