Andi Arief Terjerat Narkoba
Pernah Diserang Andi Arief Soal Kasus 7 Kontainer, Mahfud MD Beri Pesan: Narkoba Membunuh Akal Sehat
Mahfud MD saat itu sempat diserang oleh Andi Arief soal kasus 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos, ia pun mencuit soal narkoba.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, ikut berkomentar soal kasus Andi Arief yang ditangkap narkoba.
Mahfud MD mengingatkan kejadian hampir dua bulan lalu soal dirinya dan Andi Arief.
Menurut Mahfud MD, saat itu dirinya diserang oleh Andi Arief karena komentarnya tentang hoaks 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos.
Hal itu disampaikan oleh Mahfud MD di akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Selasa (5/3/2019), dengan menulis inisial AA.
Awalnya, akun Twitter @miqdadhusein mengingatkan soal perseteruan antara Andi Arief dan Mahfud MD tersebut.
"Sbl tertangkap AA sempat menyerang sampeyan. Ternyata oh ternyata. Gusti Allah Mboten Sare," tulisnya.
Mahfud MD kemudian mengingat kembali kejadian tersebut, di mana ia menulis soal narkoba saat itu.
Saat itu, Mahfud MD diserang setiap hari oleh Andi Arief, dan berujung tak lagi menanggapinya.
• Caleg Livy Andriani Bantah sebagai Perempuan yang Bersama Andi Arief - Beri Ultimatum untuk Penyebar
• Petugas Hotel Sebut Andi Arief Dijemput 10 Polisi, Kamar yang Digunakan Dibiarkan Tanpa Garis Polisi
Ia memilih menjawab serangan itu dengan memberikan pesan kepada anak-anak milenial agar tak main-main dengan narkoba.
"Sejak sy bilang, berita 7 kontainer surat suara itu hoax AA tiap hr nyerang sy dgn hal2 yg melawan akal sehat.
Maka sy tak nanggapi lg AA tp sy menjawab dgn pesan kpd anak2 milenial agar tak main2 narkoba krn narkoba itu merusak akal.
Tuips, tolong recall & repost cuitan sy itu," tulisnya.
Kemudian Tweet itu di-retweet oleh Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika, Akhmad Sahal.
Mahfud MD kemudian berterima kasih sudah direpost, dan kemudian menjelaskan lagi soal kejadian tersebut.
"Trims atas reposting cuitan sy (10/1/19).
Waktu itu AA nyerang sy trs krn isu 7 kontainer SS sy bilang hoax.
Maka daripada ikut ngawur sy titip pesan kpd AA dgn miminjam adresat "Anak2 Milenial" agar menjauhi narkoba sebab narkoba itu membunuh akal sehat dan membunuh masa depan," tulis Mahfud MD.
Kemudian, Mahfud MD juga menuliskan secara detail mengenai kejadian tersebut.
• Dituding Pansos Settingan Putus dengan Hilda Vitria, Billy Syahputra Sindir Pacar: Emang Dia Artis?
• Foto Baru Syahrini - Reino Barack, Beda Caption Incess dan Suami :Menerima Kekurangan Kamu Inshallah
Menurutnya, saat itu Andi Arief terus menyerangnya, hingga membuat Mahfud MD bosan menjelaskannya.
Ia pun akhirnya membuat Tweet tentang pengaruh narkoba, lalu ia tak melayani lagi serangan Andi Arief.
Tak sampai dua bulan, beradar kabar bahwa Andi Arief ditangkap polisi karena narkoba.
"Sekitar tgl 8-10 Jan 2019 sy diserang oleh AA krn komentar sy ttg hoax 7 kontainer srt suara yg sdh dicoblos.
AA marah dan nyerang sy trs.
Stlh sy bosan menjelaskan, sy buat tweet ttg pengaruh narkoba di bawah ini.
Sy pinjam adresat Anak Milenial kemudian sy tak melayani lg. Eeeh," tulisnya.
Bukan Jebakan
Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal menegaskan penangkapan terhadap politisi Partai Demokrat Andi Arief bukanlah sebuah jebakan.
Sebelumnya, Andi Arief ditangkap di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2019) malam, karena kasus dugaan penggunaan narkoba.
"Tidak ada sama sekali. Sudah kami sampaikan bahwa ini spontan. Kalau spontan tidak ada manajemen persiapan. Dan kita tidak tahu yang di dalam itu Saudara AA," ujar Iqbal usai jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/3/2019) sore.
Penggerebekan tersebut dilakukan setelah Kepolisian menerima informasi dari masyarakat.
Setelah dilakukan tes urin, Andi Arief dinyatakan positif menggunakan sabu.
Saat ini, status Andi Arief masih sebagai terperiksa.
• Ramalan Zodiak Hari Ini 5 Maret 2019: Awas Aries Menghipotis, Taurus - Aquarius Ada Kabar Bahagia
• Najwa Shihab Kaget Dengar Alasan Hacker Kelas Dunia Ini Insaf, Bikin KTP Palsu Demi Buat Perusahaan
Iqbal mengatakan, aparat kepolisian memiliki waktu 3 x 24 jam untuk menentukan status Andi Arief.
"Ya kan kita ada mekanisme, ada lex spesialis, di dalam proses penegakan hukum di narkoba ini. 3 x 24 jam," kata dia.
Kepolisian masih menduga bahwa Wakil Sekjen Partai Demokrat itu sebagai pengguna narkoba jenis sabu.
Aparat belum menemukan bukti bahwa Andi terlibat peredaran narkoba. Penyidik masih menyelidiki lebih dalam apakah dipastikan Andi Arief hanya sebagai pengguna.
Jika dipastikan Andi Arief tidak terlibat peredaran narkoba, maka mantan Staf Khusus Presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu bisa dianggap korban.
"Kemungkinan direhab karena dia korban," kata Iqbal.
Dari Andi Arief, polisi menyita sejumlah alat yang diduga untuk mengonsumsi narkoba. Akan tetapi, jenis narkobanya yang dikonsumsi tidak ditemukan.
Saat ini, Andi Arief ditahan di Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim. (Kompas.com/Devina Halim)