Pembunuhan Guru Honorer
Pembunuh Budi Pernah Ingin Digerebek Karena Berdandan Seperti Wanita, Berubah Usai Pulang jadi TKI
Warga itu menyebutkan pemuda di lingkungan pernah hendak menggerebek rumah orangtua AS, salah satu pelaku pembunuhan guru honorer, Budi Hartanto
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Damanhuri
Pembunuh Budi Pernah Ingin Digerebek Karena Berdandan Seperti Wanita, Berubah Usai Pulang jadi TKI
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dua pelaku pembunuhan guru honorer, Budi hartanto asal Kediri, Jawa Timur telah diamankan anggotaa Polda Jatim.
Kedua pelaku berinisial AS (34) dan AJ diamankan polisi di lokasi berbeda.
AS ditangkap di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri, sedangkan, AJ diringkus oleh kepolisian Kediri.
Seorang pelaku berinisial AS pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Usai pulang kampung di Malaysia, AS membuka usaha dengan berjualan nasi goreng.
Dikutip dari Surya.co.id, AS mengalami perubahan usai pulang kampung dari Malaysia.
Informasi yang dihimpun di sekitar rumah orang tua AS, warga menyebutkan perilaku AS berubah sejak pulang merantau dari Malaysia.
AS sering berperilaku seperti perempuan.

Bahkan, warga beberapa kali melihat AS berdandan seperti perempuan saat berada di rumah.
"Warga sering melihat ada orang berdandan perempuan di rumah itu. Ternyata yang berdandan seperti perempuan ya AS itu," kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga itu menyebutkan pemuda di lingkungan pernah hendak menggerebek rumah orangtua AS.
Sebab, warga curiga sering ada orang berdandan perempuan dan beberapa pria di rumah itu.
• Potongan Kepala Guru Honorer Korban Mutilasi Ditemukan, Perkataan Peramal Terbukti Jadi Kenyataan
• Jadi Misteri, Potongan Kepala Budi Hartanto Sudah Ditemukan Membusuk Tak Lagi Utuh Disimpan Pelaku
• BREAKING NEWS - 2 Pelaku Mutilasi Guru Honorer Kediri Tertangkap, Diamankan dari Lokasi Berbeda
Tapi, saat hendak digerebek, orang yang berdandan perempuan itu ternyata AS.
"Dia pulang dari merantau di Malaysia baru sekitar dua tahunan ini. Lalu buka usaha sendiri," kata Ketua RT 2 RW 1 Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Hadi, Jumat (12/4/2019).
Hadi mengatakan AS memang asli warga Desa Mangunan.
Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Tapi, orangtuanya sudah bercerai.
Ayah AS tinggal di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Sedangkan ibunya tinggal di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Dua saudara AS tinggal bersama ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
AS awal juga ikut tinggal di rumah ayahnya di Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Belakangan, setelah pulang dari Malaysia, AS tinggal bersama ibunya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Ibu AS juga merantau menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia.

Ibunya juga baru pulang ke Blitar.
Saat ibunya berada di Malaysia, AS biasa tinggal di rumah ibunya sendiri.
"Kalau AS, orangnya biasa-biasa saja di lingkungan, tidak ada yang menonjol. Saya juga kaget ada kabar ini," ujarnya.
9 Hari Sembunyikan Kepala Korban di Lokasi Ini
Setelah sembilan hari berlalu, misteri hilangnya potongan kepala Budi Hartanto (28), guru honorer asal Kediri yang dibunuh dan tubuhnya dimutilasi, akhirnya terungkap.
• Autopsi Budi Hartanto Tuntas, 3 Bukti Ini Tunjukkan Pembunuhan Dilakukan secara Terencana
• Terkuak Motif Guru Honorer Dimutilasi dalam Koper, Postingan Budi Hartanto di IG: Kamu yang Kutunggu
• Potongan Kepala Guru Honorer Korban Mutilasi Akhirnya Ditemukan, 20 Km dari Penemuan Tubuhnya
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengungkapkan, potongan tubuh tersebut selama ini disimpan pelaku berinisial AJ di Desa Beleber, Kabupaten Kediri.
Proses penyimpanan itu, ungkap Barung, dilakukan dengan cara dipendam dalam sepetak bidang tanah di kawasan tersebut.
"Di desa Kediri itu, bagian tubuh korban dibawa AJ,"katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).
Barung menerangkan, kondisi potongan tubuh itu tak lagi utuh karena telah lama mengalami proses pembusukan.
"Ya karena dikubur dan sudah melewati proses pembusukan," lanjutnya.
Kendati demikian, pihaknya telah memastikan potongan kepala itu adalah Budi Hartanto, setelah dipastikan Tim Forensik Polda Jatim.
"Kamu sudah memastikan itu kepala korban karena sudah kami identifikasi. Darahnya identik dengan darah korban," tandasnya.

Di buang ke Sungai
Dari pengakuan tersangka membuang potongan kepala korban di Dam Sungai Bleber.
Selanjutnya gabungan petugas Inafis dari Polda Jatim dan Polres Kediri.
Setelah dilakukan pencarian dengan menyusuri tepian sungai akhirnya potongan kepala korban ditemukan di pinggir sungai.
Saat ditemukan potongan kepala terbungkus plastik serta karung.
• Kepala Guru Honorer yang Dimutilasi Belum Ketemu, Paranormal Terawang Dan Ternyata Dibuang ke Sini
• Polisi Buru Orang Terakhir Bersama Guru Honorer Sebelum Dibunuh, Motif Asmara Makin Menguat
Setelah dilakukan identifikasi, selanjutnya potongan kepala korban dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
Penemuan potongan kepala korban ini mengundang penasaran ratusan warga yang melihat petugas melakukan pencarian.
Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal menyebutkan potongan kepala korban ditemukan tim gabungan Inafis Polres Kediri dan Polda Jatim. (TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)