Yusril Siap Bongkar Percakapan WA dengan Rizieq Shihab di Pengadilan Jika Diperlukan
Yusril Ihza Mahendra diundang khusus oleh KH Nur Iskandar SQ dan sejumlah kiai ternama, untuk menjelaskan polemiknya dengan Rizieq Shihab
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - KETUA Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra diundang khusus oleh KH Nur Iskandar SQ dan sejumlah kiai ternama, untuk menjelaskan polemiknya dengan Rizieq Shihab sejak pekan lalu.
Penjelasan secara gamblang itu diminta disampaikan kepada ribuan ulama dan kiai pengasuh pondok pesantren yang datang dari seluruh Tanah Air, yang juga dihadiri oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin, di Pondok Pesantren Assidiqiyah, Batuceper, Tangerang, Rabu (10/4/2019).
Yusril Ihza Mahendra mengawali penjelasannya, dengan mengemukakan betapa pentingnya keberadaan kepala negara dan kepala pemerintahan dalam sejarah masyarakat, sehingga hal itu menjadi diskusi alot dalam sidang BPUPKI tahun 1945.
Tokoh-tokoh Islam di dalam BPUPKI itu menyepakati bahwa bentuk pemerintahan republik adalah lebih dekat kepada konsep khilafah dalam sejarah awal Islam.
Syarat menjadi Presiden RI juga diperdebatkan sengit, sehingga akhirnya disepakati rumusannya: Presiden RI adalah orang Indonesia asli dan beragama Islam.
"Itu adalah bagian dari sejarah bangsa. Rumusan syarat Presiden itu dua kali berubah sampai dengan syarat Presiden yang dihasilkan amandemen UUD 45 tahun 2003, yang tidak lagi menyebutkan harus orang Indonesia asli dan beragama Islam, sebagaimana rumusan BPUPKI tahun 1945," papar Yusril Ihza Mahendra melalui keterangan tertulis, Rabu (10/4/2019).
• Yusril Beberkan Polemik Dirinya dengan Habib Rizieq Di Hadapan Ribuan Ulama
• Yusril Beberkan Percakapannya dengan Habib Rizieq Shihab Soal Keislaman Prabowo, Gus Nadir: Tak Etis
Sebab itulah, lanjutnya, tiap kali akan pilpres, Umat Islam Indonesia secara intens terlibat dalam pembahasannya.
Termasuk, komunikasi Yusril Ihza Mahendra dengan Rizieq Shihab (HRS), baik melalui telpon maupun melalui WA yang mendiskusikan pasangan calon presiden dalam Pilpres 2019.
Komunikasi lisan per telepon dengan HRS, menurut Yusril Ihza Mahendra, tidak ada rekamannya.
Tetapi, pembicaraan melalui WA terekam dengan baik dan dapat dijadikan alat bukti yang sah dalam sidang pengadilan jika diperlukan.
Dalam bahasa lisan, tutur Yusril Ihza Mahendra, Rizieq Shihab mengatakan keislaman Prabowo Subianto 'tidak jelas', sehingga perlu didampingi ulama.
Apalagi, tambah Rizieq Shihab seperti dipaparkan Yusril Ihza Mahendra, Prabowo Subianto dikelilingi orang-orang yang masih fobia terhadap Islam.

"Dalam bahasa tulisan (WA) tepatnya kata yang digunakan Habib Rizieq adalah keislaman Prabowo adalah 'lemah', bukan 'tidak jelas'," bebernya.
Yusril Ihza Mahendra menegaskan, istilah keislaman Prabowo 'tidak jelas' atau 'lemah', bukan berasal dari dirinya, melainkan dari HRS sendiri.
Dia juga menyanggah tuduhan berbagai pihak bahwa dirinya tidak etis menyebarkan chat yang bersifat pribadi dengan HRS.
“Chat itu akhirnya saya buka ke publik untuk membela diri, sekaligus membantah tudingan HRS bahwa saya melakukan kebohongan," ucap Yusril Ihza Mahendra.
Yusril Ihza Mahendra menyerahkan kepada masyarakat dan Umat Islam, untuk menilai apakah dirinya atau HRS yang melakukan kebohongan, berdasarkan bukti-bukti yang ada.
Dalam chat Yusril Ihza Mahendra kepada HRS, dia mengaku memang mempersoalkan track record Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam perjuangan gerakan Islam, yang menurutnya tidak ada.
• Amien Rais Sebut Dalam Darah Prabowo Ada DNA Bung Karno, Bung Hatta dan Bung Tomo - Ini Kata Gustika
• Prabowo Disebut Ungguli Jokowi karena Suka Baca, Moeldoko : Urus Negara Banyak Membaca Ya Ga Selesai
“Saya sama sekali tidak menilai kadar keislaman seseorang, karena hal itu adalah kewenangan Allah SWT untuk menilainya. Saya juga tidak punya track record lakukan kebohongan publik maupun terhadap orang per orangan," ucap Yusril Ihza Mahendra.
Dirinya juga menolak dituding pengkhianat oleh Rizieq Shihab. Sebab, menurut Yusril Ihza Mahendra, Rizieq Shihab tidak pernah memberi amanat apa pun kepadanya terkait Pilpres 2019.
"Jadi apa yang saya khianati?” Tanya Yusril Ihza Mahendra.
Dia lalu menceritakan pengalamannya bertahun-tahun menulis pidato dan surat-surat Presiden Soeharto, tanpa sekalipun berbuat khianat.
Sebagai staf Mohammad Natsir, Yusril Ihza Mahendra juga sering menyiapkan surat-surat dan naskah-naskah untuk ditandatangani Mohammad Natsir tanpa cacat dan cela.
“Atas dasar apa Habib Rizieq menuduh saya pengkhianat? Apakah karena saya beda pilihan capres dengan beliau, lantas saya dituduh pengkhianat?" cetusnya.
"Saya sebelumnya juga tidak pernah menyatakan mendukung Prabowo, sehingga kalau saya memutuskan mendukung Jokowi dan Kiai Maruf Amin, apakah saya berkhianat sama Habib Rizieq atau berkhianat pada Prabowo?” sambungnya.
Yusril Ihza Mahendra akhirnya menjelaskan mengapa dirinya dan PBB memutuskan memilih Jokowi-Maruf Amin, bukan Prabowo-Sandi.
Dirinya berpendapat, dalam situasi Indonesia sekarang, sangat perlu ulama tampil memimpin. Sebab itu, dirinya sependapat dengan hasil ijtima ulama I yang memutuskan mendukung Prabowo, dan mengusulkan dua nama sebagai kandidat cawapres, yakni Ustaz Abdul Somad dan Habib Salim Segaf Aljufri.
• Diadang Ibu-Ibu Bawa Spanduk Jokowi, Prabowo Janji Jemput Habib Rizieq Shihab Pakai Pesawat Pribadi
“Tetapi karena Prabowo memilih Sandi yang bukan ulama, saya jadi bertanya-tanya. Ketika Ijtima Ulama II melegitimasi pilihan Prabowo terhadap Sandi, saya mulai berpikir lain," papar Yusril Ihza Mahendra.
Di sisi lain, Jokowi yang tidak diminta siapa pun untuk memilih ulama sebagai wakilnya, ucap Yusril Ihza Mahendra, malah memilih Maruf Amin, Ketua Umum MUI dan Rais Aam PBNU.
"Nah, siapa di antara kita yang meragukan keulamaan Kiai Maruf?” tanya Yusril Ihza Mahendra.
Atas dasar itulah, akhirnya dirinya dan PBB memutuskan mendukung Jokowi dan Maruf Amin.
“Kalau nanti Jokowi terpilih lagi sebagai Presiden, maka otomatis Kiai M’ruf akan mendampingi dan mengawal kebijakan-kebijakan Jokowi agar tidak menabrak Islam dan Umat Islam," beber Yusril Ihza Mahendra.
Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra membongkar percakapan dirinya dengan Rizieq Shihab melalui pesan WhatsApp, membahas keislaman Prabowo Subianto.

"Perhatikan tanggal dan jam komunikasi via WA antara Yusril dan Habib Rizieq. Komunikasi bulan September 2018 itu belum dua tahun, lho. Nyata dalam video itu Habib Rizieq berbohong," ujar Yusril Ihza Mahendra melalui keterangan tertulis, Rabu (3/4/2019).
"Yusril dan Habib tidak pernah komunikasi membahas Prabowo seperti dikatakan Habib Rizieq, juga bohong," sambungnya.
Dalam percakapan WA tersebut, Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa Rizieq Shihab ikut menyinggung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan, Rizieq Shihab sebut Prabowo terjebak SBY.
"Perhatikan dalam WA di atas Rizieq yang bilang "PS lemah tentang Islam & lingkarannya pun masih banyak yang "Islamphobia". Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai "Politik Integritas" beraroma SARA" dan seterusnya," beber Yusril Ihza Mahendra.
Menurut Yusril Ihza Mahendra, bukti percakapan itu tidak bisa dibantah oleh Rizieq Shihab.
"Itu tulisan Rizieq sendiri dalam WA yang jejak digitalnya bisa dijadikan bukti yang sangat sulit untuk dibantah," katanya.
Yusril menyebut Rizieq Shihab si raja bohong.
• Yusril Ihza Mahendra Ingatkan Kader PBB Waspadai Hoaks
• Abu Bakar Baasyir Batal Dibebaskan, Ini Kata Yusril Ihza Mahendra
"Pembicaraan telepon Yusril dan Rizieq tidak ada rekamannya, tetapi komunikasi via WA di atas telah cukup menunjukkan bahwa Habib Rizieq yang menuding Yusril berbohong, ternyata dirinya adalah SI RAJA BOHONG yang sesungguhnya," tegas Yusril Ihza Mahendra.
Sebelumnya, Rizieq Shihab menyanggah pernyataan Yusril Ihza Mahendra itu, dalam video yang ditayangkan di Front TV pada 1 April 2019.
Menurut Rizieq Shihab, yang disampaikan oleh Yusril Ihza Mahendra itu tidak benar.
"Itu adalah bohong, itu tidak benar. Jadi selama dua tahun, saya hanya pernah komunikasi dengan Pak Yusril, satu kali. Itu dua tahun lalu. Dulu belum ada soal pencapresan. Belum ada koalisi," beber Rizieq dalam video tersebut.
PBB juga membuat pernyataan bahwa Ketua Umum mereka tidak membuat kebohongan soal pernyataan Rizieq Shihab yang meragukan keislaman Prabowo Subianto.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Bidang Pemenangan Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono, menjawab sanggahan Rizieq Shihab yang sebelumnya disampaikan melalui channel YouTube Front TV.
"Di dalam video itu disebutkan bahwa Prof Yusril Ihza Mahendra melakukan kebohongan perihal keislaman salah satu capres pada percakapan yang dilakukan dengan habib. Saya ingin katakan bahwa Prof Yusril Ihza Mahendra mengatakan yang sebenar-benarnya," ucap Sukmo dalam konferensi pers di Hotel Cipta Pancoran, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Sukmo membeberkan bukti percakapan melalui aplikasi WhatsApp antara Rizieq Shihab dan Yusril Ihza Mahendra, yang membahas soal pilihan ulama setelah Prabowo Subianto tidak memilih cawapres hasil Ijtima Ulama pertama.
Dalam percakapan yang diklaim oleh Sukmo merupakan obrolan pendiri FPI dan Yusril Ihza Mahendra, disebutkan bahwa Rizieq Shihab menyebut keislaman Prabowo Subianto lemah.
"Saya ingin menegaskan bahwa Prof Yusril Ihza Mahendra mengatakan yang sebenar-benarnya. Saya membawa alat bukti yang menyatakan terjadi percakapan dan perbincangan antara Prof Yusril Ihza Mahendra dan habib yang meragukan keislaman paslon tersebut," jelas Sukmo.
"Ini adalah print out percakapan yang secara gamblang menyatakan bahwa meragukan keislaman paslon tersebut," paparnya.
"Maka dengan demikian, apa yang dikatakan Yusril Ihza Mahendra dalam sebuah pembicaran video yang dilakukan pada Bulan November 2018 adalah sebuah fakta dan sebuah kebenaran," tambah Sukmo sambil menunjukan bukti chat.
(Dennis Destryawan)
(Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Yusril Siap Bongkar Percakapan dengan Rizieq Shihab di WhatsApp di Pengadilan Jika Diperlukan)