Ratna Sarumpaet Kembali Disidang, Karyawannya Mengaku Kecewa Dibohongi

Berbeda dengan sidang yang dijalani Ratna Sarumpaet sebelumnya, kali ini aktivis perempuan tersebut menjalani sidang tanpa ditemani anaknya, Atiqah

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kompas.com
Ratna Sarumpaet saat memberi keterangan kepada wartawan sebelum kembali dibawa ke Rutan Polda Metro Jaya, Selasa (12/3/2019). Ratna merupakan terdakwa dalam kasus penyebaran hoaks. (KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI) 

Kecewa

Karyawan tidak tetap Ratna Sarumpaet, Saharudin mengaku kaget dan terpukul ketika mengetahui dirinya telah dibohongi.

Saharudin dalam kesaksiannya di pengadilan menjelaskan pada 24 September 2018 ketika Ratna pulang ke rumah usai menjalani operasi plastik di RS Khusus Bedah, dirinya bersama dua karyawan Ratna lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele dikumpulkan.

Dalam pertemuan itu, Ratna Sarumpaet mengaku kepada tiga orang karyawannya telah dipukuli dua orang lelaki di Bandung, Jawa Barat.

Namun, pada 3 Oktober 2018, ketika di rumah Ratna, ia menerima sebuah informasi berupa dokumen dari mantan Komisioner Komnas HAM Siane Indriani berisi hasil penyelidikan Polda Metro Jaya terkait kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Pukul 07.00 WIB saya terima info dari Ibu Siane terkait dengan PDF Polda Metro Jaya yang beredar di media sosial terkait kasus Kak Ratna. Dari sana saya langsung berlari dan saya gedor pintu kamar Kakak (Ratna). Saya laporkan info kalau ada pemaparan dari Polda Metro Jaya," kata Saharudin.

Menurutnya, saat itu Ratna tidak berkata sedikit pun dan menutup pintu kamarnya.

Setelahnya, Ratna mengumpulkan ia bersama dua karyawan lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele serta dua anaknya yakni Muhammad Iqbal dan Ibrahim.

"Kakak tak jawab, tutup pintu. Kita dikumpulkan, saya Bangi, Pele dan anak-anaknya. Lalu bilang kalau kaka berbohong. Saya sangat sedih dan terpukul ketika itu karena kakak sudah seperti ibu saya sendiri. Saya tidak menyangka. Saya shock. Saya sedih dan kecewa saja," kata Saharudin.

Setelahnya, ia ditugaskan untuk menyiapkan konferensi pers terkait pengakuan Ratna di rumah Ratna pada pukul 15.00 WIB.

Dalam konferensi pers tersebut Ratna mengakui bahwa penganiayaan terhadapnya adalah kebohongan.

(Tribunnews.com/ Gita Irawan/ Wahyu Firmansyah)

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sidang Lanjutan Kasus Ratna Sarumpaet: Tanpa Atiqah, Pengakuan Sang Sopir, dan Kekecewaan)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved