Jangan Berlarut dengan Patah Hati, Ini Tips Jitu dari Psikolog Agar Cepat Move On

Menurutnya, inilah yang membuat banyak orang masih terobsesi dengan mantan kekasih seolah-olah mereka adalah obat yang telah dihilangkan.

Editor: Vivi Febrianti
sahranews
ilustrasi patah hati 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Berpisah dengan orang yang kita cintai memang menyakitkan.

Namun, terkadang kisah asmara memang tak selalu berakhir bahagia. Ya, putus cinta sangat menyakitkan.

Bahkan, dalam beberapa kasus bisa berakibat depresi.

Seorang psikolog bernama Guy Winch, mengatakan, berpisah dengan orang yang kita cintai bisa mempengaruhi diri kita jauh lebih parah daripada yang kita sadari.

Menurutnya, putus cinta dapat mengaktifkan mekanisme yang sama pada otak, persis seperti yang terjadi ketika pecandu mengalami penarikan atau putus obat dari zat kokain atau opioid.

Putus obat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sindrom dari efek yang disebabkan oleh penghentian pemberian obat.

Pecandu yang mengalami gejala putus obat akan merasakan sakit dan dapat menunjukkan banyak gejala, seperti sakit kepala, diare atau gemetar (tremor).

Nah, kesamaan ini pun telah dibuktikan lewat studi pemindaian MRI otak fungsional.

4 Arti Jerawat Berdasarkan Letaknya, Mulai dari Dagu hingga Punggung

"Dengan kata lain, cinta itu membuat ketagihan, dan patah hati menyebabkan kita mengalami reaksi serupa putus obat yang kuat," ucapnya.

Menurutnya, inilah yang membuat banyak orang masih terobsesi dengan mantan kekasih seolah-olah mereka adalah obat yang telah dihilangkan.

"Ini juga mengapa sangat sulit untuk berpindah hati ke orang lain karena kita cenderung berpikir mantan kita adalah sosok ideal," tambahnya.

Akibatnya, ini mendistorsi ingatan kita tentangnya dengan menyakinkan diri kita bahwa sang mantan adalah orang yang tepat untuk menemani hidup kita, meski ada banyak waktu menyakitkan saat bersamanya.

"Kita harus memastikan setiap pemikiran yang kita miliki tentang mantan kekasih adalah hal yang realistis dan seimbang," ucap Winch.

Jika pikiran kita tiba-tiba teringat momen manis saat bersamanya, kata Winch, kita perlu mengingat kenangan pahit saat bersamanya.

"Jika kau mendambakan pelukan manisnya, kau harus ingat hari-hari dimana dia menyakiti hati kita dan membuat kita bersedih," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved