Curhatan Istri WNI Asal Bandung yang Suaminya Tewas di Mutilasi di Malaysia: Aa Selamat Ulang Tahun
Salah satu korban mutilasi di Malaysia yaksni Nuryanto (37) warga Bandung yang tubuhnya ditemukan berceceran dipinggir Sungai Buloh, Selangor Malaysia
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dua Warga Negara Indonesia ( WNI ) diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia.
Tubuh kedua orang korban WNI ini ditemukan di sebuah sungai di Malaysia.
Bahkan, jasad kedua korban baru diketemukan dalam kondisi sudah membusuk dipinggir Sungai Buloh, Selangor Malaysia.
Informasi ini ramai di sejumlah media masa di Malaysia, setelah kepolisian setempat pada 26 Januari 2019 lalu mengumumkan penemuan kedua mayat yang telah dimutilasi di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.
Kedua orang korban WNI yang menjadi korban mutilasi diketahui bernama Nuryanto (37) dan temannya Ai Munawaroh.
"Kita lost contact tanggal 22 Januari, handpone dia sudah enggak aktif. Karena chek in di hotel terakhir tanggal 21-23 otomatiskan tanggal 23 dia harus pulang, masuk tengah malamnya tanggal 21 sudah lost contact," jelasnya, Tim Pengacara salah satu keluarga korban Hermawan melalui telepon seluler
Nuryanto merupkan pengusaha tekstil asal Kampung Ciodeng, Kelurahan Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Istri Nuryanto yakni Meli Rahmawati tak menyangka jika malam itu menjadi komunikasi terakhirnya dengan sang suami.
Menurutnya, kepergian sang suami ke Malaysia untuk menagih utang yang jumlahnya miliaran rupiah.
"Iya mau ngambil uang (penagihan). Dia bilang di Malaysia sudah numpuk, masih besar sekitar Rp 2 miliar, yang belum ketagih. Saya enggak tahu itu dari berapa orang pengusaha di sana," ujar istri korban Meli Rahmawati (33) dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar saat ditemui di rumahnya di Kampung Ciodeng, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (11/2/2019).
Menurut Meli sang suami sudah mulai terlihat stres sejak beberapa bulan lalu karena banyak pengusaha yang macet pembayaran sementara dirinya sudah ditagih oleh pihak pabrik.
"Masalah mah ada, banyak yang mararacet di luar, sementara ke pabrik harus lancar. Aa bilang, Mi barang di sini (Malaysia) masih banyak sekitar Rp 2 miliar. Kalau barang yang sudah laku Rp 7 miliar," ujarnya.
• Kabar Terbaru Kasus Ahmad Dhani di Surabaya, Sempat Terjadi Ricuh Hingga Suami Mulan Bilang Begini

Meli menceritakan, jika dirinya sempat menghubungi sang suami yang sudah berada di Malaysia.
Air mata Meli pun tak terbendung saat menceritakan komunikasi terakhir dengan suaminya Nuryanto yang saat itu tepat berusia 37 tahun
Saat itu, ia mengucapkan selamt ulang tahun kepada suaminya untuk yang terakhir kali.
"Iya kemarin saya sempat nelepon Aa, saya ngucapin selamat ulang tahun. Dia bilang makasi katanya 'oh iya Aa ulang tahun ya'. Mungkin dia lupa," katanya.
Meli berharap, pelaku yang membunuh suaminya mendapat hukuman setimpal.
• Kisah Pilu Guru Nur Khalim, Honor Rp 450 Ribu Sebulan Hingga Alami Pelecehan Oleh Muridnya Sendiri
• Ahmad Dhani Ternyata Garap Album Baru Meski Dipenjara, Ini Percakapan Terakhir Dengan Erix Soekamti
Tak hanya itu, ia juga berharap pemerintah Indonesia bisa mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis yang menimpa suaminya.
"Saya mohon kepada pemerintah, kalau itu benar suami saya tolong usut secara tuntas dan pelakunya siapa tolong dihukum seprti di indonesia. Apa motifnya sampai suami saya dianiaya seperti itu," ujar istri korban Meli Rahmawati.
Pasangan Nutyanto dan Meli dikaruniai tiga orang anak masing-masing bernama Aditya Firdaus (16), Mohammad Nazril Ihsan (9) dan anak bungsunya yang masih berusia 11 bulan Aliya Aznia Rismawati.
Tubuh Korban Sulit Dikenali
Pihak keluarga sudah melakukan test DNA di Malaysia untuk memastikan korban mutilasi tersebut Nuryanto atau bukan.
Tubuh korban sudah sulit dikenali karena sudah membusuk dan potongan-potongan tubuhnya tersebar di sekitar TKP.
"Salah satu rekan kita (tim pengacara) ke Malaysia, membawa salah satu keluarga, adiknya Nuryanto untuk tes DNA, untuk memastikan apakah jenasah itu Nuryanto apa bukan," ujar salah satu Tim Pengacara salah satu keluarga korban Hermawan melalui telepon seluler, Sabtu (9/2/2019).
Menurutnya pihak keluarga, berangkat pada Senin (4/2/2019), sedangkan salah satu tim kuasa hukumnya sudah sejak Jumat, (1/2/2019).
Dan pada Jumat (8/2/2019) malam kemarin, pihak keluarga dan tim pengacara sudah kembali ke Indonesia.
"Hasilnya bisa kemungkinan dua minggu kedepan, karena terkendala juga. Tubuh korban sudah membusuk, karena tubuhnya dibuang ke sungai dan dalam kondisi dimutilasi otomatis sulit juga untuk mengidentifikasinya. Sudah sulit dikenali," tuturnya.
• Sopir Taksi Tewas Gantung Diri Terjerat Utang: Wahai Rentenir Online Kita Bertemu di Alam Sana !
Namun jika dilihat dari ciri-ciri lain seperti pakaian yang dikenakan dan ponsel genggam yang ditemukan di sekitar TKP, jenasah tersebut memang Nuryanto.
"Kalau dari ciri-ciri pihak keluarga yang dikonfirmasi sama adik dan temannya kalau sabuk yang dia pakai itu sesuai. Itu Nuryanto. Pakaian dan celana dalam yang dipakai sesuai juga sama yang dikirimkan istrinya di rumah," katanya.
"Dari Bandung dikirimkan fotonya, ternyata sesuai. Nah, yang kedua handphone dan baju yang dia pakai ketika keluar hotel (CCTV) dan di lokasi diketemukannya mayat, ada kesamaan," tambahnya.
Namun untuk memastikan itu benar-benar jenasah korban, pihak keluarga dan tim pengacara masih menunggu hasil test DNA yang akan keluar hasilnya dalam waktu dua minggu kedepa atau paling lama hingga sebulan ke depan.
"Kalau keluarga pihak perempuan sudah duluan kesana dan sekarang sudah kembali ke Indonesia lagi. Belum ada hasil juga kami masih menunggu," pungkasnya.
Pelaku Sudah Ditangkap
Mabes Polri mengonfirmasi bahwa Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah mengamankan dua terduga pelaku yang diduga membunuh dan memutilasi bos tekstil asal Bandung, Ujang Nuryanto, dan teman wanitanya, Ai Munawaroh di Malaysia.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan kedua terduga pelaku yang diamankan merupakan warga negara Pakistan.
Terduga pelaku, kata dia, adalah rekan bisnis dari Ujang Nuryanto dan Ai Munawaroh.
"Dari PDRM sudah amankan dua terduga pelaku. Yang merupakan teman bisnis dari korban tersebut," ujar Dedi, di Gedung PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/2/2019) melansir Tribunnews.com.
Pihak PDRM, disebut Dedi, meminta sejumlah barang bukti tambahan seperti sidik jari, sampel DNA dan juga transaksi rekening bank milik Ujang Nuryanto.
Dedi mengatakan sidik jari dan sampel DNA telah dikirimkan untuk membantu identifikasi korban.
"Kemudian juga diminta dari pihak Malaysia, informasi transaksi rekening keuangan rekening BCA atas nama saudara Nuryanto. Itu juga akan kami berikan," jelas mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.
Selain itu, jenderal bintang satu tersebut mengatakan barang bukti itu nantinya akan digunakan untuk memperkuat penyelidikan kasus serta mendukung penetapan tersangka dalam kasus tersebut.
"Penguatan alat bukti ini sangat penting yakinkan Kepolisian Diraja Malaysia untuk identifikasi korban dan untuk memutuskan betul-betul kedua tersangka yang saat ini diduga dalam proses penanganan PDRM betul pelakunya," pungkasnya.
(Tribun Jabar/Tribunnews.com)