4 Fakta Kebakaran di Gereja Notre Dame Perancis, Api Terlihat Pertama Kali Muncul di Loteng
Pemadam kebakaran mengumumkan awal Selasa bahwa api sudah mulai "terkendali" dengan sejumlah titik mulai padam.
Seorang anggota dilaporkan mengalami luka serius.
Dinas keamanan sipil Perancis menuturkan, mereka tidak bisa menggunakan usulan yang dikemukakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dalam kicauannya di Twitter, Trump mengusulkan agar Perancis menggunakan pesawat tanker untuk menjatuhkan bom air.
"Mereka harus bergera cepat!" kata Trump.
"Jika kami menggunakan saran beliau (Trump) menggunakan bom air, maka keseluruhan struktur bangunan katedral bisa kolaps," ujar dinas keamanan dalam twit.
• Besok ! Sushi Tei dan Restoran Jepang Lainnya Gelar Promo Pemilu, Jangan Terlewat
3. Tingkat Kerusakan
Pada pukul 19.50, puncak menara, benda setinggi 93 meter yang menjadi ikon utama Notre Dame, pelan-pelan jatuh.
Beberapa jam kemudian, atap gereja juga kolaps.
Komandan Brigade Pemadam Kebakaran Jean-Claude Gallet mengatakan mereka masih belum mengtahui tingkat kerusakan hingga api ditaklukkan sekitar pukul 23.00.
Kepada awak media, Gallet menjelaskan Kebakaran itu berdampak kepada dua per tiga atap, begitu juga dengan puncak menara.
Fokus mereka saat ini adalah mempertahankan bagian belakang.
Sejumlah barang berharga berhasil keluar.
Seperti Mahkota Duri yang dipakai Yesus hingga jubah abad ke-13 yang dikenakan oleh Raja Perancis Louis, menurut rektor gereja Patrick Chauvet.
• Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Meningkat Jelang Hari Pencoblosan Pemilu 2019
4. Pemulihan Butuh Bertahun-tahun
Presiden Konferensi Uskup Perancis Eric de Moulins-Beaufort mengemukakan, memulihkan dan membangun kembali Notre Dame merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.