Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pilpres 2019

Mahfud MD Pertimbangkan Rekam Jejak dan Pelanggaran HAM, Dahnil Anzar: 2014 Kan Ketua Timses Prabowo

Dahnil Anzar tampaknya tak terima dengan pernyataan Mahfud MD, ia pun menyinggung masa lalu Mahfud MD yang merupakan Timses Prabowo Subianto.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Youtube/Instagram
Mahfud MD dan Dahnil Anzar 

Mahfud MD Pertimbangkan Rekam Jejak dan Pelanggaran HAM, Dahnil Anzar: 2014 Kan Ketua Timses Prabowo

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar, mengomentari pernyataan Mahfud MD soal pilihannya di Pilpres 2019.

Bahkan, Dahnil Anzar menyindir Mahfud MD yang menjadi Ketua Tim Sukses Prabowo Subianto di Pilpres 2014.

Hal itu disampaikan Dahnil Anzar menyikapi pernyataan Mahfud MD yang menyebut kalau rekam jejak dan pelanggara HAM jadi pertimbangannya untuk memilih.

Pernyataan itu disampaikan Mahfud MD pada wawancara dengan media online di Jakarta.

Pada artikel berita tersebut, Mahfud MD menegaskan kalau dirinya tidak netral di Pilpres 2019.

Ia mengaku sudah memiliki pilihan yang akan ia pilih pada Rabu (17/4/2019) besok.

Artikel itu berjudul 'Mahfud MD Nyoblos di Yogya: Salah Kalau Saya Dikira Netral'.

Pada artikel tersebut, dijelaskan bahwa Mahfud MD akan menggunakan hak pilihnya di Yogyakarta.

Ia pun mengaku sudah memiliki pilihan.

Menurutnya, keputusannya memilih salah satu paslon itu berdasarkan kriteria yang ia miliki.

Tak hanya satu, ia bahkan mengaku memiliki banyak kriteria untuk paslon yang ia pilih.

Cium Hajar Aswad Bersama Jokowi saat Umroh, Iriana Tiba-tiba Menangis dan Langsung Peluk Sang Suami

Lembaga Survei yang Tayangkan Quick Count Sebelum Jam 15.00 WIB Bisa Dipidana !

Di antaranya yakni track record, bersih, kemudian tidak pernah terlibat pelanggaran hukum baik itu korupsi maupun kriminal.

Rupanya kriteria itulah yang tampaknya memancing Dahnil Anzar untuk berkomentar.

Ia pun mengomentari artikel yang diposting di Twitter @kumparan, Selasa (16/4/2019).

Postingan itu diberi Tweet : Mahfud MD menyebut faktor rekam jejak dan pelanggaran HAM menjadi pertimbangannya dalam menentukan pilihan.

Dahnil Anzar pun mengungkit sikap Mahfud MD di Pilpres 2014.

Di mana dirinya masih mengingat bahwa Mahfud MD saat itu menjadi Ketua Timses Prabowo Subianto.

Bahkan kata Dahnil Anzar, dirinya saat itu masih memilih untuk golput.

Kemudian tahun ini Dahnil Anzar berubah haluan menjadi jubir bagi Prabowo Subianto.

"Yang saya ingat adalah Pak @mohmahfudmd 2014 ketua timses Prabowo, sedang saya Golput," tulisnya.

Besok Pemilu 2019 Digelar, Jokowi-Maruf Amin atau Prabowo-Sandi? Simak Hasilnya Lewat Quict Qount

Ratusan Hak Pilih Tahanan Lapas di Bogor Belum Jelas, Bupati: Harus Sesuai Ketentuan

Mahfud MD Bertemu Ustaz Yusuf Mansur

Gus Ipul, Yusuf Mansur dan Mahfud MD melakukan pertemuan.
Gus Ipul, Yusuf Mansur dan Mahfud MD melakukan pertemuan. (Istimewa)

Ustaz Yusuf Mansur melakukan silaturahmi ke mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md dan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul). 

Ustaz Yusuf Mansur melakukan pertemuan tertutup dengan kedua orang tersebut. 

Seusai pertemuan, wartawan pun menanyakan soal pilihan politik Mahfud MD.

"Anda sudah bisa menyimpulkan," ujar Mahfud MD saat didesak wartawan tentang dukungannya ke salah satu pasangan capres.

Mahfud MD juga menegaskan ihwal rumor yang menyebutkan Mahfud mau ketemu Prabowo.

"Itu informasi hoax karena tak pernah ada rencana bertemu beliau," tepis Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan ini.

Pengakuan Mahfud MD ini juga diamini oleh Ustaz Yusuf Mansur yang memastikan sikap Mahfud MD.

"Beliau ini guru bangsa, tapi beliau sudah memberikan arahan tentang kriteria seorang calon yang layak dipilih."

Baik Yusuf Mansur maupun Mahfud MD merasa yakin bahwa baik Jokowi-Maruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga akan menjaga kesejukan Pilpres.

"Karena di sana juga ada ulamanya seperti UAS, Adi Hidayat dan Aa Gym. Insyaallah ulama yang di Pak Prabowo maupun ulama yang ada di Pak Jokowi memiliki tujuan sama. Pilpres yang damai dan ceria," pungkas pengasuh pesantren Darul Qur'an itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved