Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pemilu 2019

Pemilu Serentak Sisakan Duka - Ini Proses Panjang Tugas Pejuang Demokrasi yang Dibayar Rp 500 Ribu

Proses tersebut pun membuat beberapa pejuang demokrasi yang bertugas di PPS ataupun PPK kelelahan hingga berujung meninggal dunia.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Kolase TribunStyle.com
Perjuangan petugas untuk Pemilu 2019 

"Nah dengan posisi dan kondisi sepeti itu belum ada rehat yang baik nah itu menyebabkan itu tadi kelelahan dan lainnya serta banyak yang ambruk," ujarnya.

- Penghasilan Pejuang Demokrasi

Jika dilihat dari penghasilannya, penghasilan para pejuang demokrasi di tingkat PPK dan PPS tidak lebih dari Rp 500 ribu.

Namun karena keinginannya untuk menyumseskan pemilu besaran penghasilan pun tidak dipermasalahkan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Samsudin menjelasakan dari tingkat nasional bahwa penghasilan pejuang demokrasi berada diangka Rp 500 ribu.

"Jadi untuk honor KPPS itu Rp 500 ribu anggota pengawas tps itu Rp 400 ribu dan itu semuanya dipotong pajak jadi per orang persatu kegiatan pemungutan suara, itu honor hingga 4 mei nanti," ucapnya.

Wali Kota Bima Arya saat menjenguk Ketua KPPS di Kota Bogor yang tengah dirawat di rumah sakit PMI, Bogor, Selasa (23/4/2019)
Wali Kota Bima Arya saat menjenguk Ketua KPPS di Kota Bogor yang tengah dirawat di rumah sakit PMI, Bogor, Selasa (23/4/2019) (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Meski honor yang diterima tidak begitu besar namun hal itu tidak menjadi halangan petugas PPK untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Satu diantaranya adalah Ketua PPK Bogor Selatan Dedi yang sudah betgas sejak 2014.

"Saya bertugas dalam Pemilu itu dua priode, kemudian tertahan oleh aturan, lalu kemudian ikut sleksi lagi Alhamdulillah masuk di PPK," katanya Jumat (19/4/2019).

Dedi mengakui bahwa pemilu saat ini memang lebih menguras tenaga.

Namun hal itu tidak menjadi halangan untuk terus bekerja secara penuh tanggung jawab.

"Iya dan alahamdulillah lebih sulit yang sekarang lebih nguras tenaga, tapi tidak apa-apa namanya tugas harus dijalankan sebaik-baiknya, walaupun banyak tidak tidur," ucapnya.

Dedi mengatakan bahwa mulai dari oetugas di tingkat TPS, PPS dan PPK serta TNI-Polri terus menjalankan tugas dengan sebaik baiknya dan penuh tanggung jawab.

Bahkan kata Dedi petuga PPK dari masa proses persiapan, pemilihan dan hingga perhitungan selalu tidur saat larut malam atau bahkan dini hari.

"Kalau selaama persiapan kita rata rata tidur itu enggak kurang dari pukul 03.00 WIB jadi artinya tidur itu ketika lewat pukul 03.00 WIB, tapi Alahamdulillah petugas semua sehat, karena kami berlima itu bagi tugas sesuai divisiinya terutama itu logistik, tapi kita kerja sama sama tidak saling andalkan, kita ini kerja tim," ujarnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved