Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pemilu 2019

Pemilu Serentak Sisakan Duka - Ini Proses Panjang Tugas Pejuang Demokrasi yang Dibayar Rp 500 Ribu

Proses tersebut pun membuat beberapa pejuang demokrasi yang bertugas di PPS ataupun PPK kelelahan hingga berujung meninggal dunia.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Kolase TribunStyle.com
Perjuangan petugas untuk Pemilu 2019 

Duka mendalam dirasakan keluarga pejuang demokrasi yang gugur dalam menjalankan tugasnya.

Suasana haru menyelimuti pemakaman Anwar Sofyan Harahap (62) Ketua KPPS TPS 74, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor.

Sofyan menghembuskan nafas terakhirnya oagibtadi setelah mengeluh sesak pada dadanya.

Angga Aditya (24) anak kedua dari Anwar menjelaskan bahwa ayahnya tersebut meninggal tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

"Awalnya ngeluh tenggorakan sakit, terus dada sakit," katanya.

Angga mengungkapkan selama menjadi ketua KPPS ayahnya sering pulang malam hingga dini hari.

"Ini kali kedua ayah mengikuti pemilu pertama tahun 2014 yang lalu. Tapi memang pemilu tahun ini begitu berat karena sekali hitung harus lima surat suara," ucapnnya.

- Antisipasi adanya petugas yang tumbang.

KPUD Kota Bogor bersama Pemkot Bogor melalui Wali Kota Bogor pun terus memonitor perkembangan para pejuang demokrasinyang sedang dirawat.

Untuk mengantisipasi hal serupa KPUD Kota Bogor bersama pemkot pun menyiapkan ambilan dan petugas medis disetiap PPK.

Selain iti KPUD bersama para saksi dan pengawas pun membuat kesepakatan agar rekapitulasi dilakukan hanya sampai pukul 18.00 WIB.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved