Breaking News

Luhut Sebut Pernyataan Agum Gumelar Soal Penculikan Aktivis Beralasan, Fahri Hamzah: Memuakkan

Fahri Hamzah tampak kesal dengan komentar Luhut Binsar Pandjaitan soal pernyataan Agum Gumelar terkait penculikan aktivis, ia bahkan sampai muak.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Kompas.com
Luhut Binsar Pandjaitan, Agum Gumelar dan Fahri Hamzah 

Luhut Sebut Pernyataan Agum Gumelar Soal Penculikan Aktivis Beralasan, Fahri Hamzah : Kalian Memuakkan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tampaknya makin geram dengan viralnya video Agum Gumelar yang mengungkapkan sidang pemecatan Prabowo Subianto dari kemiliteran.

Bahkan, saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut berkomentar, Fahri Hamzah tampak makin kesal.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam Tweet-nya, Kamis (14/3/2019).

Diberitakan sebelumnya, Jenderal Purnawirawan Agum Gumelar memberikan keterangan soal detail penculikan 1998 yang videonya viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 9 menit itu, memperlihatkan Agum Gumelar yang memakai baju putih tampak menceritakan kisahnya yang menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) di tahun 1998.

Lalu, Agum juga bercerita soal DKP yang turut memeriksa Letjen Prabowo Subianto di tahun 1998 yang kini menjadi Ketua Umum Partai Gerindra.

"Anggota DKP tugasnya memeriksa kasus pelanggar HAM, berjalanlah DKP memeriksa satu bulan lebih, memeriksa yang namanya Prabowo Subianto," ujar Agum Gumelar dalam video.

"Dari hasil pemeriksaan mendalam di dapat fakta, bukti yang nyata bahwa dia telah melakukan pelanggaran HAM berat."

Hotman Paris Beberkan Alasan Kenapa Syahrini Sempat Unfollow Instagramnya : Salah Pengertian Aja

Mobil yang Dipakai Prabowo di Cianjur Tuai Kontroversi, Disebut Sumbangan, Pemilik: Dibayar Itu!

"Saya di samping anggota DKP, Tim Mawar (berisikan Prabowo) yang melakukan itu anak buah saya semua dong, saya melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan mereka, di luar kerjaan DKP karena dia bekas anak buah saya," tambah Agum Gumelar.

Agum Gumelar lalu mengatakan dirinya mengetahui lokasi tempat pembuangan jasad orang yang diculik tersebut.

"Di sinilah saya tahu matinya orang-orang itu, di mana di buangnya saya tahu betul," kata Agum lagi.

Fahri Hamzah kemudian tampak mengomentari artikel berita soal tanggapan Luhut Binsar Pandjaitan mengenai pernyataan Agum Gumelar tersebut.

Artikel berita itu berjudul 'Luhut : Pernyataan Agum Gumelar Soal Penculikan Aktivis Beralasan'.

Lantas, Fahri Hamzah tampaknya kesal dengan keduanya.

Ia bahkan mengaku sudah muak dan menyebut waktu mereka sudah habis.

"Memuakkan kalian...

Dikasi amanah dijadikan permainan...

#CukupSudah
#WaktuKalianHabis," tulisnya.

Ditanya Kebenaran Pernyataan Amien Rais, BPN Ungkap Fakta Lain Dari Sikap Prabowo Subianto

Video Prabowo Tepak Tangan Pria Berbaju Batik Jadi Viral, Pamen Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya

BPN: Tak Pengaruhi Elektabilitas

Purnawiran Agum Gumelar menceritakan soal pelanggaran HAM 1998 pada sebuah video yang viral di Facebook.

Ia bercerita mengenai pemecatan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pelanggaran HAM berat.

Video viral tersebut dibagikan oleh pengguna Ulin Ni'am Yusron pada Minggu (10/3/2019).

Pada video berdurasi sembilan menit tersebut, Agum Gumelar tengah duduk mengenakan baju putih sembari bercerita kepada audiens mengenai kejadian 1998.

