Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

HOAKS ! Pemerintah Jual Kota Bogor kepada China, Luhut Minta Rakyat Diam Tak Usah Ikut Campur

Judul dalam artikel blog itu tidak sesuai dengan isi berita. Kompas Info juga tidak punya keterkaitan dengan Kompas.com.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AFP
Hoaks Luhut meminta masyarakat Indonesia agar tidak ikut campur dalam penjualan Kota Bogor kepada pemerintah China yang tertulis dalam artikel di blog KompasInfo.(AFP) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebuah artikel yang ditulis di sebuah situs internet menginformasikan bahwa Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menjual Kota Bogor ke Pemerintah China.

Dalam artikel itu, ditulis bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta rakyat diam. 

Dilansir dari AFP, informasi ini tertuang dalam artikel yang dimuat di blog bernama Kompas Info pada Rabu (27/3/2019).

Blog tersebut memiliki logo yang menyerupai logo Kompas.com. Setelah ditelusuri, blog tersebut menyajikan artikel yang disalin dari Radar Bogor.

Namun, judul dalam artikel blog itu tidak sesuai dengan isi berita. Kompas Info juga tidak punya keterkaitan dengan Kompas.com.

Narasi yang beredar: Berdasarkan penelusuran Kompas.com, situs yang mengaku bernama Kompas Info ini memuat salah satu artikel berjudul "Pemerintah Jokowi menawarkan Kota Bogor ke China; Luhut: Hai orang-orang, Anda tidak bisa keberatan dan tidak ikut campur dalam masalah ini!"

Jokowi : Yang Buat Kebohongan Tidak Mikir

Kampanye di Karawang, Jokowi: Pesta Demokrasi adalah Kegembiraan, Jangan Sampai Ada yang Marah-marah

Video CCTV Detik-detik Ibu Rumah Tangga Kecelakaan di Margonda, Terjerat Tali Sling Sampai Terpental

Dalam artikel itu, disebutkan, Pemerintah Indonesia akan menawarkan 28 proyek senilai Rp 1.295,8 triliun kepada Pemerintah China.

Dari penawaran itu, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor merupakan salah satu dari 28 proyek yang akan dijual sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) Indonesia-China.

Penawaran tersebut nantinya akan dilakukan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra pada bulan April.

Berita Hoaks Jokowi jual Kota Bogor kepada pemerintah China
Berita Hoaks Jokowi jual Kota Bogor kepada pemerintah China (tangkapan layar)

Tangkapan layar dari artikel itu kemudian diunggah ke media sosial oleh salah seorang pengguna Facebook.

Unggahan itu disertai narasi bahwa Menko Luhut dan Pemerintahan Jokowi menjual Kota Bogor kepada Pemerintah China.

Tangkapan layar ini telah dibagikan 650 kali di media sosial Facebook sejak diterbitkan pada Rabu (27/3/2019).

Menanggapi hal itu, salah satu warganet mengunggah link artikel di Facebook dengan caption "MEMANG INI NEGARA SIAPA PUNYA...MIKIR HOOIII OPUNG (Kakek)..!!"

TRIBUN WIKI : Daftar Nomor Telepon Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor

Jumlah DPT Capai 3,5 Juta, KPU Sosialisasikan Pemilu 2019 kepada Jurnalis di Kabupaten Bogor

Penelusuran Kompas.com:

Kompas Info dan Kompas.com
Kompas Info dan Kompas.com (AFP)

Kompas.com telah melakukan penelusuran dan mengetahui bahwa narasi yang disampaikan dalam artikel dan unggahan di media sosial tak sesuai dengan artikel asli yang ditulis Radar Bogor.

Dalam artikel di Radar Bogor, judulnya adalah "Distrik Jonggol 'Dijual' ke China; Ade Yasin: Saya Tidak Tahu Tentang Itu".

Ade Yasin merupakan bupati yang saat ini masih menjabat di Kota Bogor.

Radar Bogor juga mengutip pernyataan Menko Luhut itu dalam artikelnya.

Namun, dalam artikel Radar Bogor tidak disebutkan bahwa Luhut mengatakan "Rakyat Diam, Jangan Ikut Campur!" seperti yang ditulis blog Kompas Info.

Dalam artikel di Radar Bogor, Luhut menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan perlakuan khusus kepada China, dan mereka harus memenuhi persyaratan seperti investor asing lainnya.

"Pertama, setiap investor yang hendak menanamkan modalnya harus membawa teknologi terbaik dari negara asal. Kami tidak mau menerima second class technology (teknologi kelas dua), kami mau investor membawa teknologi ramah lingkungan," kata Luhut dalam artikel Radar Bogor.

Sambil Bawa Bayi, Pendukung Prabowo-Sandi Nyambi Dagang Sosis di Lokasi Kampanye

Beri Hadiah Sarung, Sudjiwo Tedjo Sindir Gus Nadir : Kalau Sudah Jadi Menteri Gak Bisa

Dilansir dari AFP, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga merilis pernyataan yang mengatakan bahwa kutipan Luhut dalam judul yang dimuat di blog Kompas Info adalah tidak benar.

Pihak Kemkominfo juga telah melabeli artikel tersebut dengan label " Hoaks".

Diketahui, foto utama dalam artikel blog itu merupakan foto Luhut yang sebelumnya telah digunakan dalam laporan berita Kompas.com pada 11 Juli 2018.

Berikut gambar yang membandingkan tangkapan layar dari artikel blog Kompas Info dengan tangkapan layar dari artikel Kompas.com pada 11 Juli 2018, menunjukkan foto Luhut yang digunakan adalah serupa.

Tak terkait Kompas

Beberapa pembaca dikhawatirkan menafsirkan artikel tersebut diterbitkan oleh Kompas.com, situs berita online yang tergabung dalam media Kompas Gramedia.

Hal ini dikarenakan logo blog Kompas Info menyerupai logo Kompas.com.

Kompas.com mengklarifikasi bahwa Kompas Info bukan merupakan media yang terafililasi dengan Kompas.com atau grup Kompas Gramedia.

Adapun, brand Kompas saat ini hanya digunakan oleh Harian Kompas, Kompas.com, Kompas.id, dan Kompas TV.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Artikel Berisi Pemerintah Jual Bogor ke China, Luhut Minta Rakyat Diam", https://nasional.kompas.com/read/2019/04/09/13461561/hoaks-artikel-berisi-pemerintah-jual-bogor-ke-china-luhut-minta-rakyat-diam
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Bayu Galih

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved