Pembunuhan Guru Honorer
Pelaku Mutilasi Guru Honorer Menangis, Ternyata Korban Marah Tak Diberi Uang Usai Berhubungan Badan
Rupanya sebelum memutilasi korban, pelaku sempat berhubungan intim dengan korban di TKP. Namun korban marah karena tak diberi uang oleh pelaku.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Korban lalu marah-marah dan emosi.
Azis, teman pelaku yang saat itu juga berada di warung mengingatkan korban untuk tidak tidak gaduh karena waktu sudah malam.
"Korban tidak mengindahkan peringatan Azis, namun malah menampar Azis. Azis pun balas menampar korban," jelasnya.
Korban emosi lalu mengambil parang untuk melukai Azis, namun berhasil ditepis.
Parang lalu direbut oleh Azis dan disabetkan ke tubuh korban berkali-kali mengenai punggung dan leher korban, korban pun meninggal di lokasi.
Aris Sugianto dan Azis pun panik dan berencana membuang korban untuk menghilangkan jejak.
Muncul inisiatif korban dimasukkan ke koper.
Namun karena tidak muat, keduanya lalu memotong leher korban.
"Potongan kepala dan leher dibuang di lokasi yang berbeda untuk menghilangkan jejak," terangnya.
Keesokan harinya, koper berisi jenazah pria yang juga pemilik sanggar tari dan guru tari honorer di Kabupaten Kediri itu ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur.
Aris Sugianto dan Azis diamankan polisi 10 hari kemudian. Aris diamankan di Jakarta, sementara Azis diamankan di Kediri.
• Kisah John Kei yang Kini Berubah, Akui Takut Setan dan Pernah Dapat Bisikan Ajakan Untuk Bunuh Diri
• Pengakuan Wanita Berkerudung Merah yang Diduga Penculik Balita di Bekasi, Korban Masih Trauma
Pelaku Menangis

Aris Sugianto, salah satu pelaku pembunuhan menangis di hadapan para wartawan peliput.
"Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban, saya khilaf," kata Aris Sugianto didampingi Azis Prakoso, pria yang juga ikut membunuh Budi Hartanto, seorang guru tari honorer Pemkab Kediri.
Aris Sugianto juga berjanji akan mendoakan korban diampuni dosa-dosanya.