Menanggapi pernyataan Agum Gumelar pada video tersebut, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf angkat bicara.

 Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani menilai apa yang disampaikan oleh Agum Gumelar merupakan hal wajar.

Pasalnya, Agum merupakan mantan Danjen Kopassus dan Pangdam Wirabuana.

Menurutnya, Agum Gumelar sekedar warga negara yang ingin berbagi informasi yang diketahuinya kepada masyarakat.

Hal ini sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan Capres-Cawapres.

"Dalam konteks keinginan sebagai warga negara untuk berbagi informasi ya,untuk menyampaikan kepada masyarakat agar banyak aspek itu jadi seyogyanya bagi masyarakat yang akan memilih itu saya kita hal yang wajar saja dalam negara demokrasi," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (12/3/2019) kepada Tribunnews.com.

Ramalan Zodiak Hari Ini 14 Maret 2019 - Leo dan Aquarius Bakal Dapat Kejutan Tak Terduga !

Isyaratkan Ingin Jalani Hubungan Serius dengan Gisel, Wijaya Saputra Beberkan Soal Rencana Menikah

Arsul juga menegaskan, jika pernyataan Agum Gumelar tersebut tidak ada kaitannya dengan Jokowi.

Arsul mengatakan, jika Agum Gumelar bukanlah anggota TKN.

Menurutnya, pernyataan Agum Gumelar semata karena dia merupakan mantan petinggi ABRI yang menjadi konsennya.

Sementara itu, Badan Pemenangan Nasioanal (BPN) Prabowo-Sandi menyebut pernyataan Agum Gumelar dalam video yang viral tersebut tidak akan memengaruhi elektabilitas calonnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua BPN Prabowo-Sani, Hinca Pandjaitan.

Menurutnya, pernyataan Agum Gumelar tak memengaruhi internal BPN.

"Engga (menggerus). Kami juga engga ada hubungannya sama sekali. Kami jalan terus, baik Demokratnya maupun Pak Prabowo," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (12/3/2019).

Sekretaris Jenderal Demokrat tersebut juga meminta berbagai pihak untuk menyelenggarakan pemilu yang fair.

"Pemilu ini pesta rakyat, pesta yang fair begitu, dan yang paling bagus tonjolkan dengan baik apa keunggulan si A, apa keunggulan si B," kata dia.

Dalam video yang beredar itu, Agum bercerita saat dia menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP).

Termasuk mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menjabat sebagai anggota.

Agum menjelaskan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) ditugaskan untuk memeriksa kasus pelanggaran HAM berat oleh Prabowo.

"Berjalanlah DKP, bekerjalah DKP sebulan lebih memeriksa yang namanya Prabowo Subianto," kata Agum.

Agum kembali menceritakan hasil dari pemeriksaan tersebut Prabowo terbukti melakukan pelanggaran HAM berat.

Agum yang juga mantan Danjen Kopassus mengaku melakukan pendekatan terhadap mantan anak buahnya yang berada di Tim Mawar yang disebut melakukan penculikan.

Semangati Rafathar Copot Kuku, Isi Chat Pribadi Raffi Ahmad ke Nagita Terungkap, Singkat Tapi Kompak

Jangan Berlarut dengan Patah Hati, Ini Tips Jitu dari Psikolog Agar Cepat Move On

Melalui Tim Mawar tersebut, Agum mengatakan dirinya mengetahui bagaimana mati dan dibuangnya orang-orang tersebut.

"Di sinilah saya tahu bagaimana matinya orang-orang itu, di mana dibuangnya saya tahu betul," kata Agum.

Hasil pemeriksaan dan temuan tersebut membuat DKP memberikan rekomendasi kepada Panglima TNI.

"Dengan kesalahan terbukti, direkomendasikan agar yang bersangkutan dari dinas militer," tambah Agum.

Agum Gumelar juga sempat mempertanyakan sikap SBY yang dulu turut menandatangi putusan pemecatan Prabowo namun kini berbalik memberikan dukungan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved