Mahfud MD Sebut Ada yang Ingin Gagalkan Pemilu: KPU Disalah-salahkan dan Ada Gerakan Kriminal
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menyebut ada pihak yang berusaha mengacaukan bahkan menggagalkan Pemilu 2019.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Damanhuri
Ia lalu mencontohkan protes yang dilayangkan kepada KPU yang meminta agar debat kedua tak ada kisi-kisi pertanyaan untuk capres.
Menurutnya, hal-hal seperti itu yang nantinya dapat meruntuhkan kredibilitas pemilu.
"Lha ini kan orang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan akal sehat, itu pada akhirnya akan meruntuhkan kredibilitas pemilu kita," ucap Mahfud MD.
"Nah menurut saya, empat level itu yang saya jelaskan kepada kepada pers," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya dari TibunJogja, Rabu (20/2/2019), Mahfud MD sempat mengatakan ada pihak-pihak dan gerakan tertentu yang secara sengaja mengacaukan tatanan demokrasi nasional.
Satu diantaranya adalah pihak-pihak yang memproduksi berita bohong atau hoaks
Mahfud MD memaparkan, hoaks menjadi instrumen yang digunakan untuk membuat masyarakat tidak percaya pada Pemilu.
"Tujuannya mengacau. Misalnya ada yang bilang bahwa KPU didikte dan menjadi alat dari kelompok politik tertentu, buktinya apa? KPU menurut saya kan independen, bukan alat politik," terang Mahfud, seusai Dialog Kebangsaan dengan tema "Merawat Patriotisme, Progresifitas, dan Kemajuan Bangsa" di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Selasa (19/2/2019) malam.
Akibatnya, hoaks seperti itu berpotensi untuk dipercaya masyarakat.
"Itu sudah dijelaskan tapi masih terus dikembangkan, artinya ada produsennya, ada yang sengaja menciptakan untuk membuat keresahan masyarakat sehingga membuat Pemilu tidak kredibel. Itu yang saya katakan harus dilawan," ujar Mahfud MD. (*)