Andi Arief Terjerat Narkoba

Andi Arief Murka, Ancam Tuntut Mahfud MD ke Jalur Hukum dan Cabut Gelar Profesornya

Rupanya, Andi Arief tak terima dengan pernyataan Mahfud MD di ILC soal penangkapan dirinya. Ia mengancam akan membawa ke jalur hukum.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Instagram Mahfud MD/Wartakota
Andi Arief ancam Mahfud MD ke jalur hukum dan cabut gelar profesornya. 

Andi Arief Murka, Ancam Tuntut Mahfud MD ke Jalur Hukum dan Cabut Gelar Profesor

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief tak terima dengan pernyataan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/3/2019) malam.

Bahkan, Andi Arief sampai mengancam akan membawa Mahfud MD ke jalur hukum dan mencabut gelar profesornya.

Hal itu disampaikan Andi Arief pada cuitannya di twitter, Rabu (6/3/2019).

Ia menuliskan, Mahfud MD jangan sok tahu soal masalah yang sedang dialaminya.

Andi Arief juga menilai kalau komentar Mahfud MD di ILC itu terkesan sok tahu dan sok benar.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mahfud MD pada tayangan ILC semalam menyebut, dirinya sempat diserang Andi Arief di Twitter.

Menurutnya, serangan Andi Arif itu jadi melebar ke mana-mana.

Hingga akhirnya Mahfud MD diberitahu oleh temannya, kalau cuitan Andi Arief itu seperti orang sedang sakau.

Untuk itu, Mahfud MD memutuskan tak meladeninya lagi dan memilih men-Tweet soal narkoba.

Kerap Dituduh Membela Rezim Jokowi, Mahfud MD : Saya Juga Bela Fadli Zon dan Rocky Gerung

Mahfud MD Dapat Info Andi Arief Sakau Saat Debat Soal Hoax 7 Kontainer, Rachland Nashidik Mengkritik

Rupanya kecurigaan itu menurut Mahfud MD benar, terbukti Andi Arief saat ini ditangkap oleh kepolisian.

Pernyataan Mahfud MD ini juga sempat mendapat protes keras dari Rachlan Nashidik.

Mahfud MD berdebat dengan Rachland Nashidik
Mahfud MD berdebat dengan Rachland Nashidik (youtube tayangan ILC TV One)

Namun, di balik tahanan Andi Arif membantah pernyataan Mahfud MD tersebut.

Ia bahkan mengancam akan melaporkan Mahfud MD ke jalur hukum dan mencabut gelar profesornya.

"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami.

Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," cuitnya.

Tak hanya itu, Andi Arief juga meminta Mahfud MD untuk menyerahkan kasus yang dialaminya kepada pihak kepolisian.

"Serahkan dan percayakan pada Polri yang sedang sedang menangani yang saya alami.

Saya ini belum diadili dan belum ada putusan hukum soal saya, bagaimana gelar Profesor bisa menyimpulkan secara sembarangan Pak Prof @mohmahfudmd," katanya lagi.

Ia kemudian menjelaskan kalau cuitan itu merupakan Tweet terakhirnya.

Dituding Dapat Mobil Mewah Pemberian Pengusaha Besi, Mahfud MD Meradang: Jelaskan Nanti di Polri

Laporannya soal Tudingan Mobil Dibandingkan dengan Era SBY, Mahfud MD : Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Andi Arief juga menjelaskan kalau cuitannya itu agar Mahfud MD berhenti berspekulasi tentang dirinya.

"Ini tuit terakhir saya sama.saya menjalani semua yg diproses Polri.

Saya terpaksa mentuit karena saya ingin Prof @mohmahfudmd berhenti berspekulasi dan membuat pengadilan sendiri," tutupnya.

Hingga berita ini dibuat, cuitan Andi Arief tersebut belum dibalas oleh Mahfud MD.

Sering Dituding Membela Rezim Jokowi

Mahfud MD selanjutnya menyinggung soal tudingan terhadap dirinya yang dialamatkan oleh kubu Prabowo Subianto, yakni dituding membela Jokowi.

"Ketika terlibat dengan kontrofersi-kontrofersi soal penegakkan hukum yang tidak cocok dengan kelompoknya Andi Arief ini, selalu dituduh saya membela rezimnya Pak Jokowi," bebernya.

Lalu, Mahfud MD juga membeberkan catatan soal dukungannya kepada kubu Prabowo Subianto, mulai dari Rocky Gerung hingga Ahmad Dhani.

"Saya ini punya catatan, saya juga membela kelompoknya Prabowo, misalnya Pak Rocky itu ketika mau dihukum, dipanggil ke polisi, saya bilang ke polisinya nggak ada alasan untuk mengkriminaliskan, untuk mempidanakan Rocky Gerung," ungkapnya.

Bahkan menurut Rocky Gerung, saat ia secara terang-terangan membela Rocky Gerung, tak ada dari kubu Jokowi yang marah.

"Orang-orangnya Pak Jokowi nggak ada yang marah, tapi kalau saya membela kelompoknya si ini (kubu Jokowi), lho kok langsung diserang ramai-ramai, nggak fair sama sekali," katanya lagi.

Mahfud MD juga mengungap dirinya saat membela Faldi Zon, yakni soal puisi yang disebut memfithan KH Maimun atau Mbah Moen.

IPW Ungkap Penyebab Foto Wanita di Penangkapan Andi Arief Tersebar, Diduga Miliki Peran Ini

Diisukan Dekat, Nikita Mirzani Ungkap Sudah Kenal dengan Vicky Nitinegoro Sejak 10 Tahun Lalu

"Saya juga membela Fadli Zon, Fadli Zon mau dilaporkan memfitnah, mencemarkan KH Maimun, saya bilang nggak ada itu, di mana, unsur pidananya mana, saya bela semua," tegasnya.

Kemudian, Mahfud MD juga ternyata pernah membela Neno Warisman saat hendak ditangkap karena gerakan ganti presiden.

"Saya bilang kenapa orang pengen ganti presiden tidak boleh, boleh, di mana coba subvesinya, waktu itu ribut-ribut sesudah peristiwa Riau itu," tambahnya.

"Bahkan ketika Ahmad Dhani dulu pada tanggal 31/12 yang ditangkap dengan 11 orang, Bu Rahma, Bintang Pamungkas, ditahan waktu itu saya bilang di mana subversinya, harus dilepas dong, saya bela begitu, karena itu soal hukum," ujarnya lagi.

Namun sebaliknya, kata dia, dirinya memang keras terhadap kasus Ratna Sarumpaet dan soal KPU yang dikritik tidak netral.

Bukan tanpa alasan, sebab menurut Mahfud MD, KPU adalah lembaga di luar pemerintah.

"Kenapa dia selalu dituduh jadi alat pemerintah, wong yang buat KPU itu DPR sendiri, kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh KPU bersama mereka, tapi dituding oleh mereka," katanya.

Mahfud MD juga menegaskan kalau dirinya bukan membela pemerintah, tapi ia mengajak untuk melihat proses kemajuan dalam bernegara dengan baik dan berakhlak.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved