Ekspedisi Terios 7 Wonders 2019

Ekspedisi Terios 7 Wonders 2019 - Berburu Sunrise di Puncak Bukit Kaba dan Panorama Kawah Belerang

Ekspedisi Terios 7 Wonders 2019 hari ketiga dimulai dengan memburu sunrise di Bukit Kaba, Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Bengkulu.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Vivi Febrianti

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BENGKULU - Ekspedisi Terios 7 Wonders 2019 Jelajah Bumi Raflesia hari ketiga dimulai dengan memburu sunrise di Bukit Kaba, Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Rejang Lebong, Bengkulu pada Senin (29/4/2019).

Wonders ke-4 dari ekspedisi Terios 7 Wonders kali ini cukup menguras tenaga.

Pasalnya tim Terios 7 Wonders 2019 harus menaiki 300 anak tangga menuju Puncak Bukit Kaba.

Perjalanan menuju Bukit Kaba menggunakan All New Terios memakan waktu singkat karena tak jauh dari tempat bermalam.

Sepanjang perjalanan, tim Terios 7 Wonders disuguhi pemandangan perkebunan sayuran milik warga, ditambah lagi dengan sejuknya udara pagi di Rejang Lebong, Bengkulu.

All New Terios hanya bisa sampai pelataran parkir saja.

Ekspedisi ke wonders ke-4 Terios 7 Wonders 2019 dilanjutkan dengan menumpang ojek.

Tarif yang dipatok ojek untuk mengantar wisatawan menuju Bukit Kaba sekitar Rp 100 ribu pulang-pergi.

Menurut Guide dari tim River Tubing Curug, Dedi Supriadi, waktu tempuh dari parkiran mobil menuju akses naik ke Bukit Kaba memakan waktu selama 20 menit.

Motor melaju menerobos pepohonan yang cukup rindang di jalan setapak.

Sesampainya di akses naik Bukit Kaba, tim Terios 7 Wonders harus menaiki anak tangga.

Perjalanan Ekspedisi Terios 7 Wonder di Bukit Kaba di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Rejang Lebong, Bengkulu pada Senin (29/4/2019).
Perjalanan Ekspedisi Terios 7 Wonder di Bukit Kaba di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Rejang Lebong, Bengkulu pada Senin (29/4/2019). (TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya)

"Jumlahnya ada yang bilang 300, ada yang bilang lebih," kata Dedi kepada TribunnewsBogor.com.

Bukit Kaba berada di ketinggian 1.835 mdpl.

Menurut Dedi Kawasan ini digunakan sebagai salah satu area untuk perlindungan Bunga Rafflesia Arnoldi

Di atas Bukit Kaba terdapat kawah aktif dan kawah mati.

"Ada kawah aktif sama kawa hidupnya," kata Dedi

Kawah belerang di Bukit Kaba berukuran 600-800 m.

Dari atas Bukit Kaba bisa melihat panorama hamparan hijau dan deretan rumah.

Dedi menuturkan setiap hari libur dan peringatan hari bersejarah, Bukit Kaba selalu dipenuhi pengunjung.

"Waktu 17 Agustusan saja mencapai 3.000 orang," katanya.

Di atas Bukit Kaba terdapat kawah aktif dan kawah mati, kawah belerang di Bukit Kaba berukuran 600-800 m ini jadi pemandangan yang cantik.
Di atas Bukit Kaba terdapat kawah aktif dan kawah mati, kawah belerang di Bukit Kaba berukuran 600-800 m ini jadi pemandangan yang cantik. (TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya)

Pengunjung juga bisa mendirikan tenda di kawasan Bukit Kaba.

Ketinggian serta jalur tracking menjadi salah satu alasan bagi para wisatawan khususnya pecinta alam untuk datang ke Bukit Kaba.

Dedi bercerita, di atas Bukit Kaba ada sebuah batu berukuran besar berbentuk kotak.

Konon katanya karena dianggap mirip dengan bentuk Ka'bah di Tanah Suci, batu tersebutlah yang menjadi asal muasal nama Bukit Kaba.

"Sebenarnya Gunung Kaba, tapi lebih dikenal Bukit Kaba oleh masyarakat, " tukasnya.

Hari ke-3 Terios 7 Wonders 2019 Jelajah Bumi Raflesia setelah Bukit Kaba melanjutkan etape melihat bunga Rafflesia Arnoldi, bunga Puspa lalu ke Bukit Kandis (*)

Di atas Bukit Kaba terdapat terdapat benteng yang mirip dengan tembok Cina.
Di atas Bukit Kaba terdapat terdapat benteng yang mirip dengan tembok Cina. (TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved