Andi Arief Terjerat Narkoba
Kasus Narkoba Andi Arief Cuma 3 Hari, Sudah Dibebaskan - IPW Menduga Ada Faktor Kedekatan Jenderal
Kasus Narkoba yang menjerat Andi Arief terhitung hanya 3 hari sejak dilakukan penangkapan oleh aparat kepolisian disalah satu hotel di wilayah Jakarta
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
Kasus Narkoba Andi Arief Cuma 3 Hari, Sudah Dibebaskan - IPW Menduga Ada Faktor Kedekatan Jenderal
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus Narkoba yang menjerat politisi Partai Demokrat, Andi Arief rupanya tidak berlangsung lama.
Perkara Narkoba Andi Arief hanya terhitung 3 hari sejak dilakukan penangkapan oleh aparat kepolisian.
Politisi Andi Arief ditangkap pada Minggu (3/3/2019) di kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat.
Pada Selasa (5/3/2019) malam, Andi Arief sudah bebas dan diperbolehkan pulang oleh polisi.
Dari hasil pemeriksaan tes urin, Andi Arief terbukti positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
1. Kasus Andi Arief Dihentikan
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol M Iqbal menegaskan, kasus Andi Arief tidak dilanjutkan ke penyelidikan karena tidak ditemukan barang bukti meskipun dirinya positif menggunakan narkotika.
"Saudara AA dikategorikan sebagai pengguna narkotika. Terha+dap kasus ini tidak dilanjutkan ke tahap penyelidikan karena pada dirinya tidak ada barang bukti, tidak terjaring pengedar, terus selama ini enggak pernah pakai (narkotika)," ujar Iqbal di gedung Badan Narkotika Nasional ( BNN), Jakarta Timur, Rabu (6/3/2019).
• Polisi Buru Pemasok Narkoba untuk Andi Arief

Iqbal beralasan bahwa Andi Arief merupakan korban sehingga hanya masuk kedalam kategori pengguna.
Hal tersebut merujuk pedoman Surat Edaran Nomor SE/01/II/Bareskrim tentang petunjuk rehab pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika.
"Terhadap tersangka pengguna narkotika yang tertangkap tangan menggunakan urin positif sedangkan tidak ada barang bukti di tersangka maka tidak dilakukan penyidikan namun dilakukan interogasi," ujar Iqbal di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (6/3/2019).
2. Ditangkap Bersama Wanita Cantik
Andi Arief ditangkap bersama seorang wanita cantik yang saat itu berada dikamar hotel dengannya.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan sosok wanita yang mengenakan tanktop pink dan diduga berada di kamar hotel Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief pasca penggerebekan tengah menjalani pemeriksaan.
Iqbal mengatakan kepolisian tengah mendalami bagaimana L bisa memasuki kamar hotel dan berada dimana saat penggerebekan berlangsung.
"Bagaimana bisa masuk, pada saat penggrebekan itu dimana dia, itu sedang didalami. Saat ini dirinya di Direktorat IV Bareskrim Polri," ujar Iqbal, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
• Andi Arief Ancam Akan Tuntut Mahfud MD, Yunarto Wijaya Ingatkan Soal Hak untuk Mengutuk
• Kasus Narkoba Andi Arief - Elite Gerindra Salahkan Pemerintah Jokowi, TKN: Tidak Mengigau Kan?

Selain itu kepolisian juga mendalami apakah L mengkonsumsi narkoba seperti Andi, serta memiliki kaitan dalam kasus ini.
Di sisi lain, Iqbal membantah bahwa sosok wanita itu adalah LL, caleg wanita dari partai lain, seperti isu yang beredar di masyarakat.
"Ya betul inisial L. Tapi tidak ada kaitannya dengan yang beredar, ada yang bilang caleg, itu tidak terkait," jelasnya.
Adapun jenderal bintang dua itu mengatakan hubungan wanita tersebut dengan Andi Arief diduga adalah sahabat.
"Diduga sahabat. Kenal satu sama lain," kata Iqbal.
3. Polisi Tak Melakukan Penahanan
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol M Iqbal, mengungkapkan pihaknya tidak akan melakukan penahanan terhadap Andi Arief.
Menurutnya, Mengingat dirinya saat ini hanya menjalani rehabilitasi kesehatan.
"Maka terhadap saudara AA tidak dilakukan penahanan karena tidak dilanjutkan ke penyidikan," tutur Iqbal.
• Selama Rehabilitasi, Andi Arief Akan Jalani Tahapan Medis dan Sosial
Seperti diketahui, Andi Arief ditangkap pada Minggu (3/3/2019) di kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat.
Setelah dilakukan pemeriksaan tes urine, Andi Arief dinyatakan positif mengandung metaphetamine atau narkoba jenis sabu.
4. Diduga Dekat Dengan Jenderal
Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane membuat pernyataan mengejutkan dalam acara talkshow Indonesia lawyers Club ( ILC ) TVOne pada Selasa (5/3/2019) malam.
Neta mengaku mengapresiasi kinerja pihak kepolisian dalam kasus penangkapan Andi Arief.
Pasalnya, Andi Arief adalah petinggi partai pertama yang ditangkap kepolisian.
"Penangkatan Andi Arief adalah penangkapan pertama petinggi partai."
"Ini yang patut kita apresiasi kepada polisi."
"Karena selama ini ketika menghadapi politisi papan atas, polisi cenderung ewuh pekewuh, cenderung ragu-ragu."
"Kenapa polisi ragu? Karena ini menyangkut politik anggaran."
"Polisi selalu berharap ke partai itu dikucurkan anggaran yang besar tiap tahunnya."
"Tapi kali ini luar biasa, polisi berani," kata Neta.

Tak hanya itu Neta juga menyebut kesimpang siuran keberadaan ada tidaknya wanita tak lepas dari kedekatan Andi Arief dengan seorang jenderal polisi bintang 3.
"Andi Arief ini adalah salah satu orang petinggi kepolisian, jenderal bintang 3," katanya.
Sayangnya Neta tak menyebut identitas jenderal bintang 3 itu.
• Ditanya Soal Perempuan Dalam Kamar, Ini Jawaban Andi Arief
Pernyataan Neta ini kemudian disanggah Rachlan Nashidik.
Rachlan justru menyebut Neta-lah yang memiliki hubungan dengan Jenderal bintang 4.
"Semoga anda mengatakan ini bukan karena anda memiliki kedekatan dengan jenderal bintang 4," kara Rachlan.
5. Andi Arief Dirujuk ke RSKO
Pengacara Andi Arief, Dedi Yahya mengatakan bahwa kliennya selesai menjalani proses asesmen di Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta Timur, Rabu (6/3).
Andi terlihat keluar dari gedung BNN sekira pukul 17.25 WIB.
Hasil asesmen memutuskan Andi Arief diharuskan melakukan rehabilitasi rawat jalan.
"Jadi proses hari ini penyerahan dari bareskrim ke bnn khususnya ke tempat mengeluarkan assesment dari hasil assesmentnya ini dia harus dirawat jalan namanya. Bagian dari rehab ada rawat inap ada rawat jalan. Kebetulan Pak Andi rawat jalan," tutur Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (6/3).
BNN, sambung Dedi, merekomendasikan Andi Arief untuk melakukan perawatan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur.
Lantaran tingkat ketergantungan narkoba Andi Arief masih dalam taraf rendah, proses tersebut sekiranya akan selesai 2 sampai 3 hari saja.
"Silakan dirujuk ke rumah sakit yang mana yang bersedia Pak Andi gitu ya. Jadi RSKO mungkin seperti itu. Iya jadi memang ke RSKO kayaknya sepertinya tadi itu. Karena kadarnya Pak Andi ini cukup rendah, mungkin cukup dengan 2 sampai 3 hari melihat perkembangan kesehatannya, itu cukup sementara ya," katanya.
Namun demikian, Dedi mengaku tak mengetahui kapan Andi Arief akan mulai menjalani proses rawat jalan tersebut.