Awas ! Makhluk Tak Kasat Mata Ini Hidup dan Berkembang Biak di Wajah Kita, Mirip Tungau dan Kutu

Makhluk mikroskopik tak kasat mata ini menghabiskan hidup dan berkembang biak di wajah kita

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
google images
ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tahukah kamu bila ada hewan tak kasat mata yang diam-diam hidup di wajah manusia?

Terdengar menyeramkan, namun hewan tak kasat mata ini memang benar-benar ada.

Selama ini kita mungkin tidak menyadari kehadiran hewan tersebut lantaran ukurannya yang kecil.

Makhluk-makhluk itu disebut tungau mikroskopis, berkaki delapan yang mirip dengan laba-laba.

Sudah, jangan dibayangkan bentuk fisiknya…

Yang jelas, hampir semua manusia memilikinya.

Makhluk ini menghabiskan hidup di atas wajah kita.

Mereka makan, berkembang biak dan akhirnya mati.

Fifi Lety Pamerkan Foto Ahok dan Ayah Palsu, Denny Sumargo Ungkap Ingin Sekali Bertemu Sosok Ini

3 Tips dari PT KAI agar Tidak Kehabisan Tiket Mudik

Sebelum kita lari ke kamar mandi dan membersihkan wajah, kita harus tahu bahwa ternyata makhluk mikroskopis ini tidak membahayakan nyawa.

Ada dua jenis tungau yang hidup di wajah kita: Demodex folliculorum dan D. Brevis.

Mereka adalah sejenis arthropoda, kelompok hewan yang masuk dalam kategori hewan bersendi, berkaki seperti kepiting dan serangga.

N
healthline.com
Demodex folliculorum

Kerabat terdekat mereka adalah laba-laba dan kutu.

Tungau Demodex memiliki delapan kaki pendek dan gemuk di dekat kepala mereka.

Tubuh mereka memanjang, mirip seperti cacing. Di bawah mikroskop, mereka terlihat sedang berenang-renang di minyak yang berada di wajah kita, dan sangat cepat.

Tungau Demodex tinggal di pori-pori kulit dan folikel rambut, sedangkan D.brevis lebih suka menetap di tempat yang lebih dalam yakni di kelenjar sebaceous.

Sapaan Hai Saudaraku dari Korban di Selandia Baru, Disambut Teroris dengan 3 Tembakan Peluru

Bikin Hotman Paris Bingung, Lucinta Luna Akui Menstruasi Tiap Tanggal 5, Ini Kata Dokter

Kelenjar mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak.

Selain di wajah, tungau ini juga ditemukan di daerah di tubuh kita yang lain, termasuk area genital dan dada.

Para ilmuwan sebenarnya sudah mengetahui sejak lama bahwa manusia membawa tungau.

Tungau D. folliculorum pertama ditemukan terdapat pada kotoran telinga manusia di Perancis pada tahun 1842.

Pada 2014 lalu, Megan Thoemmes dari North Calorina State University bersama koleganya menemukan bahwa sekitar 14% manusia memiliki tungau.

Mereka juga menemukan DNA dari Demodex di setiap wajah yang mereka uji.

Populasi dari tungau ini mencapai ribuan.

Selain itu, setidaknya ada dua ekor tungau di setiap sehelai bulu mata kita.

“Beberapa peneliti berpendapat bahwa tungau ini memakan bakteri yang ada di kulit kita,” ungkap Thoemmes.

“Yang lainnya berpikir bahwa mereka mungkin memakan sel-sel kulit mati kita, juga memakan minyak dari kulit kita.”

Telurnya tiga kali ukuran tubuhnya

“Kami hanya pernah melihat seekor demodex sedang bertelur,” tambah Thoemmes.

Link Live Streaming Semifinal Swiss Open 2019 - Anthony Ginting, Fajar/Rian, Rinov/Pitha Nanti Malam

Pengakuan Blak-blakan Mahfud MD Soal Penangkapan Romahurmuziy : Saya Sudah Ingatkan Rommy

Demodex betina bertelur di sekitar pori-pori kulit yang mereka huni. Tungau ini memiliki telur dengan ukuran yang besar, sekitar tiga kali ukuran tubuh mereka.

Dengan ukuran ini, mereka hanya bisa menelurkan satu telur saja dalam sekali waktu.

Sejauh ini para peneliti masih belum dapat mengenali makhluk kecil ini dengan pasti.

Namun keberadaan Demodex bisa dijadikan pengingat bahwa tubuh kita juga menjadi rumah bagi berbagai spesies.

Ada sebuah pelajaran sederhana disini, ada sebuah ekosistem (mungkin lebih) berada di tubuh kita. (*)

Artikel ini sebelumnya tayang di Intisari Online dengan judul Tak Sadar, Ternyata Ada Makhluk yang Hidup di Wajah Kita, Masih Kerabat Dekat dengan Laba-laba dan Kutu

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved