Tribun Wiki
Tribun WIKI- Pengakuan Soeharto Soal Supersemar Hingga Mantan Ajudan Ungkap Soekarno merasa Dikerjai
Setiap tanggal 11 Maret, khalayak diingatkan kembali dengan adanya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
"Dan persyaratan sebelum ambil keputusan, ada koordinasi dengan menteri-menteri Panglima Angkatan. Saat itu rapat di Kostrad, dan semua dikonsep. Setelah jam 1 malem (12 Maret) saya tandatangani, jadi berlaku perintah bubarkan PKI," ujar Soeharto.
tanggal 12 Maret 1966 Pagi, surat tersebut diumumkan.
Baca: Kisah Sukitman saat Lolos Dari Pasukan Pemberontak G30S PKI, Gara-Gara Lakukan Ini di Kolong Truk
"Saya ditanya, pak apa gak keliru itu pembubaran PKI, sya bilang ndak. Di surat perintah ndak ada? ya ndak ada," katnya Soeharto sambil tertawa.
Beberapa hari kemudian, Soeharto menghadap Soekarno ke Jakarta dan melaporkan kalau ia telah melakukan pembubaran PKI.
Dikutip dari Kompas.com, Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengatakan, upaya pembubaran PKI bisa dilihat dari sisi politis dan bukan dari sisi ideologi.
Menurut Asvi, dengan dibubarkannya PKI, berarti upaya pengalihan atau perebutan kekuasaan dari Soekarno akan semakin mudah.
Asvi melihat saat itu Soeharto berusaha untuk memisahkan Soekarno dengan orang-orang terdekat dan para pendukungnya yang setia.
Baca: Hasil Survei Sebut Ada yang Memobilisasi Isu PKI, Prabowo : Tak Ada Intruksi dari Gerindra
"PKI itu pendukung Soekarno. PKI itu dibubarkan bukan karena ideologinya, tetapi karena partai yang mendukung Soekarno," ujar Asvi ketika ditemui akhir pekan lalu, (6/3/2016).
"Kabarnya anggotanya mencapai 3 juta orang. Artinya, 3 juta pendukung Soekarno itu sudah bubar," kata dia.
Soekarno 'Dikibuli'
Turunnya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) hingga kini masih jadi perbincangan publik.
Setelah 53 tahun berlalu, Supersemar masih menyimpan banyak misteri.
Keberadaan Supersemar sampai saat ini masih menjadi kontroversi.