Viral Video Ibu Paksa Anak Turun dari Mobil, Ternyata Ini 6 Dampak Buruk Sering Memarahi Anak
Meski sang ibu, KH mengklaim anaknya tak mengalami trauma, namun hal tersebut tetap dikhawatirkan publik.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Saya akui saya emosi dan khilaf pada saat itu. Dan oleh karenanya saya dari lubuk yang paling dalam saya menyesal dan mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidak nyamana ini.
Setelah kejadian hingga saat ini saya dan putri saya baik-baik saja dan sudah tidak ada permasalah lagi. Demikian klarifikasi saya buat Wassalamualikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Sementara itu, dilansir dari dosenpsikologi.com, memarahi atau membentak anak selain memberikan efek buruk bagi sel otak, juga berkembang pada perburukan emosional, psikologis, dan sikap anak.
Baik buruknya perkembangan dan pertumbuhan anak, bergantung pada sikap didikan orang tuanya.
Sehingga untuk mendapatkan anak yang berkualitas, perlu didikan yang baikd an penuh kasih sayang.
Berikut ini merupakan dampak anak sering dimarahi, yang merupakan dampak negatif, antara lain:
1. Anak menjadi tidak percaya diri
Akibat seringnya dimarahi oleh orang tua, anak memiliki perasaan selalu salah dan takut salah sehingga anak tidak lagi memiliki rasa percaya diri.
Anak tidak percaya diri terhadap apa yang dipikirkannya maupun yang ingin dilakukannya karena perasaan selalu salah dan takut akan dimarahi orang tuanya.
Kemudian anak memilih untuk berada di zona yang menurutnya aman dari amarah orang tuanya dengan tidak melakukan apapun.
2. Anak memiliki sifat egois, dan keras kepala
Perilaku orang tua yang memarahi anaknya terus menerus berdampak pada anak.
Anak akan tumbuh egois dan juga keras kepala.
Anak berusaha untuk bisa melindungi dirinya sendiri dan membenci perasaan tersakiti dari amarah orang tuanya, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang hanya memikirkan dirinya sendiri dan juga pribadi yang tidak bisa menerima masukan dari orang lain atau keras kepala.
3. Anak suka menentang