Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pilpres 2019

Mobil Pengangkut Surat Suara Pemilu 2019 untuk WNI di Malaysia Terbakar, Ribuan Surat Suara Hangus

Mobil pengangkut kotak suara dan surat suara Pemilu Indonesia di Malaysia terbakar.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Youtube Tv One
Mobil pengangkut surat dan kotak suara Pemilu Indonesia di Malaysia terbakar 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mobil pengangkut kotak suara dan surat suara Pemilu 2019 di Malaysia terbakar.

Insiden yang menimpa tim pengangkut Kotak Suara Keliling (KSK) ini terjadi pada hari Minggu (7/4/2019) lalu.

Kejadian nahas ini terjadi di kawasan Sandakan, Sabah, Malaysia.

Mobil pengangkut KSK ludes terbakar saat sedang dalam perjalanan ke lokasi pemungutan suara.

Api diduga muncul dari mesin mobil.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Kota Kinabalu Malaysia berhasil menyelamatkan diri.

Namun sopir yang mengendarai mobil mengalami luka bakar akibat kobaran api.

Akibat kebakaran mobil pengangkut KSK ini, ada 6 kotak suara yang hangus terbakar.

Surat suara yang berada di dalam kotak suara juga turut terbakar.

Cara Memperoleh Surat A5 Agar Bisa Pindah TPS Untuk Mencoblos Saat Pemilu 2019 Tanggal 17 April

Jadwal Debat Kelima Pilpres 2019 Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandi: Ini Tema, Moderator, dan Panelis

Dari informasi yang digali oleh Tribun, setiap kotak suara biasanya berisi 302 surat suara.

Sehingga diperkirakan ada sekitar 1.812 surat suara turut yang hangus terbakar.

Insiden ini telah dilaporkan ke pihak kelompok kerja luar negeri yang mengurusi pelaksanaan Pemilu 2019 Indonesia di Malaysia.

Pihak Komisi Pemilihan Umum juga telah mengirimkan surat suara pengganti.

Semoga Pemilu 2019 Indonesia di Malaysia berjalan lancar.

Simak video selengkapnya di bawah ini.

Pemilu 2019 Indonesia di Malaysia akan dilangsungkan pada 14 April 2019

Dari catatan Tribun, pemilu luar negeri di Malaysia bakal digelar 14 April 2019.

Pemilu Indonesia di Malaysia juga memang tak semeriah berlangsungnya Pemilu di dalam negeri.

Namun partisipasi para pemilih di luar negeri tetap dibutuhkan untuk ikut menyumbang aspirasi demi kemajuan NKRI.

Yaza Azzahara Ulyana, Ketua Panwaslu Luar Negeri-Kuala Lumpur, dalam acara pelantikan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), menyampaikan, daftar pemilih tetap di Malaysiaadalah terbesar, mencapai hampir 600.000 pemilih.

Pemilu yang diselenggarakan di Malaysia bisa menjadi barometer sukses dan tidaknya pemilu luar negeri.

Kesuksesan itu juga bergantung pada komitmen para anggota PPLN dalam menjalankan seluruh tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Senada dengan itu, Agung Cahaya Sumirat, Ketua PPLN Kuala Lumpur, dengan sangat bangga dan penuh terima kasih bisa mengoordinasi 2.491 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Kuala Lumpur untuk hadir di Sunway Putra Hotel Kuala Lumpur, Minggu (3/3/2019).

Mereka datang dalam rangka pelantikan dan bimbingan teknis bagi seluruh anggota KPPSLN Kuala Lumpur.

"Kekompakan anak negeri sebanyak ini, bisa dicatat sebagai rekor MURI Indonesia," canda Agung.

Cara pengambilan suara berbeda dengan Pemilu di Indonesia

Di Kuala Lumpur, sistem pengambilan suara melalui tiga cara.

Pertama, pengambilan suara melalui TPS-TPS sebagaimana di Indonesia.

Itu akan diikuti 170.000 pemilih.

Kedua, pemilih pos, yakni pengambilan suara dengan cara surat suara dikirimkan ke alamat pemilih, yang akan diikuti 319.000 pemilih.

Ketiga, kotak suara keliling dengan petugas-petugas khusus yang jemput bola untuk mengakomodasi pemilih-pemilih di berbagai tempat.

Diperkiakan ada 112.000 pemilih.

Selain penjelasan detail proses pengambilan suara itu, juga diperagakan tugas sebagai PPSLN dan ketika menghadapi para pemilih.

Dengan tipe sistem penyelenggaraan pemilu luar negeri itu, para anggota KPPSLN dituntut lebih aktif.

Serta penuh tanggung jawab dan komitmen dalam bekerja sama untuk menyukseskan Pemilu 2019.

Wakil Dubes, Krishna Hannan menyampaikan pesan Rusdi Kirana, Dubes RI di Kuala Lumpur dalam acara yang digelar pukul 12.00-16.00 itu.

Pesannya, semua diharapkan saling menjaga kebersamaan dan toleransi yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.

Setiap orang harus semakin dewasa dan masing-masing pihak dapat menciptakan suasana pemilu yang damai dan tenteram.

Mereka juga diharapkan bijak menyikapi isu-isu yang berkembang.

Serta tidak mudah terprovokasi oleh hasutan serta kabar yang tidak benar. (*)
 

Penulis: Fachri Sakti Nugroho

(Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Mobil Pengangkut Surat Suara Pemilu 2019 untuk TKI di Malaysia Terbakar, Ribuan Surat Suara Hangus)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved